Untuk banyak wanita, melahirkan bayi bisa mendorong berbagai macam emosi, termasuk ketakutan, kecemasan, dan kegembiraan. Namun dapat pula mengarah pada sesuatu yang bisa jadi tidak Anda inginkan. Sebagian besar ibu baru merasakan gangguan kesehatan mental sesudah melahirkan, dalam macam bentuk berlainan, seperti sindroma baby blues.
Berdasarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dinyatakan bahwa satu dari sembilan ibu baru menderita gejala depresi setelah persalinan.
Penyebab yang paling lazim dipercaya ialah wanita menjalani perubahan hormon yang berarti dan berpengaruh pada otak mereka, yang akhirnya mempengaruhi mood.
Dalam salah satu riset yang dirilis di Republik Islam Iran mengungkapkan bahwa gangguan kesehatan mental sesudah melahirkan dinyatakan mengakibatkan penyakit fisik.
Wanita dengan depresi setelah persalinan butuh dikenali dan diberikan dukungan dan intervensi yang tepat untuk mencegah masalah kesehatan fisik kelak.
Gangguan Kesehatan Mental Sesudah Melahirkan
Mari cari tahu apa saja gangguan kesehatan mental yang sering diderita sesudah melahirkan.
- Baby blues
Tanda-tanda sindroma baby blues dapat kelihatan dari ibu yang baru melahirkan diantaranya:
- Sulit berkonsentrasi
- Mood gampang berubah
- Sedih berlarut-larut
- Insomnia (bahkan saat bayi tengah tidur
- Letih
- Gelisah
- Mudah sekali marah
- Tak sabaran
- Menangis tanpa alasan yang jelas
Sindrom ini mulai terasa saat sesudah melahirkan, para ibu yang umumnya mempunyai waktu tidur normal dan teratur, menjadi berubah. Pengalaman persalinan yang emosional pun berperan serta pada suasana hati kaum ibu baru.
Tanda-tanda ini biasa dirasakan beberapa menit sampai berjam-jam setiap hari. Dalam hitungan hari sampai dua pekan, sensasinya akan lenyap dengan sendirinya.
Bila gejala Anda bertahan lebih dari 14 hari, itu dapat menjadi petunjuk keadaan yang lebih serius, seperti depresi setelah persalinan. Bertukar pikiran dengan psikolog amat disarankan.
Depresi Sesudah Melahirkan
Gejala gangguan kesehatan mental setelah melahirkan ini meliputi:
- Cemas hebat
- Gelisah
- Perasaan tidak berharga, malu, bersalah, atau tidak mampu
- Putus asa
- Diliputi ketakutan bahwa Anda bukan ibu yang baik
- Mudah marah
- Menurunnya minat dan kesenangan dalam kegiatan yang lazim Anda rasakan
- Kelelahan luar biasa atau kehilangan energi
Yang paling berbahaya dari tanda-tanda itu adalah terbersit berbagai pikiran untuk melukai diri sendiri ataupun bayi. Bila tak lekas diobati secara medis, depresi postpartum bisa terjadi selama beberapa bulan atau lebih lama.
- Psikosis Pascapartum
Ibu dengan psikosis pascapartum mempunyai tanda-tanda gangguan kesehatan mental yang lebih berat.
Kecuali terpikir untuk melukai dirinya sendiri, mereka betul-betul mencoba menyakiti bayinya. Ini amat mengancam nyawa keduanya dan memerlukan campur tangan orang di sekeliling.
Beberapa gejala psikosis pascapartum diantaranya:
- Mencoba melukai diri sendiri atau bayi Anda
- Paranoia
- Energi dan agitasi yang berlebihan
- Gangguan tidur
- Halusinasi dan delusi
- Pikiran obsesif tentang bayi Anda
- Kebingungan dan disorientasi
Dengan terlacak lebih dini, ibu akan lebih cepat sembuh. Jadi, janganlah ragu untuk memohon bantuan bila ibu menderita salah satu tanda-tanda di atas.