Sebuah video monolog yang menampilkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini mencuri perhatian publik dan memicu beragam reaksi. Dalam video berdurasi singkat tersebut, Gibran menyampaikan sejumlah poin terkait visi dan misinya, khususnya dalam konteks pembangunan dan kemajuan bangsa. Namun, alih-alih mendapatkan sambutan hangat, video monolog Gibran ini justru menuai gelombang kritik, meskipun tak sedikit pula yang memberikan pembelaan. Isi dan Gaya Penyampaian Gibran tampil dengan gaya yang lebih santai dan personal dibandingkan pidato resmi pada umumnya. Mengenakan kemeja putih dan berbicara langsung ke kamera, ia menyampaikan pandangannya mengenai potensi bonus demografi Indonesia yang diperkirakan mencapai puncaknya antara tahun 2030 hingga 2045, dengan sekitar 208 juta penduduk berada dalam usia produktif. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini untuk pertumbuhan bangsa. Komitmen terhadap Keadilan
Politik
Kang Dedi Mulyadi dan Upayanya Memberantas Ormas Bermasalah
Kang Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik setelah pernyataannya yang tegas mengenai keberadaan organisasi masyarakat (ormas) yang kerap meresahkan warga. Dalam berbagai kesempatan, tokoh kharismatik asal Jawa Barat ini menyuarakan pentingnya membersihkan ruang publik dari ormas-ormas yang menyalahgunakan kewenangan dan bertindak di luar batas hukum. Sebagai mantan Bupati Purwakarta dan anggota DPR RI yang dikenal lantang membela rakyat kecil, Kang Dedi menilai bahwa sebagian ormas sudah berubah arah dari fungsi idealnya. Seharusnya menjadi wadah pengabdian masyarakat, namun justru menjadi sumber keresahan dengan praktik intimidasi, pungutan liar, bahkan keterlibatan dalam konflik horizontal. Fenomena Ormas Gagal Fungsi Menurut Kang Dedi, keberadaan ormas sebetulnya merupakan bagian penting dalam sistem demokrasi. Mereka berperan menyuarakan kepentingan warga, memberikan pelayanan sosial, hingga menjadi penyeimbang kekuasaan. Namun, banyak ormas yang
Negara Arab Kecam PM Israel Soal Pemindahan Negara Palestina
Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengenai pemindahan Negara Palestina. Sejumlah negara Arab dengan tegas mengecam pernyataan tersebut dan menegaskan bahwa langkah tersebut bertentangan dengan hukum internasional serta merusak upaya perdamaian yang telah lama diusahakan. Pernyataan Kontroversial Netanyahu Dalam sebuah pidato baru-baru ini, Netanyahu menyatakan bahwa solusi bagi permasalahan Palestina bukanlah mendirikan negara yang berdampingan dengan Israel, melainkan dengan mempertimbangkan relokasi warga Palestina ke negara lain. Pernyataan ini langsung menuai kritik keras dari berbagai pihak, terutama dari negara-negara Arab yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina. Netanyahu beralasan bahwa negara Palestina tidak akan mampu menjaga stabilitas keamanan dan hanya akan menjadi ancaman bagi Israel. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar warga Palestina dipindahkan ke tempat lain. Pernyataan
Penghapusan Gaji ke-13 dan 14 PNS: Dampak dan Reaksi
Pemerintah Indonesia dikabarkan akan menghapus gaji ke-13 dan 14 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kebijakan ini tentu menjadi perhatian utama, mengingat gaji ke-13 dan 14 selama ini menjadi tambahan pemasukan yang diandalkan oleh para abdi negara, terutama dalam menghadapi tahun ajaran baru dan perayaan hari raya. Latar Belakang Kebijakan Gaji ke-13 dan 14 diberikan kepada PNS sebagai bentuk apresiasi dan bantuan finansial tambahan. Gaji ke-13 umumnya dicairkan menjelang tahun ajaran baru, membantu PNS yang memiliki anak dalam memenuhi kebutuhan pendidikan. Sementara itu, gaji ke-14 sering disebut sebagai Tunjangan Hari Raya (THR), yang diberikan menjelang perayaan besar keagamaan. Penghapusan gaji ke-13 dan 14 dikabarkan sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran negara. Pemerintah sedang berusaha mengalokasikan dana lebih banyak untuk proyek-proyek strategis, peningkatan layanan publik,
7 Variasi Gerakan Plank yang Banyak Manfaatnya
Plank adalah salah satu jenis latihan yang sederhana namun sangat efektif untuk menguatkan otot inti (core), meningkatkan stabilitas tubuh, dan melatih keseimbangan. Meskipun gerakan dasar plank terlihat mudah, terdapat berbagai variasi yang dapat meningkatkan tantangan sekaligus memberikan manfaat yang lebih luas. Apa saja variasi gerakan plank yang banyak manfaatnya? Berikut adalah beberapa gerakan variasi plank yang bisa Anda coba dan manfaatnya bagi tubuh Anda. High Plank High plank adalah versi dasar dari plank, di mana posisi tubuh menyerupai push-up dengan tangan lurus menopang berat badan. Manfaat: Menguatkan otot inti, dada, bahu, dan lengan. Membantu memperbaiki postur tubuh. Cara Melakukan: Letakkan tangan di lantai sejajar dengan bahu. Rentangkan kaki ke belakang sehingga tubuh lurus dari kepala hingga tumit. Tahan posisi selama 20-60 detik atau lebih
Tips Menjadi Morning Person untuk Awali Hari dengan Produktivitas
Menjadi seorang morning person atau seseorang yang terbiasa bangun pagi dapat memberikan banyak manfaat, mulai dari meningkatkan produktivitas hingga memperbaiki kesehatan mental dan fisik. Namun, bagi sebagian orang, kebiasaan ini sulit untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menjadi morning person: Tidur Cukup dan Konsisten Kunci utama untuk menjadi morning person adalah memiliki waktu tidur yang cukup dan konsisten. Pastikan Anda tidur selama 7-9 jam setiap malam sesuai dengan kebutuhan tubuh. Usahakan untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap harinya, tak terkecuali di akhir pekan. Konsistensi ini membantu tubuh mengatur ritme sirkadian, sehingga Anda merasa lebih segar di pagi hari. Kurangi Penggunaan Gadget Sebelum Tidur Paparan cahaya biru dari layar gadget seperti ponsel, laptop, atau televisi dapat menghambat produksi
6 Efek Samping Suka Mengedit Wajah Pakai Filter Kecantikan
Di era media sosial, filter kecantikan telah menjadi fitur yang sangat populer. Dengan filter ini, siapa pun dapat mengubah tampilan wajahnya menjadi lebih menarik hanya dalam hitungan detik. Mulai dari kulit mulus tanpa cela, hidung yang lebih mancung, hingga mata yang lebih besar, semua bisa dilakukan tanpa perlu perawatan mahal atau prosedur kosmetik. Namun, meskipun terlihat menyenangkan dan tidak berbahaya, penggunaannya secara berlebihan dapat membawa dampak negatif, baik secara psikologis maupun sosial. Berikut adalah beberapa efek samping dari kebiasaan ini. 1. Menurunkan Kepercayaan Diri Filter kecantikan sering menciptakan standar kecantikan yang tidak realistis. Ketika seseorang terbiasa melihat versi "sempurna" dirinya melalui filter, mereka mungkin merasa kurang percaya diri dengan penampilan aslinya. Hal ini dapat membuat seseorang terus-menerus merasa tidak puas dengan diri
Fifi Aleyda Yahya, Mantan Jurnalis yang Kini Jadi Dirjen KPM Komdigi
Fifi Aleyda Yahya, seorang mantan jurnalis yang memiliki rekam jejak gemilang di dunia media, kini melangkah ke ranah pemerintahan sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (KPM) di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Penunjukan sebagai Dirjen KPM Komdigi ini menunjukkan kepercayaan besar yang diberikan pemerintah kepada sosok dengan pengalaman luas dan wawasan mendalam di bidang komunikasi dan media. Latar Belakang Karier Jurnalistik Sebelum menjabat sebagai Dirjen KPM Komdigi, Fifi Aleyda Yahya telah menghabiskan lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik. Ia dikenal sebagai seorang wartawan andal dengan dedikasi tinggi dalam menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Kariernya di beberapa media ternama menjadikannya figur yang dihormati, terutama karena kemampuannya membangun narasi yang jelas dan berdampak. Sebagai seorang jurnalis, Fifi pernah meliput berbagai peristiwa penting,
Menginap Lebih Lama : Salah Satu Tren Traveling 2025, Ini Alasannya!
Seiring dengan perubahan gaya hidup masyarakat, tren traveling terus berkembang dari waktu ke waktu. Memasuki tahun 2025, salah satu tren yang semakin populer adalah menginap lebih lama di destinasi wisata. Tren ini tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan preferensi wisatawan, tetapi juga oleh dampak teknologi, ekonomi, dan kebutuhan akan pengalaman yang lebih mendalam. Mengapa Tren Menginap Lebih Lama Muncul? Beberapa faktor mendorong munculnya tren ini, di antaranya: Pekerjaan jarak jauh (remote work): Pandemi global yang terjadi beberapa tahun lalu mempercepat adopsi sistem kerja jarak jauh. Banyak perusahaan kini memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk bekerja dari mana saja, termasuk dari lokasi wisata. Dengan begitu, wisatawan bisa menggabungkan perjalanan dengan aktivitas kerja, membuat mereka memilih untuk menginap lebih lama di destinasi tersebut. Keinginan untuk eksplorasi mendalam: Wisatawan modern
Cara Mengatasi Overthinking dengan Teknik Jepang
Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kondisi di mana seseorang terlalu banyak memikirkan sesuatu hingga merasa cemas atau kewalahan. Jika dibiarkan, overthinking dapat mengganggu kesehatan mental, produktivitas, dan kualitas hidup. Salah satu pendekatan yang efektif untuk mengatasi overthinking adalah dengan menggunakan teknik dari Jepang, yang dikenal dengan kesederhanaan dan efisiensinya. Bagaimana cara mengatasi overthinking dengan teknik Jepang? Berikut adalah beberapa cara mengatasi overthinking dengan teknik Jepang yang bisa Anda coba: 1. Ikigai: Menemukan Tujuan Hidup Ikigai adalah konsep Jepang yang berarti "alasan untuk bangun di pagi hari." Dengan menemukan ikigai, Anda dapat fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidup, sehingga membantu mengurangi overthinking. Caranya: Identifikasi apa yang Anda cintai. Temukan apa yang Anda kuasai. Pahami apa yang dunia butuhkan dari Anda. Pertimbangkan apa yang dapat memberi Anda