
Curhat atau bercerita kepada orang lain tentang masalah yang tengah dihadapi kerap kali bisa menyebabkan perasaan menjadi lebih lega. Hal ini malah telah terbukti dalam serangkaian penelitian. Namun sebelum curhat, sebaiknya ketahui dulu ciri-ciri pendengar yang baik.
Menurut James Pennebaker, salah seorang Psikolog dari Amerika Serikat, menyatakan bahwa menceritakan masalah atau mengutarakan perasaan negatif pada seseorang yang dipercaya bisa amat menyembuhkan dan meredakan stres, menguatkan sistem kekebalan tubuh, sampai menurunkan tekanan fisik dan emosional.
Akan tetapi sayangnya, tak semua orang dapat dijadikan tempat untuk Anda mengungkapkan keluh kesah yang tengah dirasakan. Curhat dengan orang yang tak tepat, justru dapat menjadikan keadaan bertambah buruk, merasa tak nyaman, malah menyalahkan dirinya sendiri. Untuk menghindari hal itu, mari ketahui dulu ciri-ciri pendengar yang baik untuk dijadikan teman curhat.
Memberikan Waktu Bicara
Dikutip dari laman Harvard Business Review, pendengar yang baik ialah mereka yang menyediakan Anda peluang untuk bercerita sampai selesai tanpa menyela pembicaraan yang tengah berlangsung. Tidak cuma itu saja, seorang pendengar yang tergolong baik pun umumnya dapat mengajukan pertanyaan dan membentuk percakapan dengan Anda. Sehingga ia tak cuma diam untuk mendengarkan pembicaraan saja.
Membangun Ruang yang Aman
Pendengar yang baik pun umumnya dapat menciptakan rasa percaya diri untuk lawan bicaranya. Biasanya pendengar yang termasuk baik dapat menjadikan orang lain merasa mempunyai ruang aman untuk bercerita dan merasa didukung ketika lawan bicaranya mengungkapkan perasaan. Di samping itu, pendengar yang baik pun umumnya tak akan memaksa Anda bercerita hal lainnya lebih dari yang ingin Anda utarakan.
Tidak Menghakimi
Pastinya tiap tiap orang mempunyai cara pandang yang berbeda-beda pada sebuah permasalahan. Nah, biasanya pendengar yang baik tak akan langsung mengomentari ketika Anda sedang berbicara mengenai permasalahan yang tengah dialami. Saat seseorang langsung memberikan komentar atas cerita yang tengah berupaya disampaikan, umumnya curhat menjadi berjalan tidak nyaman.
Fokus Mendengarkan
Pendengar yang baik pun pada umumnya dapat bersikap fokus ketika Anda berbicara tanpa adanya gangguan apa saja. Dikutip dari laman Mental Health Foundation menyatakan bahwa pendengar yang baik bisa fokus ketika diajak bincang-bincang. Contohnya, tak memakai HP ketika Anda sedang bicara atau memerhatikan benda lain di sekelilingnya. Dengan lain kata ia akan berupaya ada di dalam momen itu sepenuhnya.
Di samping bisa menyebabkan Anda jadi lebih lega, sosok pendengar yang baik pun memang menyajikan pengaruh untuk kesehatan. Berdasarkan suatu riset yang dirilis dalam JAMA Network Open mengatakan bahwa mempunyai sosok pendengar yang baik dalam hidup memang bisa menaikkan kinerja kerja otak. Antara lain meningkatan penalaran visual dan kemampuan otak dalam memproses perhatian, memori, serta bahasa.
Jadi lain waktu saat Anda sedang merasa kecewa, kesal, sedih, atau beragam emosi negatif yang lainnya, cobalah untuk mencurahkan isi hati Anda pada orang yang tepat. Bila Anda belum menemui sosok pendengar yang baik dalam di lingkungan sekeliling, curahkanlah isi hati Anda dengan cara menulis. Baik menulis di buku harian maupun di blog atau jurnal.
Menurut psikolog sosial asal Amerika, James Pennebaker, ternyata menulis pun merupakan cara yang baik untuk mengeluarkan emosi sekalian menambah kesehatan mental. Dengan menulis Anda pun dapat belajar mengetahui emosi yang tengah dialami. Seperti bimbang atau kecewa, takut, dan sedih.
Penting diingat, emosi negatif harus dikendalikan dengan cara yang baik dan benar. Dengan demikian kesehatan mental atapun fisik dapat selalu terjaga dengan optimal. Mudah-mudahan informasi yang telah disajikan ini dapat bermanfaat!