You are here
Home > Berita Nasional >

Sambut Pembelajaran Tatap Muka, Pendidik Adalah Target Vaksinasi Selanjutnya

Pendidik Adalah Target Vaksinasi Selanjutnya
Bagikan Artikel Ini

Pojokjakarta.com – Proses vaksinasi Covid-19 masih terus berjalan. Kali ini, pendidik adalah target vaksinasi selanjutnya. Hal ini tentu sebuah langkah yang boleh dibenarkan. Alasannya, pendidik adalah seorang yang akan lebih banyak berinteraksi di dunia pendidikan.

Hal ini dilakukan demi menyambut pembelajaran tatap muka secara langsung. Seorang guru atau pendidik harus benar-benar memiliki kekebalan ketika akan memulai proses pembelajaran secara langsung. Hal itu penting karena akan ada banyak interaksi.

Targetkan 5 Juta Guru

Vaksinasi ini sudah dimulai sejak Rabu (24/02/2021). Mereka yang menjadi pendidik dan dosen akan dilakukan proses vaksinasi. Penyuntikan ini diharapkan bisa menjadi solusi di dunia pendidikan yang hendak menerapkan pembelajaran secara langsung tanpa daring.

Tindakan vaksinasi untuk guru dan pendidik ini, dilakukan guna menyongsong proses pembelajaran yang lancar. Sehingga tidak ada masalah yang terjadi. Baik itu penularan virus Covid-19 maupun masalah kesehatan lainnya.

Hal itu selaras juga dengan apa yang diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo, “Sehingga di bulan Juli saat memulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali, saya kira targetnya seperti itu.”

Memang hal itu adalah sebuah langkah konkret. Dimana, guru dan pendidik diberikan prioritas dalam vaksinasi Covid-19. Sehingga proses pembelajaran di sekolah bisa dilakukan kembali secara tatap muka seperti biasanya.

Kesulitan Pembelajaran Daring untuk Jenjang Termuda

Proses pemberian vaksin untuk dunia pendidikan Indonesia dimulai dari jenjang paling muda. Mulai dari SD, PAUD, SLB, baru SMP, SMA, SMK, dan ke perguruan tinggi. Hal itu dikatakan oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Langkah itu diambil karena memang jenjang yang paling rendah adalah jenjang yang paling sulit menerima pembelajaran secara daring. Anak kecil akan lebih memilih bermain daripada belajar melihat layar komputer.

Hal itu sebuah kenyataan yang pahit memang. Maka dari itu, agar proses pembelajaran bisa dimulai, maka langkah vaksinasi mulai jenjang paling rendah ini diterapkan. Semua itu demi terjadinya kelancaran dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Semua Guru Diberikan Dua Kali Vaksinasi

Selain itu, proses vaksinasi untuk guru, entah itu PNS maupun honorer akan diberikan suntik vaksin selama dua kali. Semua proses vaksinasi Covid-19 yang diberikan untuk guru dan pendidik ini tentu akan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Nadiem juga menambahkan, jika proses pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang terlalu lama dilakukan, akan menimbulkan permasalahan yang besar. Karena nasib bangsa yang dipertaruhkan, maka mau tidak mau langkah pembelajaran tatap muka harus diambil.

Sebuah Problem Beresiko

Menghidupkan pembelajaran langsung dalam dunia pendidikan memang sebuah resiko. Karena itulah hingga saat ini, sektor pendidikan di Indonesia belum dilaksanakan secara langsung atau tatap muka.

Karena sekolah atau universitas adalah tempat berkumpulnya generasi. Besar sekali potensi penularan virus Covid-19 jika dilakukan. Maka dari itu, pemerintah tidak akan mengambil resiko.

Dengan adanya vaksin, pemerintah Indonesia akan jauh lebih berani mengambil langkah menghidupkan pembelajaran secara tatap muka. Karena dengan adanya vaksin ini, herd immunity bisa terwujud dan rantai penularan Covid-19 tidak akan berkembang. Meski pendidikan secara offline sudah dimulai seperti sedia kala.

Jika memang pendidikan harus segera dilaksakan secara tatap muka, Maka Pendidik Adalah Target Vaksinasi Selanjutnya.  Jika pendidiknya aman dari virus Covid-19, maka proses pendidikan juga akan bisa berjalan dengan lancar seperti sedia kala.

 

Leave a Reply

Top