
Pojokjakarta.com – Di tengah kondisi masyarakat yang sudah hampir putus asa dan malas menerapkan protokol kesehatan, kasus pertambahan dan lonjakan Covid-19 beberapa daerah meningkat. Seperti Bandung dan beberapa daerah lain yang mengalami zona merah.
Kamar RS Al Ihsan Baleendah dinyatakan hampir penuh dengan pasien positif Covid-19. Sebuah hal yang mengertikan memang, jika sampai satu rumah sakit hampir penuh dengan kasus yang sama, yakni terpapar virus Covid-19.
151 Kamar Full Pasian Covid-19
Di RS tersebut, menurut Dirut-nya Basmala Gator sudah penuh 100%. Artinya tidak ada lagi kamar yang kosong untuk pasien baru. Benar-benar sangat mengerikan tentunya, mengingat virus ini sangat rentan sekali mengalami penularan.
Tren peningkatan kasus Covid-19 ini boleh dibilang mengerikan karena melonjak. Parahnya banyak pasien yang sudah mengalami gejala parah. Sehingga mereka perlu kasih ruang IGD untuk mendapatkan perawatan intensif.
Banyak yang Meninggal Dunia
Di beberapa kota di Indonesia, banyak pasien Covid-19 yang meninggal di rumah sakit ketika perawatan. Hal tersebut salah satu sebabnya adalah karena pasien merasa tidak begitu percaya terhadap Covid-19 dan akhirnya membiarkan semua gejala yang dirasakan.
Akhirnya, setelah sudah parah, pasien baru dibawa ke rumah sakit. Kondisi yang buruk itulah yang menyebabkan tidak sedikit pasien yang harus meninggal dunia di dalam rumah sakit karena Covid-19. Namun dengan adanya berita ini, masyarakat tidaklah perlu panik.
Banyak Pasien Menanti Pelayanan
Saking banyaknya pasien yang benar-benar terpapar Covid-19, ada banyak pasien yang mengantri pelayanan di IGD. Karena ruangannya tentu terbatas, sehingga tidak bisa jika dipaksakan setiap orang yang butuh ke IGD langsung dibawa.
Menjadi sangat dilematis memang, namun karena kondisinya memang agak parah. Jika dibiarkan seperti ini, maka tidak mustahil lonjakan terus naik dan tidak terkendali. Sungguh fakta yang mengerikan memang, mengingat Pandemi ini sudah berlangsung selama 1 tahun lebih.
Pasien Bergejala Ringan Bisa Isolasi Mandiri
Karena banyaknya pasien Covid-19, pihak rumah sakit memberikan instruksi pada pasien yang masih bergejala ringan, untuk melakukan isolasi di beberapa tempat yang telah disediakan oleh pemerintah setempat.
Hal ini bertujuan agar kamar di rumah sakit bisa ditempati oleh orang-orang yang benar-benar bergejala serius. Isolasi mandiri bisa dilakukan oleh orang-orang yang mengalami gejala tidak begitu parah, sehingga mereka bisa sembuh dengan perawatan mandiri.
Bertambah 7.465, Sangat Tinggi
Pertambahan jumlah orang yang positif Covid-19 ada lebih dari 7.465 orang. Sebuah pertambahan angka yang signifikan dan akan terus meningkat secara fluktuatif. Jika masyarakat semakin acuh dengan Covid-19, potensi besar peningkatan ini akan terus terjadi.
Dari hari ke hari, lonjakan Covid-19 memang tidak menurun. Malah bisa dikatakan mengalami peningkatan. Sehingga, jumlah korban meninggal karena Covid-19 juga meningkat. Memang sebuah fakta yang sangat miris, mengingat Indonesia juga masih kesulitan dalam hal ekonomi.
Masyarakat Harus Mawas!
Tidak ada solusi yang lebih tepat dilakukan selain masyarakat harus mawas. Jika hanya rumah sakit yang fokus menangani Covid-19, maka yang terjadi adalah peningkatan yang tidak terkontrol. Semakin banyak, maka semakin sulit penanganannya.
Jika masyarakat semakin tidak peduli untuk menerapkan protokol kesehatan, tidak mustahil Pandemi ini akan sulit untuk dilalui. Sehingga anjuran tetap memakai masker dan mencuci tangan harus terus digalakkan dan diupayakan.
Bagaimana dengan Vaksinasi?
Sejak dari awal, pemerintah beserta Kemenkes mengatakan jika vaksinasi tidaklah menjamin seseorang tidak terkena serangan Covid-19. Vaksinasi ada hanya untuk mengebalkan tubuh manusia agar semakin kuat melawan Pandemi ini.
Tidak ada jaminan sama sekali jika seseorang sudah divaksin, nantinya bisa kebal dan tidak bisa terkena Covid-19. Maka dari itu, meskipun sudah dilakukan vaksinasi masyarakat tetap harus awas terhadap virus ini.
Covid-19 Bermutasi
Vaksinasi yang dilakukan bisa jadi tidak mengebalkan seseorang dari variasi virus mutasi. Dimana, Covid-19 akan semakin kuat dan kebal. Maka dari itu, jika masyarakat tidak begitu memperhatikan hal ini, yang terjadi tentunya adalah masalah serius.
Mutasi Covis-19 bahkan diberikan semakin kuat dan terus berkembang. Pemerintah mengisyaratkan pada masyarakat untuk tidak kendor sama sekali untuk melawan serangan virus ini. Tetap lakukan tindakan Protokol Kesehatan agar virus tertolak.
Pemerintah Saja Tidaklah Cukup
Masyarakat perlu menuruti aturan pemerintah dalam hal pencegahan Covid-19 ini. Karena jika tidak, yang aad adalah lonjakan Covid-19 akan sangat menjadi-jadi. Jika sampai benar-benar tidak bisa dikendalikan, yang rugi tentu saja masyarakat Indonesia sendiri.
Melawan Pandemi Covid-19 itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Masyarakat Indonesia juga perlu melakukan hal tersebut dengan menjaga diri dan keluarga. Jangan sampai lengah terhadap pertambahan kasus lonjakan Covid-19 ini.
Kapan Pandemi akan Selesai?
Tidak ada jawaban pasti dari pihak manapun kapan Pandemi akan selesai. Pandemi Covid-19 ini akan selesai ketika kasus lonjakan Covid-19 juga selesai. Hal tersebut hanya bisa diwujudkan dengan kolaborasi aktif antara pemerintah dan masyarakat dalam hal apapun.
Jika pemerintah saja yang bergerak (tanpa dukungan masyarakat), dijamin semua usaha akan sia-sia. Karena hakikatnya, masyarakatlah yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kesehatannya masing-masing.
Jangan Kasih Kendor
Banyak banner-banner di jalan-jalan dengan himbauan “Jangan Kendor!” Hal ini bertujuan agar masyarakat ingat jika Pandemi ini belum selesai. Jika masyarakat semakin acuh dan malas untuk menerapkan protokol kesehatan, bukan mustahil tenaga medis akan kesulitan menangani hal ini.
Kasus lonjakan Covid-19 hanya bisa ditekan ketika masyarakat mau menjaga diri. Selalu menerapkan protokol kesehatan dan mencuci tangan. Pola kehidupan yang sehat adalah kunci melawan pandemi Covid-19 ini.