You are here
Home > Berita Nasional >

Tips Mengatasi Orgasm Anxiety yang Mesti Diketahui Pengantin Baru

Tips Mengatasi Orgasm Anxiety yang Mesti Diketahui Pengantin Baru
Bagikan Artikel Ini

Menjalani kehidupan pernikahan tentu membawa banyak momen baru, termasuk dalam urusan hubungan intim. Namun, bagi sebagian pengantin baru, ada tantangan yang sering tidak dibicarakan secara terbuka, yaitu orgasm anxiety — kecemasan yang muncul saat berhubungan seksual karena khawatir tidak bisa mencapai orgasme. Masalah ini bisa berdampak pada kualitas hubungan, baik secara emosional maupun fisik, jika tidak segera ditangani.

Apa Itu Orgasm Anxiety?

Orgasm anxiety adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, cemas, atau khawatir tentang kemampuannya mencapai orgasme saat berhubungan intim. Kecemasan ini bisa berasal dari berbagai hal, seperti tekanan untuk “berkinerja sempurna”, rasa malu terhadap tubuh, pengalaman negatif sebelumnya, atau kurangnya komunikasi dengan pasangan.

Kondisi ini bisa dialami baik oleh pria maupun wanita, meskipun dalam beberapa kasus, wanita lebih sering melaporkannya karena adanya tekanan emosional dan psikologis yang kompleks terkait kenikmatan seksual.

Kenapa Pengantin Baru Rentan?

Pengantin baru biasanya sedang dalam tahap adaptasi satu sama lain, termasuk dalam hal hubungan seksual. Beberapa faktor yang membuat mereka lebih rentan terhadap orgasm anxiety antara lain:

  • Belum mengenal preferensi seksual pasangan secara menyeluruh
  • Harapan yang terlalu tinggi tentang “malam pertama” atau hubungan intim setelah menikah
  • Minimnya edukasi seksual yang sehat dan realistis
  • Adanya rasa malu atau canggung saat membuka diri secara seksual

Cara Mengatasi Orgasm Anxiety

Lalu, bagaimana cara mengatasi kecemasan ini?

1. Buka Komunikasi yang Jujur dan Terbuka

Langkah pertama dan terpenting adalah membangun komunikasi yang sehat dengan pasangan. Bicarakan apa yang disukai, tidak disukai, dan bagaimana perasaan Anda selama berhubungan intim. Tanpa komunikasi, pasangan tidak bisa membaca pikiran atau memahami kebutuhan Anda.

2. Fokus pada Kenikmatan, Bukan Tujuan

Salah satu penyebab orgasm anxiety adalah terlalu fokus pada “hasil akhir”, yaitu orgasme itu sendiri. Cobalah untuk lebih menikmati proses, sentuhan, dan keintiman yang terbangun selama hubungan. Menurunkan ekspektasi bisa membantu mengurangi tekanan.

3. Kenali Tubuh Sendiri

Penting bagi setiap individu, terutama wanita, untuk memahami tubuhnya sendiri. Mengetahui bagian tubuh yang sensitif dan teknik yang membuat nyaman bisa menjadi langkah penting dalam membangun rasa percaya diri di ranjang. Jika perlu, eksplorasi diri secara pribadi bisa membantu meningkatkan pemahaman tersebut.

4. Ciptakan Suasana yang Aman dan Nyaman

Lingkungan yang terlalu terang, berisik, atau terburu-buru bisa memperburuk kecemasan. Ciptakan suasana yang romantis dan tenang—matikan lampu, putar musik lembut, dan pastikan tidak ada gangguan. Semakin aman seseorang merasa, semakin besar peluangnya untuk merasa rileks dan menikmati momen intim.

5. Jangan Ragu Konsultasi ke Ahli

Jika masalah ini terus berlanjut dan mulai memengaruhi hubungan pernikahan, sebaiknya konsultasikan ke terapis seksual atau psikolog. Mereka bisa membantu mengidentifikasi akar masalah dan memberikan strategi penanganan yang tepat.

6. Lepaskan Mitos Seks yang Salah

Banyak pasangan baru merasa terbebani karena percaya pada mitos-mitos seksual yang tidak realistis, seperti “harus orgasme bersamaan” atau “pria sejati selalu bisa memuaskan pasangan.” Mitos ini hanya menambah tekanan. Edukasi seksual yang sehat dan ilmiah jauh lebih penting daripada ekspektasi dari film atau media sosial.

***********

Itulah beberapa tips mengatasi orgasm anxiety yang mesti pengantin baru ketahui. Orgasm anxiety adalah hal yang wajar, terutama di awal kehidupan pernikahan. Namun, dengan komunikasi yang baik, pemahaman diri, dan dukungan pasangan, kecemasan ini bisa diatasi. Ingat, kualitas hubungan intim bukan diukur dari orgasme semata, tetapi dari rasa nyaman, saling menghargai, dan keintiman emosional yang terbangun bersama.

Leave a Reply

Top