You are here

Tempe Warisan Kuliner Budaya UNESCO Segera Terealisasikan

Tempe Warisan Kuliner Budaya UNESCO Segera Terealisasikan
Bagikan Artikel Ini

Tempe warisan kuliner budaya UNESCO ini diungkapkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Tempe yang sudah ditetapkan menjadi warisan budaya nasional Indonesia ini didukung dengan berbagai bentuknya. Mulai dari ukuran sachet hingga sebesar batu bata. Upaya untuk mengajukan tempe ke UNESCO ini akan segera dilakukan pada penghujung semester kedua 2021 atau pada akhir tahun nanti.

Segera, Tempe Warisan Kuliner Budaya UNESCO

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat ini berharap bahwa produk olah tempe dapat meningkatkan pengembangan. Tentu sebagai salah satu produk ekonomi kreatif yang dapat menjadi kebanggan bangsa. Berharap tempe akan dapat seperti rendang, salah satu kuliner makanan khas Indonesia yang mendapat predikat sebagai makanan terenak versi CNN International hingga berkali-kali.

Tempe sendiri merupakan salah satu jenis makanan yang ada di Indonesia dan umum dikonsumsi sebagai lauk pauk atau olahan lain sehari-hari. Terbuat dari kedelai, tentunya merupakan salah satu makanan yang memiliki gizi. Sehingga tidak heran jika masyarakat Indonesia menjadikannya sebagai makanan pokok mereka.

Proses Menjadikan Tempe Warisan Kuliner Budaya UNESCO

Sebenarnya sudah sejak lama tempe melakukan perjalanan menuju warisan dunia yang diakui oleh UNESCO. Sebelum diakui dunia, tempe sendiri sudah harus diterima dan diakui menjadi warisan budaya nasional.

Tahun 2015, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia sudah memulai petisi dalam sebuah situs change.org untuk memasukan tempe sebagai warisan budaya nasional Indonesia. Petisi yang dibuat tersebut ditujukan kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan serta Kebudayaan PBB (UNESCO) juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Made Astawan selaku Ketua Forum Tempe Indonesia meyakini jika tempe dapat masuk ke dalam situs UNESCO. Maka akan dapat membuat gairah masyarakat Indonesia khususnya kaum muda untuk bisa berkreasi serta melakukan inovasi terhadap produk tempe.

Pihak Menparekraf sendiri juga terus berupaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membantu usaha ini. Agar tempe dapat diakui sebagai warisan dunia dari Indonesia. Mulai dari dari pengusaha, komunitas masyarakat, asosiasi tempe hingga para peneliti pun diminta untuk terus mendukung tempe. Tentu agar segera bisa menjadi warisan dunia.

Langkah pemerintah pun juga memanfaatkan teknologi digital yang ada guna memasarkan tempe dalam berbagai kegiatan. Seperti roadshow kuliner serta kegiatan pariwisata dengan skala internasional.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid juga mengatakan bahwa sebenarnya kabar mengenai pengajuan tempe warisan kuliner budaya UNESCO ini sudah pernah dilakukan pembahasan. Pembahasan tersebut pada sidang tingkat nasional untuk kategori warisan budaya tak benda.

Dengan cara ini, diharapkan tempe yang pada awalnya dianggap orang makanan kelas dua akan menjadi sesuatu olahan makanan yang keren dan memiliki nilai jual. Terlebih orang-orang di luar negeri menganggap tempe merupakan kategori makanan superfood.

Tempe Sebagai Super Food

Kategori Super Food merupakan makanan yang memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi. Golongan makanan superfood dinilai dapat meningkatkan kesehatan sehingga menjadi pilihan makanan untuk meningkatkan imunitas tubuh jika dikonsumsi secara benar dan tentunya dengan pola makan yang seimbang.

Dengan kandungan gizi yang tinggi seperti protein, vitamin serta mineral inilah alasan tempe disebut sebagai superfood. Bahkan, protein yang terdapat di dalam tempe tidak kalah dengan daging sapi. Pada 100 gr tempe memiliki kalori hingga 201 kkal dan kandungan lemak 8,8 gr, serat 1,4 gr, 20,8 gr protein, 155 mg kalsium, 326 mg fosfor, 4 mg zat besi serta B1 0,19 mg.

Dalam tempe juga terkandung elemen yang sangat baik untuk tubuh, yaitu asam lemak serta antioksidan. Terlebih tempe juga mengandung probiotik yang dapat mendukung kesehatan pencernaan, membantu menurunkan kolesterol hingga membantu untuk menjaga kesehatan tulang.

Jenis-Jenis Tempe

Menurut Astawan (2013) di Indonesia memiliki beragam jenis tempe warisan kuliner budaya UNESCO. Seperti tempe kedelai yang terbuat dari biji kedelai. Kemudian tempe gembus yang terbuat dari ampas tahu, lamtoro yaitu tempe yang terbuat dari biji lamtoro.

Tempe benguk yang terbuat dari biji koro benguk, tempe bungkil yang terbuat dari ampas pembuatan minyak kacang dan masih banyak jenis tempe lainnya. Namun yang paling terkenal adalah tempe yang terbuat dari biji kedelai. Sudah terkenal sejak tahun 1946 hingga ke mancanegara.

Kemudian, pada tahun 1984 dalam sebuat catatan yang mencatat sudah ada 53 perusahaan tempe di Amerika, 8 perusahaan yang ada di Jepang dan 18 perusahaan yang ada di Eropa. Bahkan makanan khas Indonesia ini sudah sampai di beberapa negara seperti India, China, Taiwan, Srilangka, Australia, Kanada, Afrika dan Amerika Latin. Meskipun di negara-negara tersebut hanya dikenal oleh kalangan tertentu saja, namun popularitas tempe sudah mendunia.

Dampak dari Penetapan Tempe Warisan Kuliner Budaya UNESCO

Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki harapan yang besar terhadap tempe yang akan menjadi warisan dunia. Tentu hal tersebut akan melibatkan banyak orang mulai dari pengrajin tempe lokal hingga para pengusaha besar.

Dengan harapan yang besar tempe akan mampi seperti rendang yang sudah menjadi ikon kuliner Indonesia. Sehingga ketika orang luar negeri yang mengenal tempe akan selalu teringat pada Indonesia.

Ditetapkannya tempe menjadi warisan internasional juga diharapkan akan dapat memberikan dampak positif pada industri tempe di Indonesia dan tidak lagi dipandang sebelah mata makanan ini. Juga diharapkan bahwa akan ada kemajuan dalam industri UMKM sehingga akan mampu menjadi pelopor untuk bangkit dan terus berkembangnnya UMKM tersebut.

Popularitas Tempe

Di Indonesia sendiri, tempe memang sudah populer akan tetapi masih dianggap sebagai makanan untuk kelas sosial ekonomi rendah. Sementara di beberapa negara lain, justru tempe mendapatkan perhatian yang sangat besar.

Sebab kandungan gizi yang ada di dalam tempe dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah, salah satunya adalah kurang gizi serta merupakan makan dengan potensi mencegah penyakit kronis. Hal tersebut tentunya ditakutkan akan berpotensi untuk diklaim atau diakui sebagai makanan asli negara lain.

Oleh sebab itu, pemerintah terus mengusahakan agar tempe warisan kuliner budaya UNESCO dapat segera terwujud. Sebab tempe bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga memiliki nilai sejarah, budaya dan ekonomi bangsa. Bahkan, keunikan tempe tersebut menjadi layak sebagai simbol negara dan warisan dunia.

adriana
Penulis,suka traveling dan photography

Leave a Reply

Top