You are here
Home > Berita Nasional >

Yuk Kenali 3 Jenis Gangguan Mental yang Timbul Pascapersalinan

Yuk Kenali 3 Jenis Gangguan Mental yang Timbul Pascapersalinan
Bagikan Artikel Ini

Sesudah menjalani kehamilan selama 9 bulan, bayi yang ditunggu-tunggu pun lahir ke dunia. Rasa bahagia dan haru pun dialami oleh seluruh anggota keluarga. Tetapi di balik peristiwa itu ternyata ada gangguan mental yang mengincar kesehatan mental sang ibu. Apa saja 3 jenis gangguan mental yang timbul pascapersalinan?

Gangguan mental atau disebut juga gangguan psikologis memang dapat terjadi pada siapapun. Malah, hal ini jadi lebih rentan timbul pada ibu – ibu yang baru saja melahirkan. Tidak cuma satu, ada berbagai gangguan mental pascapersalinan yang dapat terjadi dan bertahan dalam waktu yang relatif lama pada ibu yang baru melahirkan.

Mari kenali 3 jenis gangguan mental yang timbul pascapersalinan yang bisa menyerang ibu.

1. Baby blues

Istilah baby blues rasanya bukanlah lagi sesuatu yang ganjil di telinga. Baby blues adalah salah satu gangguan mental yang kerap diderita para ibu sesudah melahirkan. Ada kira-kira 40-80% wanita menderita baby blues syndrome sesudah melahirkan.

Tanda – tanda seorang ibu menderita baby blues ialah timbulnya rasa cemas atau keraguan yang berlebihan terhadap kemampuannya untuk merawat bayinya. Ia pun sering merasa cepat marah, tidak sabar, gelisah, bahkan dapat menangis tanpa alasan serta insomnia. Pengidapnya pun sukar merasakan adanya bonding dengan anaknya sendiri.

2. Postpartum depression

Bila gangguan mental berlangsung lebih dari 2 minggu, maka gangguan tersebut bukanlah lagi baby blues tetapi postpartum depression atau depresi pascapersalinan. Gangguan ini seperti baby blues, tetapi dengan gejala lebih berat. Biasanya hal ini timbul pada 10% wanita yang belum lama melahirkan.

Penderitanya kerap tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari untuk mengurus dirinya sendiri, terlebih mesti mengurus bayinya sendiri. Mereka condong kerap menangis sembari mengucapkan kalimat yang tidak jelas, merasa tidak sanggup merawat anak, dan yang paling buruk ialah hasrat untuk bunuh diri.

Setiap wanita memiliki potensi menderita hal ini, khususnya bila ia mempunyai catatan depresi. Atau jika terdapat keluarga yang sempat menderita depresi.

3. Pospartum psikosis

Jenis gangguan mental terakhir adalah pospartum psikosis. Gangguan ini adalah gangguan mental pascapersalinan yang lebih berat lagi dan bisa berlangsung pada 3 bulan pertama sesudah melahirkan. Gejala yang timbul nyaris sama dengan baby blues dan postpartum depression yakni sulit tidur, cepat marah, dan gelisah. Tetapi kondisi ini diperparah dengan adanya gangguan persepsi dan halusinasi.

Pengidapnya kerap merasa melihat ataupun mendengar sesuatu yang tak nyata. Mereka pun meyakini berbagai hal yang tak masuk akal. Bila menemui penderita yang merasakan hal ini, sebaiknya ibu itu lekas dirujuk untuk memperoleh perawatan supaya tak melukai dirinya sendiri serta bayinya.

Meskipun ini merupakan gangguan mental yang berat, angka ibu yang melahirkan dengan keadaan postpartum psikosis amat sedikit. Cuma ada 1-2 ibu dari seribu kelahiran yang menderita gangguan mental ini.

Itu dia 3 jenis gangguan mental yang biasa terjadi pada seorang ibu pascamelahirkan. Guna membantunya melalui masa ini, berikanlah dukungan dan perhatian yang lebih. Jadilah Anda seorang pendengar yang baik bagi keluh kesah masalah mereka.

Anda pun dapat mengajak mereka untuk berkumpul ataupun mendengar sharing dari sesama ibu yang juga baru saja melahirkan guna meyakinkannya jika ia tidak sendirian ketika melewati masa-masa ini. Tidak ada salahnya juga untuk menawarkan berbagai makanan enak dan aman bagi ibu hamil guna memulihkan mood ketika tengah mengurus si kecil.

Apabila gejala masih tetap berlanjut, janganlah ragu untuk memeriksakannya kepada dokter atau tenaga kesehatan yang ahli pada bidangnya.

Leave a Reply

Top