You are here
Home > Berita Nasional >

Menteri Pertanian Jamin Pasokan Kedelai Indonesia Aman

Menteri Pertanian Jamin Pasokan Kedelai Indonesia Aman Sekarang
Bagikan Artikel Ini

Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian, memastikan pasokan kedelai sekarang ini aman. Ia menjelaskan, sekarang memang ada peningkatan harga kedelai karena keadaan pasar global sehingga bergolak di dalam negeri.

Menurut Syahrul, kontraksi pada kedelai berlangsung secara mendunia. Sejauh ini, tempe tahu yang kita konsumsi banyak memakai kedelai impor sebab harganya yang lebih murah. Pasokan kita aman. Tetapi, harganya mengalami kenaikain lantaran negara produsennya mengalami kendala.

Kementan melakukan stabilisasi pasokan dan harga pasar kedelai yang sekarang bergolak. Gerakan stabilisasi ini Kementan lakukan dengan menggaet Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) dan Akindo (Asosiasi Importir Kedelai Indonesia). Dengan harga kedelai Rp8.500 setiap kilogram di tingkat pengrajin sehingga keperluan kedelai tercukupi.

Menteri Pertanian Syahrul mengatakan  konsumsi kedelai impor di Indonesia cukup tinggi lantaran harganya jauh lebih murah ketimbang kedelai lokal. Untuk itulah  Kementan barengan dengan stakeholder lainnya bersama-sama mempertahankan kestabilan harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga yang berlangsung sekarang ini.

Langkah Mentan Amankan Pasokan Kedelai Nasional

Menteri Syahrul menjelaskan, terdapat tiga agenda yang akan dilaksanakan Kementan untuk terus mengawasi pasokan dan harga kedelai dalam negeri.

Pertama, agenda SOS yaitu stabilisasi harga, pasokan sebagai langkah menjamin ketersedian kedelai. Harga jangan terlampau turun dan jangan terlampau naik. Khawatirnya, kontraksi ini tidak selamanya.

Kedua, agenda temporary yaitu dalam 200 hari kedepan daya produksi lokal mesti ditingkatkan.

Ketiga, agenda panjang Indonesia. Bisa berbentuk pasokan kebutuhan kedelai secara mandiri  sehingga ketika negara lain mengalami hambatan tidak berdampak di dalam negeri.

Masyarakat Indonesia umumnya pemakan tahu tempe. Jadi kedelai ini jangan menjadi masalah. Kementan lekas melakukan upaya nyata di lapangan sebagai langkah menstabilkan harga. Semoga harga stabil bukan cuma di Jakarta saja. Namun pula di Jawa dan daerah yang lainnya.

Disamping itu, Menteri Syahrul pun mendorong para pengrajin tahu tempe untuk memakai kedelai lokal. Terlebih kualitasnya lebih baik ketimbang kedelai impor. Peningkatan produksi kedelai masuk ke dalam program tahun ini.

Mentan Syahrul mengatakan, pihaknya akan menyiapkan pasokan kedelai lokal, produksi digenjot. Kedelai kita itu pendek-pendek, rasanya manis dan disenangi masyarakat sehingga nantinya pemerintah akan dorong budidayanya. Selaras arahan Presiden Jokowi, hal ini untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tahu tempe. Kementan mencarikan solusinya supaya harga tahu tempe dengan bahan baku menggunakan kedelai lokal harganya jadi terjangkau.

Tanggapan Dekan Fakultas Pertanian UGM

Jamhari, Dekan Fakultas Pertanian UGM angkat bicara tentang kenaikan harga kedelai impor. Menurut pendapatnya, soal impor kedelai merupakan masalah jangka panjang yang membutuhkan solusi jangka panjang juga.

Solusi tersebut dapat berbentuk pengembangan komoditas lokal yang bisa dijadikan substitusi kedelai, selain terus berusaha menaikkan produksi kedelai dalam negeri.

Menurutnya, untuk memproduksi tempe tidak mesti dengan kedelai. Terdapat kacang-kacangan lainnya seperti koro pedang yang lumayan bagus dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia untuk pengganti kedelai impor.

Jamhari juga menjelaskan, kedelai adalah tanaman yang secara alami bisa berproduksi dengan optimal di daerah subtropis. Sehingga cukup wajar bila daya produksi panen kedelai di Indonesia tak sebagus negara-negara produsen utama kedelai. Beberapa varietas kedelai yang ditanam di Indonesia sesungguhnya mempunyai potensi produksi yang lumayan tinggi. Tetapi sejauh ini masih ada celah antara potensi dengan jumah produksi nyata.

Minimnya lahan pertanian adalah salah satu penyebab rendahnya jumlah produksi kedelai di Indonesia. Solusi jangka pendeknya untuk masalah ini yaitu dengan mengintegrasikan pertanian kedelai dan lahan tanaman perkebunan serta kehutanan.

 

Leave a Reply

Top