You are here
Home > Berita Nasional >

Wisma Atlet Penuh! Apakah Covid-19 Tidak Bisa Dikendalikan?

Wisma Atlet Penuh Apakah Covid 19 Tidak Bisa Dikendalikan
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – Pendemi Covid-19 sudah terjadi lebih dari satu tahun di Indonesia. Namun hingga kini, belum muncul tanda penurunan. Malahan, wisma Atlet penuh dan banyak orang yang terpapar virus Covid-19 mengantre di depannya.

Sebuah video viral, menunjukkan rombongan orang-orang yang hendak isolasi. Semuanya adalah pasien Covid-19 yang mengantri untuk mendapatkan kamar isolasi. Mereka terlihat menunggu sambil lesehan.

Mereka menunggu untuk didata oleh para petugas. Beberapa orang terlihat membawa tas dan koper untuk mempersiapkan diri menjalani masa isolasi di wisma atlet.

Persentase Penularan Virus di Jakarta Naik 100%

Sebuah fakta yang mengejutkan, DKI Jakarta benar-benar di dalam masa yang urgent. Beberapa daerah mengalami zona merah. Meskipun pembatasan sudah dilakukan, virus Covid-19 ini tetap menyebar secara signifikan.

Begitu mengkhawatirkan, pemerintah dimohon untuk terus memperketat aturan pembatasan. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih tanggap dan mawas diri, apalagi di daerah yang sudah benar-benar menunjukkan zona merah.

Ada lima provinsi yang mengalami kenaikan drastis dari pulau Jawa, yakni: Provinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dalam hal ini, DKI Jakarta adalah salah satu daerah yang sangat mengkhawatirkan.

Ketua DPRD DKI: Micro-Lockdown Harus Tegas

Prasetyo Edi Marsudi sebagai DPRD DKI Jakarta mendesak pemerintahan DKI Jakarta untuk dilakukan lockdown di RT dan RW yang sudah mengalami zona merah. Artinya, kondisinya memang sangat mengkhawatirkan jika tidak segera diambil dinyatakan tegas.

Selain itu, satgas juga harus lebih tegas lagi menerapkan aturan-aturan tersebut. Jangan sampai lalai dan akhirnya membuat virus Covid-19 ini kembali merebah di DKI Jakarta. Satgas dituntut untuk tegas, karena jika tidak yang masyarakat bisa saja akan lebih banyak terpapar.

Ketua DPRD DKI Jakarta juga mengisyaratkan kepada masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga. Karena ini semua dilakukan demi kepentingan bersama. Sebab Pandemi Covid-19 ini bukan hanya permasalahan pemerintah, akan tetapi seluruh lapisan masyarakat di DKI Jakarta dan bahkan Indonesia.

Pihak Wisma Atlet Minta Anies PSBB Ketat

Ratusan Pasien Covid-19 yang antre masuk ke dalam tempat isolasi, membuat pihak wisma atlet kewalahan. Jika pertambahan pasien semakin hari semakin melonjak pesat, maka tempat isolasi akan habis dan butuh tempat lagi.

Tidak ada langkah yang terbaik selain tindakan preventif, salah satunya adalah dengan melakukan PSBB secara lebih ketat. Pembatasan Sosial Berskala Besar ini diperlukan, agar virus Covid-19 tidak semakin menjalar ke lapisan masyarakat.

Pihak Wisma Atlet tidak akan bisa menangani masalah ini sendiri. Perlu kolaborasi masyarakat untuk melawan Pandemi ini. Setelah beberapa waktu lalu Pandemi rasanya sudah surut, sekarang kenaikan kembali lagi terjadi.

Ruangan Isolasi Semakin Sulit Didapat

Video viral yang menggambarkan situasi antre di Wisma Atlet penuh tersebut, seharusnya menjadi pengingat kita semua jika sudah positif Covid-19 maka dapat ruangannya susah. Jika hendak isolasi mandiri, maka akan sulit penanganannya.

Di dalam kondisi seperti ini, tidak ada alasan lagi untuk tidak melakukan protokol kesehatan. Menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga pola makan tentu menjadi kewajiban bagi semua masyarakat.

Daripada kita harus mencari ruang isolasi dan kesulitan melakukan pengobatan terhadap Covid-19, akan jauh lebih baik menjaga kesehatan agar sistem kekebalan tubuh kita meningkat. Sehingga Covid-19 tidak bisa masuk ke dalam tubuh kita.

Klaster Mudik Setelah Lebaran

Peningkatan ini bisa terjadi setelah klaster 5 mudik lebaran. Di beberapa daerah di DKI Jakarta yang menjadi titik mudik menjadi zona merah. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat tidak begitu bisa diberikan aturan.

Padahal sebelumnya, pemerintah beserta satgas Covid-19 sudah memberikan aturan dengan tegas untuk tidak mudik. Karena klaster penularan Covid-19 bisa kembali terjadi dan tentunya akan sangat berdampak, apalagi mudik ini berasal dari berbagai daerah.

Jika arus mudik ini berfokus pada daerah DKI Jakarta, maka tidak mustahil jika DKI Jakarta menjadi daerah nomor satu peningkatan Covid-19 saat ini. Menjadi sangat sulit bagi pemerintah jika masyarakat sulit untuk diberikan instruksi.

Jika Dibiarkan, Bisa Meluas

Klasterisasi Covid-19 di Jakarta ini jika tidak dikendalikan maka boleh jadi daerah-daerah sekitar akan tertular juga. Maka dari itu, sangat berbahaya jika masyarakat tidak mawas diri dan semakin lepas tangan terhadap pandemi ini.

Pengetatan aturan oleh pemerintah memang rasanya harus segera diupayakan. Bagaimanapun caranya, Covid-19 di DKI Jakarta harus bisa sesegera mungkin untuk dijinakkan atau diantisipasi.

Masyarakat juga tidak bisa mengandalkan kebijakan pemerintah saja. Mereka juga harus turut serta dengan aktif untuk mengatasi pandemi ini. Semakin baik masyarakat bisa berkolaborasi, semakin cepat Pandemi ini akan hilang dari Jakarta dan Indonesia.

Bagaimana Siasat Anies Baswedan

Beberapa waktu lalu, Anies Baswedan diundang oleh presiden untuk diberikan arahan-arahan terkait penyelesaian Pandemi Covid-19 ini. Mengingat istana kepresidenan juga berada di Jakarta.

Namun intinya bukan pada hal tersebut. Masyarakat tidak perlu mengurus bagaimana langkah pimpinan selanjutnya. Hal yang terpenting adalah menjaga diri dan mengikuti instruksi yang sekarang ada.

Sebab apapun instruksi yang diberikan pemerintah, hal tersebut adalah yang terbaik. Pemerintah tidak mungkin sembarangan mengambil resiko dalam kebijakan, apalagi dalam hal penanganan Covid-19 di masa ini.

Video Wisma Atlet penuh oleh pasien Covid-19 yang divonis positif harus menjadi kita semakin sadar dan mulai mau berkolaborasi dengan pemerintah. Semua bukan untuk kepentingan pemerintah, akan tetapi kepentingan diri sendiri.

 

Leave a Reply

Top