
Ditengah jumlah penderita covid 19 yang terus bertambah, negara harus menanggung beban eksodus WN India masuk Indonesia. Dikabarkan tsunami corona yang mendera Bollywood sudah mencetak kasus harian yang mengerikan yaitu sekitar 300an ribu. Tidak salah jika ada anggapan yang masuk lewat Bandara Soekarno Hatta kemarin adalah mereka yang melarikan diri.
Indonesia sendiri masih dalam tahap menyelesaikan target vaksinasi. Jika serbuan mutasi baru dari India ini menyebar, maka tentu akan sangat sulit dibendung. Pemerintah tidak mau dibilang kecolongan dan segera menerbitkan travel warning dimana sudah dilakukan sejumlah negara sebelumnya.
Dihajar di Negeri Sendiri, Lari ke Negara Orang
India tengah mengalami tsunami Covid 19 yang menyebabkan fasilitas kesehatan lumpuh. Belum lagi obat corona yang hanya bisa didapat di pasar gelap dengan harga selangit yaitu sekitar 19 juta rupiah. Disaat semua negara di dunia ini melarang orang dari India masuk, Indonesia justru menerima mereka dalam jumlah tidak sedikit.
Menurut Kementerian Kesehatan, ada sedikitnya 127 WN India masuk Indonesia pada tanggal 21 April 2021. Ini jumlah yang terdeteksi selebihnya, tidak ada yang tahu. Regulasi yang dibuat oleh Pemerintah sendiri tampaknya memang memungkinkan mereka untuk datang. Menurut ketentuan Kemenkumham, WNA yang memiliki KITAS dapat memasuki negara ini.
Mereka yang masuk lewat Bandara Soekarno Hatta sekarang sedang diisolasi di sebuah hotel sedikitnya selama 5 hari. WN India ini dilarang meninggalkan tempat isolasi sampai hasil PCR menunjukkan negatif. Dugaan bahwa WNA yang datang ini memang mencari tempat yang lebih aman dari negaranya terus menyeruak. Pasalnya, India sudah diambang menyerah karena gempuran virus ini.
Ternyata, seminggu sebelumnya sekitar 10 April 2021, sudah ada juga WN India yang datang menggunakan pesawat charter berjumlah 139 orang. Tragisnya, 9 dari mereka positif Covid 19. Doni Mordano selaku Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19 mengatakan kalau pihaknya terkejut mengapa hal ini bisa terjadi.
Jenderal TNI-AD ini juga meminta Kementerian Luar Negeri dan jajaran Dirjen Imigrasi untuk mengambil langkah cepat. Namun, Kemenlu sendiri mengatakan kalau tidak ada peraturan yang memperbolehkan warga negara asing masuk ke Indonesia apalagi di masa pandemi kecuali bagi pemilik KITAS dan KITAP.
Sedangkan Menteri Perhubungan mengatakan akan dilakukan seleksi terhadap penerbangan dari India. Sementara itu, penerbangan reguler penumpang dilarang. Hal ini diutarakan setelah berita tentang eksodus WN India ramai dibicarakan publik dan media.
Bagaimana Sebenarnya Mereka Bisa Masuk ke Indonesia
Sejatinya, India tidak termasuk dalam negara yang dikenai kebijakan tertentu terkait travel banned. Namun begitu, turis dari India harus mendapatkan visa Indonesia jika ingin masuk dan juga menunjukkan Indonesian Health Alert Card kepada otoritas terkait. Indonesia sendiri sudah melarang kedatangan dari sejumlah negara Eropa, Iran, Cina, dan Korsel.
Tetapi, ada beberapa regulasi yang dikeluarkan pemerintah bahwa pemegang izin tinggal seperti KITAS dan KITAP. Inilah yang kemudian dijadikan pegangan pada orang-orang dari India yang kemarin dan beberapa waktu lalu datang ke Indonesia. Padahal, di sejumlah negara, diberlakukan larangan tanpa pengecualian untuk WN India.
Ketika masuk ke bandara, WN India ini langsung mendapatkan screening oleh petugas KKP yang bertugas di Soekarno Hatta. Dari hasil screening inilah didapatkan data positif dan tidak. Bagi yang positif segera diarahkan untuk isolasi ke hotel yang telah ditunjuk sampai 5×24 jam sampai hasil tes genom keluar.
Inilah yang mungkin harus segera disikapi oleh pemerintah jika tidak ingin menanggung akibat yang sama dengan India. Apalagi pada penerbangan yang tiba kemarin ditemukan 12 orang positif Covid19. Walaupun sudah dilakukan genom sequencing, ini tetap mengkhawatirkan dan mengancam apalagi Indonesia sedang dalam program vaksinasi.
Menurut dr. Benget dari Kementerian Kesehatan, WN India yang lebih dulu tiba di Samarinda juga positif. Tentunya ini mengerikan karena seperti yang dunia sekarang saksikan, India tengah kelimpungan karena virus yang ada di sana ditengarai sudah bermutasi berkali-kali. Tidak bisa dipastikan lagi apakah vaksin juga efektif terhadapnya.
Jangan Sampai Indonesia Alami yang Sama
Adanya kasus WN India masuk Indonesia harus menjadi peringatan keras bagi Pemerintah dan semua orang akan adanya ancaman gelombang kedua yang lebih ganas. Kepanikan massal dan angka kriminalitas meningkat tajam di India akibat keterbatasan obat, tabung oksigen, tempat tidur di rumah sakit, dan belum lagi nakes yang juga tumbang.
Yang terjadi di negara Bollywood itu jelas akibat pengawasan yang renggang bahkan bisa dibilang tidak ada. Lemahnya sistem kesehatan dan bobolnya kontrol di masyarakat membuat varian baru menyerang dengan cepat dan menginfeksi ratusan ribu orang secara bersamaan. Belum lagi kebijakan pemerintah disana yang memperbolehkan kegiatan keagamaan, pemilu, dan festival untuk diadakan.
Ini menjadi contoh bagi Indonesia bahwa tidak ada ruang untuk abai. Di area publik, masih banyak ditemukan orang yang tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti memakai masker. Hal-hal seperti ini tentu memperlambat penghentian transmisi dan membuat semakin banyak orang yang rentan tertular. Diperparah lagi dengan adanya WN India masuk ke Indonesia kemarin.
Jangan dulu terlena dengan vaksin. Nyatanya, di India yang program vaksinasinya diklaim sudah bisa menciptakan herd immunity justru dihajar tsunami virus corona yang membuat negara itu dilanda kepanikan dan kekacauan. Rumah-rumah sakit kehabisan obat dan oksigen, lokasi kremasi tidak berhenti bekerja akibat ribuan orang meninggal dalam sehari.
Tidak bisa dipungkiri ketika mall-mall dibuka, kantor kembali beroperasi, kegiatan keagamaan diperbolehkan, dan pembatasan sosial hanya setengah hati, ancaman terserang dengan lebih dahsyat tetap ada. Inggris dan India adalah negara yang sudah mengalami itu. Vaksinasi yang digadang-gadang mampu menciptakan kekebalan justru menjadi boomerang.
Akibat tidak tercukupinya lagi fasilitas kesehatan dan korban yang dengan cepat bertambah, WN India masuk ke Indonesia merupakan pilihan yang mereka ambil. Ada anggapan tenaga medis dan pusat-pusat kesehatan di negara ini masih bisa menampung mereka dibanding di negaranya. Sementara bagi warga negara Indonesia, ini adalah mimpi buruk karena varian yang mereka bawa lebih mematikan.
Sumber:
*https://www.republika.co.id/berita/qryex6328/gelombang-kedua-covid19-india-peringatan-untuk-negara-lain
**https://tirto.id/lonjakan-kasus-covid-india-kisah-ratusan-wna-india-ke-indonesia-gdwH
***https://tirto.id/separuh-wn-india-yang-masuk-indonesia-punya-izin-tinggal-sementara-gdxa
****https://tirto.id/indonesia-terima-wn-india-saat-badai-covid-19-menyerang-kok-bisa-gdAm