You are here
Home > Ekonomi >

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Diharapkan Meningkat 7%

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Diharapkan Meningkat 7 bisnis.com
Bagikan Artikel Ini

Tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 disebutkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tingkat tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi terjadi sepanjang tahun. Hal ini menurutnya ditentukan pencapaian kuartal II kelak.

Perlu berhati-hati pada saat di kuartal II tahun ini. Berarti bahwa pada bulan April, Mei, dan Juni ini. Sehingga sangat menentukan pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Kemungkinan bisa melompat naik atau tidak. Apabila tidak bisa naik, tentu pada kuartal berikutnya akan terasa sangat berat.

Target Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021

Dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi positif sepanjang tahun 2021, Jokowi akan memasang target kinerja ekonomi. Hal itu diharapkan tumbuh di atas 7 persen pada kuartal II.

Angka ini penting dalam pencapaiannya di kuartal II 2021. Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi nasional bisa segera pulih. Tentunya dari keterpurukan akibat masa pandemi ini.

Untuk bisa meningkatkan ekonomi di atas 7 persen di kuartal II, memang bukan hal yang mudah. Namun apabila ada dukungan dari daerah, tentu semuanya akan menjadi sesuatu yang mudah. Dengan begitu, di kuartal II bisa mencapai angkanya tersebut. Sehingga pada kuartal berikutnya akan menjadi lebih mudah.

Salah satu upaya pemerintah dalam mendongkrak pertumbuhan. Dalam pencapaian target pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021. Dengan meningkatkan aliran investasi, Jokowi minta Kepala Daerah menyambut bagi investor. Hal itu agar lapangan kerja menjadi ikut tercipta.

Dengan serapan lapangan kerja ini, dapat dipercaya dalam meningkatkan kesejahteraan warga di daerah. Selain itu, juga mengakibatkan naiknya konsumsi. Daerah tidak diperkenankan memperlambat izin investasi.

Dengan adanya investas,i akan menciptakan lapangan pekerjaan. Apabila memperlambat izin, maka juga akan memperlambat penciptaan lapangan kerja. Tentunya  yang ada pada tiap daerah.

Sebelumnya, pemerintah yang memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021. Pada kisaran minus satu persen sampai minus 0,1 persen. Proyeksi ini akan lebih baik apabila dibandingkan posisi pertumbuhan sepanjang 2020. Pada saat itu kisaran minus 2,07 persen.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Hal itu didasari dari kegiatan ekonomi di Indonesia. Pada saat ini yang mulai menunjukkan adanya pemulihan.

Melihat tingkat kasus Corona yang menurun pada level 4.000-an per hari. Apabila dibandingkan puncak kasus yang mencapai lebih dari 14.500 kasus per hari. Berharap segera mencapai zona netral, namun masih mendekati minus 0,1 persen.

Untuk keseluruhan tahun ini menurut Sri Mulyani, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 masih kisaran 4,5 persen sampai 5,3 persen. Sedangkan lembaga global seperti OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhannya berada level 4,9 persen.

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Chatib Basri

Menteri Keuangan RI 2013-2014 Chatib Basri menyatakan pendapatnya mengenai pertumbuhan ekonomi pada awal 2021 telah menunjukkan perbaikan dengan pola pemulihannya.  Memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 akan terjadi peningkatan pertumbuhan.

Hal itu akibat basis pertumbuhannya rendah pada kuartal II 2020. Kemudian yang terkontraksi mencapai  minus 5,32 persen. Pada titik terendahnya yang terjadi di triwulan II 2020.

Apabila kuartal II 2021 pertumbuhan ekonomi akan melompat signifikan. Hal itu karena low based di tahun lalu. Sehingga kemungkinan akan tumbuh cukup signifikan. Selain itu, memperkirakan akselerasi perbaikan ekonomi.

Tentunya yang akan berlanjut pada semester II 2021. Seiring dengan mobilitas masyarakat yang sudah mulai mengalami peningkatan, hal itu karena esensinya pada krisis ini.

Adanya krisis yang didesain sendiri. Krisis ekonomi terjadi karena meminta orang tinggal di rumah. Sebagai upaya untuk bisa mengatasi masa pandemi. Apabila orang sudah bisa beraktivitas kembali, maka aktivitas ekonomi bisa bangkit kembali.

Sebagai kunci dari pemulihan ekonomi dengan dua cara. Tetap menerapkan protokol kesehatan dan mempercepat vaksinasi Covid-19. Hal itu tercermin dari negara yang lain.

Seperti Singapura, Australia, dan Selandia Baru. Negara tersebut yang menerapkan protokol kesehatan ketat. Sehingga ekonomi di negara tersebut pulih dengan cepat, meskipun tanpa adanya vaksinasi.

Kebijakan Pemerintah Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2021

Pemerintah telah memperluas diskon pajak penjualannya atas barang mewah (PPnBM). Untuk mobil dengan kapasitas silindernya 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat.

Diskon pajak sebesar 50% dari tarif normal. Tentunya akan diberikan pada masa pajak April-Agustus 2021. Kemudian 25% dari tarif normal PPnBM pada masa pajaknya September-Desember 2021.

Selain itu, adanya diskon PPnBM atas tambahan segmen kendaraan 4×4. Dengan kapasitas mesinnya di atas 1.500 cc hingga 2.500 cc yang memenuhi syarat. Diskon sebesar 25% dari tarif normalnya diberikan pada masa pajaknya April-Agustus 2021.

Kemudian 12,5% dari tarif normal pada masa pajaknya September-Desember 2021. Diskon PPnBM ini agar bisa mendongkrak penjualan mobil. Termasuk pada penjualan mobil menjelang Lebaran.

Melakukan stimulus kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM). Dengan jumlah sebesar Rp 400 miliar mulai 20 April 2021. Tujuannya agar dapat meningkatkan modal debitur UMKM.

Kedua stimulus itu diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Baik dari sisi suplai maupun permintaan yang akan mulai pada April-Juni 2021.

Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Maret sebesar 53,2, yang mengalami peningkatan. Hal ini jika dibandingkan bulan Februari 2021 yang mencapai 50,9, maka prospek pemulihan ekonomi akan lebih baik. Terutama menjelang lebaran, maka konsumsi akan naik sesuai polanya.

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Amir Hidayat

Kementerian Keuangan Amir Hidayat, menyatakan pada pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021. Dalam perkiraannya bisa berada pada kisaran 7% sampai 8% year on year (yoy) dari kuartal II-2020.

Memang pada kuartal II-2020, tingkat pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut turun. Namun cukup dalam sebesar minus 5,32% yoy.  Perlu optimistis ekonomi Indonesia akan terus berakselerasi.

Seiring dengan aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat. Hal itu karena program vaksinasi virus Corona yang masih berjalan hingga saat ini. Pemerintah terus meningkatkan pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada April-Juni 2021.

Hal ini untuk mengimbangi momentum saat bulan Ramadhan dan lebaran. Didukung ritme pemulihan aktivitas ekonomi yang makin cepat. Tentunya di berbagai komponen pertumbuhan ekonomi. Baik dari sisi pengeluaran maupun dari sisi sektor produksinya.

Namun, Enny Sri Hartati menilai mengenai diskon PPnBM mobil akan terbuang sia-sia. Sebagian besar masyarakat kelas menengah atas kini masih menahan diri dalam belanja otomotif. Hal itu sejalan dengan adanya larangan mudik lebaran.

Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 diharapkan terjadi peningkatan 7 persen. Apabila di kuartal II, bisa mencapai angka 7 persen. Sehingga pada kuartal berikutnya akan menjadi lebih mudah.

adriana
Penulis,suka traveling dan photography

Leave a Reply

Top