World Bank (Bank Dunia) telah memprediksi ekonomi global akan tumbuh 4 persenan pada tahun 2021. Pemulihan ini diperkirakan secara lemah, kecuali para pengambil kebijakan mengambil langkah yang tegas untuk menekan penyebaran virus Corona dan juga pengimplentasian teformasi peningkatan reformasi.
Dalam Global Economic Propects Januari 2021, World Bank juga menyatakan pendapat bahwa meskipun ekonomi global akan kembali mengeliat setelah terkontraksi sebesar 4,3 persen, pandemi ini sudah merengut banyak jiwa, menyeret banyak orang ke jurang kemisikinan.
Lalu membuat pemasukan masyarakat dalam waktu yang lama menjadi tidak stabil. Prioritas untuk waktu terdekat yakni mengontrol penyebaran virus dan juga menjamin vaksinasi secara cepat dan luas.
Adanya Pendukung untuk Ekonomi Global Akan Tumbuh
Perlu adanya fasilitas yang diberikan terhadap siklus investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Para pemangku kepentingan akan menghadapi tantangan yang besar diantaranya, dalam sektor manajemen utang, kebijakan anggaran, kesehatan masyarakat, bank sentral, dan juga reformasi struktural.
Ketika pemulihan ekonomi global secara lambat. Hal tersebut beriringan dengan pemulihan global yang masih rapuh ini, Hal ini dijadikan dasar pertumbuhan yang kuat.
Dalam hal ini juga untuk mengatasi pandemi dan investasi yang sudah terguncang. Maka diperlukannya dukungan yang kuat guna memperbaiki lingkungan bisnis, fleksibilitas pasar, memperkuat transparasi, meningkatkan serapan kerja serta pemerintahan.
Guncangan ekonomi diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya, terutama pada penurunan ekonomi di negara maju dan juga tidak terlalu dalam.
Namun yang terjadi sebaliknya, gangguan tersebut di beberapa negara emerging market dan negara berkembang lebih parah dari perkiraan.
Tanggapan Presiden RI Joko Widodo
Untuk pertumbuhan ekonomi, Jokowi memberikan tanggapannya akan hal tersebut. Joko Widodo mengatakan, pertumbuhan ekonomi mulai bangkit ditandai dengan banyaknya aliran masuk untuk investasi pada awal 2021.
Dalam acara Dies Natalis Universitas Brawijaya yang ke-58, dilakukan secara virtual. Jokowi menuturkan bahwa mulai pulihnya perekonomian dan aliran investasi akan membuka banyaknya lapangan kerja.
Presiden mengatakan juga akan berusaha keras menuntaskan masalah kesehatan akibat pandemi Covid-19.Salah satu usaha yang dilakukan yakni memulai vaksinasi dalam waktu dekat.
Jokowi juga menambahkan untuk bangkit dan pulih, membutuhkan kesiapan, terutama dalam pengembangan talenta unggul. Talenta unggul diyakini bisa memenangkan hiper-kompetisi dunia yang penuh dengan disrupsi dan juga ketidakpastian.
Dalam ekonomi global akan tumbuh 4 persen, di Indonesia menunggu Iptek unggul produk Universitas Brawijaya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan.