You are here

Gejala Gangguan Kecemasan, Jangan Anggap Remeh

Kenali 6 Gejala Gangguan Kecemasan Jangan Anggap Remeh
Bagikan Artikel Ini

Rasa cemas, gugup, khawatir, sampai ketakutan yang berlebihan adalah kondisi kesehatan mental yang kerap dialami. Tahukah Anda kalau kondisi itu adalah gejala gangguan kecemasan yang tak dapat dianggap remeh?

Kecemasan yang terlampau konstan atau terlampau intens bisa membuat seseorang merasa selalu waspada, tegang, disibukkan, dan teralihkan. Masalah kecemasan dapat menyerang siapa pun dari segala usia dan jenis kelamin.

Penting diketahui gejala masalah kekhawatiran bisa datang mendadak tanpa dapat diprediksi, bertambah secara bertahap dan bertahan lama hingga seseorang mulai menyadari kalau ada sesuatu yang salah.

Kadang-kadang kekhawatiran menimbulkan rasa malapetaka dan firasat yang muncul demikian saja.

Untuk penderita gangguan kekhawatiran biasanya tidak mengetahui penyebab sensasi, kekhawatiran, dan emosi yang mereka miliki.

6 Gejala Gangguan Kecemasan

Berikut ini beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami masalah dengan rasa cemasnya.

  1. Kecemasan umum

Seseorang dengan kekhawatiran umum mempunyai kemungkinan untuk terlampau mencemaskan masa depan, keselamatan anggota keluarga atau kesehatan, dan sekolah. Bisa saja mereka senantiasa memikirkan hal terburuk yang dapat terjadi.

Perasaan ketakutan dan khawatir yang dirasakan pengidap kekhawatiran umum ini mempunyai gejala tubuh muntah, sakit perut, otot tegang, kelelahan, sakit kelapa, dan nyeri dada.

  1. Obsesif kompulsif (OCD)

Penderita OCD mempunyai kecemasan yang berupa kompulsi (tindakan yang mencoba meredakan kecemasan) dan obsesi (pikiran buruk).

  1. Fobia

Fobia adalah ketakutan yang intens pada situasi atau hal-hal khusus yang sebetulnya tidak berbahaya seperti menumpang pesawat terbang, anjing, dan ketinggian. Jadi fobia umumnya mengakibatkan orang menjauhi berbagai hal yang mereka takuti.

  1. Fobia sosial (kecemasan sosial)

Kecemasan yang intens didorong oleh berbicara di depan orang lain atau situasi sosial. Bentuk ekstrem yang disebut mutisme selektif mengakibatkan beberapa anak dan remaja menjadi terlampau takut untuk berbicara sama sekali dalam situasi khusus.

  1. Serangan Panik

Periode kecemasan ini bisa terjadi tanpa sebab yang jelas. Serangan panik pada seseorang mempunyai gejala fisik yang mendadak dan intens yang bisa menimbulkan perasaan kesemutan, mati rasa, pusing, sesak napas, jantung berdebar-debar yang disebabkan oleh kegiatan tubuh yang berlebihan dari tanggapan rasa takut normal tubuh.

Agoraphobia merupakan rasa takut yang intens pada serangan panik yang mengakibatkan seseorang menjauhi ke mana pun serangan panik barangkali berlangsung.

  1. Stres pasca trauma (PTSD)

Jenis masalah kekhawatiran ini disebabkan oleh pengalaman masa lampau yang menakutkan atau traumatis. Dan gejalanya meliputi ketakutan terus-menerus, mimpi buruk, kilas balik sesudah kejadian itu.

Leave a Reply

Top