You are here

Penyebab Postpartum Blues Setelah Melahirkan Beserta Cara Mengatasinya

Ini Penyebab Postpartum Blues Setelah Melahirkan Beserta Cara Mengatasinya
Bagikan Artikel Ini

Dalam istilah kedokteran fenomena baby blues disebut juga postpartum blues. Diketahui postpartum blues ini diderita oleh 50-80% ibu baru. Gangguan suasana hati ini diindikasikan dengan ciri-ciri seperti perasaan sedih yang bergantian dengan perasaan baik-baik saja atau terkenal dengan sebutan mood swing, mudah tersinggung, dan rasa cemas. Sebenarnya apa penyebab postpartum blues setelah melahirkan?

Baby blues kadang-kadang dapat diikuti dengan gangguan tidur dan kelelahan yang berkelanjutan. Gejala itu umumnya timbul  pada hari ketiga sampai hari keempat sesudah melahirkan. Setelah itu bertambah buruk di hari kelima sampai hari ketujuh dan akan menghilang dalam waktu kurang dari dua minggu.

Ada beberapa faktor penyebab postpartum blues terjadi pada ibu setelah melahirkan. Faktor-faktor itu di antaranya:

Perubahan Hormon

Pada 48 jam setelah melahirkan akan berlangsung penurunan tajam hormon progesteron dan hormon estrogen. Perubahan ini akan dirasakan oleh semua wanita, baik yang menderita postpartum blues ataupun tidak. Tetapi wanita yang menderita postpartum blues dianggap mempunyai sensitivitas yang lebih tinggi pada reseptor hormonalnya.

Faktor Psikososial

Ketika menjadi ibu baru, tentunya banyak perubahan yang akan dirasakan oleh para ibu. Mulai dari menyesuaikan diri dengan pola menyusui anak sampai jam tidur yang tidak teratur.

Pada minggu awal setelah melahirkan tentunya tubuh ibu tengah menjalani masa pemulihan setelah melahirkan. Khususnya untuk ibu yang melahirkan dengan cara operasi caesar. Sehingga ibu kerap merasakan kelelahan sebab sulit menyesuaikan diri dengan situasi baru.

Selain itu, faktor produksi ASI pun dapat mempengaruhi keadaan ibu. Belum lagi jika ditambah dengan sistem pendukung dari keluarga terdekat yang terbilang kurang baik. Beberapa hal inilah yang dapat mendorong postpartum blues pada ibu.

Kerentanan Biologis

Ternyata kerentanan biologis pun mempunyai dampak pada kondisi postpartum blues. Wanita yang mempunyai riwayat depresi sebelumnya memiliki kemungkinan menderita postpartum blues lebih besar ketimbang yang tidak.

Ibu yang ketika hamil trimester akhir telah menderita gangguan mood, kemungkinan akan mengalami hal itu hingga masa setelah melahirkan. Di samping itu sebuah penelitian pun menyatakan bahwa diabetes gestasional memiliki kaitan menambah risiko postpartum blues.

Cara Mengatasi Postpartum Blues

Kondisi postpartum blues bukan hal yang gampang dilewati. Tetapi ibu jangan terlalu cemas, postpartum blues ini adalah kondisi yang dapat diatasi. Menjauhi faktor-faktor penyebab postpartum blues adalah salah satu upaya untuk menjaga agar tidak menderita postpartum blues.

Ketika merasakan berbagai perubahan kehidupan setelah melahirkan, ibu jangan memaksakan diri untuk melakukan semuanya sendiri. Saat ibu merasa keteteran, sebaiknya berbagi tugas dengan suami atau sistem pendukung lainnya.

Kaum ibu pun perlu memberikan hadiah berbentuk ‘me time’ pada diri sendiri. Antara lain dengan olah raga, makan makanan bergizi, dan tidur cukup. Melakukan olahraga akan menunjang tubuh menstabilkan hormon yang dapat meningkatkan mood sehingga ibu dapat bersemangat kembali.

Bila gangguan mood telah lumayan berat hingga mengganggu kegiatan setiap hari dan terjadi lebih dari dua minggu, cobalah untuk mencari bantuan dengan berkonsultasi kepada psikiater atau psikolog.

Bila dibiarkan berkepanjangan dan tak diatasi dengan baik postpartum blues yang semestinya hilang dalam kurun waktu dua minggu bisa menjadi depresi setelah melahirkan yang butuh penanganan lebih jauh.

Demikianlah, bagaimana sobat Pojok Jakarta, telah cukup jelas belum informasi mengenai penyebab postpartum blues kali ini? Semoga Anda terbantu dengan paparan yang telah diulas pada artikel di atas.

Leave a Reply

Top