
Kuliner legendaris di Makassar yang sangat beragam ternyata sukses memanjakan lidah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Baru-baru ini, rilis unggahan video di channel youtube Presiden Jokowi yang bertajuk #JKWKULINER.
Di dalam tayangan tersebut, Presiden Jokowi tampak mengunjungi beberapa rumah kuliner yang menjadi ciri khas Kota Makassar. Saat itu, setidaknya ada 3 tempat kuliner Makassar yang menjadi favorit Pak Presiden.
Kuliner Legendaris di Makassar Favorit Presiden Jokowi
Makassar memang terkenal dengan sajian sejuta kulinernya. Seperti candu untuk lidah, Pak Jokowi sampai mengatakan dirinya selalu menyempatkan diri di sela tugas negaranya untuk sekedar singgah dan melahap kuliner di Makassar.
Nah, jika Anda bertandang ke Makassar, ada 3 menu wajib yang tidak boleh Anda lewatkan rekomendasi dari Presiden langsung. Hanya dengan menyantap 3 menu tersebut, dijamin, Anda akan gamon dengan tempat berjulukan kota Daeng tersebut.
Aroma Coto Gagak
Kuliner Legendaris di Makassar pertama dan wajib Anda cicipi ketika singgah di sana adalah Aroma Coto Gagak. Pemberian nama Gagak di sini mengambil dari nama jalan keberadaan warung coto tersebut.
Menariknya, warungan coto ini sudah beroperasi kurang lebih selama 60 tahun. Pemilik warung Aroma Coto Gagak adalah H. Jamaludin dan Hj Suharmi yang juga merupakan pelopor keberadaan warung coto di wilayah tersebut.
Hj. Suharmi menyatakan tentang suatu hari Presiden Jokowi yang pernah singgah di warungnya kemudian memesan 2 porsi coto. Pertama adalah coto campur, dan satunya adalah coto daging.
Coto merupakan makanan khas Makassar yang diolah secara tradisional, bertenaga kayu bakar saja. Isinya berupa daging sapi dan jeroannya, seperti hati, limpa, jantung, dan babat.
Menurut mantan Wali Kota Makassar H. Syamsu Rizal, coto adalah menu penyambung pagi menuju siang hari.
Konro Karebosi
Berdiri di lapangan Karebosi, warung kuliner Konro ini sudah berdiri sejak tahun 1986. Berdasarkan keterangan dari Muhammad Dhani Omara Labarani, sebagai cucu pemilik Konro Karebosi, Konro mempunyai arti tulang ‘pakong roang’ atau yang sudah bisa digunakan.
“Kakek saya memilih untuk mengolah Konro, sebab ia memperkiraan lebih banyak potensi di dalamnya. Terlebih orang-orang Makassar yang maniak dengan olahan daging, sangat wajar jika mereka lahap akan Konro,” jelas Dhani.
Kuliner legendaris di Makassar ini mempunya dua menu andalan, yaitu sop konro dan konro bakar. Ciri khasnya adalah kedua jenis konro tersebut disantap dengan tambahan kuah kaldu. Hanya saja, kuah kaldu pada konro bakar disajikan secara terpisah.
Untuk pengolahan, konro harus melewati proses yang cukup lama (slow cooker). Di atas api yang kecil, konro membutuhkan waktu pemasakan hingga 4-5 jam. Namun, konro bakar memakan waktu sedikit lebih lama, agar empuknya sempurna.
Sop Saudara Andalas 65
Berdiri dengan nama yang unik, warung ini sudah berjalan sejak tahun 1967. H. Abdullah yang semula hanya karyawan warung sop, kemudian berhasil merintis usaha sendiri dengan warung sop ini.
Ia menceritakan kisah lalunya, ketika meminta izin kepada atasan untuk membangun warung sop sendiri. Berkat kegigihannya, tegaklah warung Sop Saudara Andalas 65 ini hingga sekarang.
Sudah beroperasi hampir 60 tahun, H. Abdullah selalu standby di dapur. Ia mengutamakan kualitas dalam mengolah masakannya.
Kuliner Legendaris di Makassar ini tersaji dengan berbagai isi. Ada daging sapi, jantung, atau paru, utamanya adalah daging.