Pojokjakarta.com – Menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kritik sinetron ikatan cinta. Setelah itu, jagat media viral dengan kejadian tersebut.
Ia mengatakan jika, PPKM telah memberikan kesempatan untuk menonton serial ikatan cinta. Ia mengatakan jika penulis kurang pas terhadap hukum. Mengatakan jika pengakuan dalam hukum pidana itu bukan bukti yang kuat.
Permasalahannya bukan pada problem penulis ikatan cinta. Lebih pada kenapa sekelas pak Mahfud MD melakukan tweet yang pada dasarnya mengundang emosi bagi sebagai orang.
Menko Polhukam juga Manusia
Banyak netizen yang ‘terlihat’ membela Mahfud MD ketika diserang oleh banyak kalangan. Mereka mengatakan jika Pak Menko juga manusia biasa, butuh hiburan untuk mengisi waktu. Apalagi sinetron tersebut ada di dalam hari.
Tweet tersebut pun juga tidak berhubungan dengan persoalan rakyat. Sehingga, netizen tidak perlu begitu mempermasalahkan. “Masa sih seorang Menteri tidak boleh menonton film ikatan cinta?”
Banyak sekali orang yang mengatakan hal tersebut dan mendukungnya. Namun tidak sedikit pula yang menghujat dan mengkritik bapak Menteri. Pada dasarnya, masalah tersebut bisa timbul sebab Mahfud MD melakukan tweet ketika keadaan yang sulit bagi sebagian orang.
Warganet Geram dan Kesal
Tweet Mahfud MD kritik sinetron ikatan cinta tersebut tentu saja disambut meriah oleh pegiatan twitter. Kritik tersebut muncul salah satunya dari musisi Fiersa Besari, ia membalas dengan mengatakan jika Star Wars dan Avengers juga nggak masuk akal dan menyindir jika pejabat terlalu sibuk nonton sinetron.
Selain itu, hal tersebut dikritik oleh netizen lain dengan membawa-bawa kasus Covid-19. Apalagi PPKM Darurat semakin menekan masyarakat, sehingga tweet tersebut seakan-akan tidak peduli terhadap nasib banyak orang.
Bagi para pengkritik, tweet tersebut bukan masalah Mahfud MD manusia ataupun bukan, akan tetapi lebih ke posisi beliau sebagai pejabat publik. Sehingga sudah menjadi konsekuensi jika ia akan dikritik oleh rakyat.
Apalagi di masa ini banyak sekali masyarakat yang kesulitan ekonomi karena terbentur oleh Covid-19. Maka tidak heran jika orang sekelas Fiersa Besari juga ikut mengkritik tweet yang dilakukan oleh Mahfud MD.
Bintang Emon: “Kelihatannya Makmur”
Comedian Bintang Emon juga ikut mengkritik Mahfud MD. Hal tersebut bukan tanpa alasan. Bintang Emon memang sudah sering melakukan kritik terhadap banyak pejabat yang terlihat menyeleweng dari tugasnya.
Ia mengatakan setuju jika semua orang juga manusia. tapi tidak perlu diceritakan. Sekarang Indonesia masih di situasi dan kondisi yang sulit. Ada yang dagangannya di razia, ada yang nggak boleh kerja, dan ada yang kena oknum galak.
Ia lanjut mengatakan, “bapak pemangku kebijakan, bapak yang bertanggung jawab, terus ngaku lagi nonton sinetron kan lucu. Jangan keliatan banget makmurnya, jam 7 sudah di depan TV, padahal ada yang jam 7 dagangannya ditarik karena udah nggak boleh dagang.
Bagi orang yang merasakan kenyamanan di masa Pandemi tentu tidak akan mempermasalahkan Tweet Bapak Menteri. Namun bagi yang terkena dampak PPKM secara nyata, mereka tentu akan merasa terdzalimi.
Namun syukurnya, tidak semua orang yang terdampak tersebut mermain twitter. Sehingga tidak terlalu banyak orang yang kecewa terhadap curhatan Mahfud MD kritik sinetron Ikatan Cinta.
Pejabat Lain Juga Memberikan Sindiran
Fadli Zon dan Fahri Hamzah juga melakukan sindiran terhadap tweet yang dilakukan oleh Mahfud MD tersebut. Kedua politikus senior tersebut menyindir jika proses pengendalian Covid-19 tidaklah dilakukan secara terpusat oleh presiden.
“Ada yang asyik nonton sinetron ikatan cinta” sindir Fadli zon.
Selain itu, Fahri Hamzah juga menyindir dengan kata-kata, “Kalau punya power jangan nyindir kayak seniman. Eksekusi aja sampai tuntas. Minta aparat agar jangan ramah kepada pejabat tapi galak kepada rakyat, begitu pak menko…,”
Sindiran tersebut tentu sangatlah menonjok bagi Mahfud MD. Sebab, memang langsung dalam konteks membalas tweet yang dilakukan oleh Mahfud MD. Sehingga, terlihat ada pro dan kontra di antara netizen untuk menanggapi hal tersebut.
Intinya, sindiran tersebut menyatakan jika Mahfud MD kritik sinetron ikatan cinta tidaklah tepat diceritakan di media sosial. Semua orang bisa melihatnya, sehingga dalam kajian etis para pejabat, hal tersebut tidak terlihat baik.
Maka tidak heran jika banyak orang mengkritik hal tersebut. Terlihat jika bapak Menteri tidak ada kerjaan ketika rakyat masih banyak kerja. Apalagi dia adalah pejabat publik di bagian urgent negara ini.
PPKM Darurat Butuh Dikontrol dengan Baik
Semua lapisan elemen pemerintah tentu seharusnya melakukan tugasnya dengan baik. Istirahat adalah hal yang wajib dilakukan. Namun tidak perlu bercerita apapun aktivitas yang terlalu remeh untuk dilakukan oleh seorang pejabat publik.
Logika masyarakat bawah tentu akan berontak. Ketika masyarakat kecil kesulitan cari kerja, Banyak yang digusur juga karena melanggar aturan PPKM Darurat.
Itupun beberapa dilakukan terpaksa demi mencari makan. Bukan untuk menimbun uang, tapi untuk mencari makan besok. Nah, maka sangat tidak etis jika Mahfud MD kritik sinetron ikatan cinta dan disebarkan pada publik.
Seharusnya, fokus utama seorang pejabat publik ketika situasi kondisi seperti ini adalah kepentingan rakyat. Apalagi jika ia adalah pejabat sekelas menteri koordinator, seperti Mahfud MD.
Semoga masukan masyarakat dan netizen kepada Mahfud MD yang kritik sinetron ikatan cinta bisa dipahami oleh publik dan pejabat lainnya. Jangan sampai, hal tersebut terulang kembali pada situasi dan kondisi yang menekan seperti ini. Sebab, pejabat publik pasti akan diperhatikan dan dilihat oleh rakyat kecil.