Pemerintah mempersiapkan beberapa opsi untuk mengurangi kasus positif Covid-19 yang baru-baru ini meningkat drastis. Salah satunya adalah opsi terapkan lockdown.
Presiden Jokowi menyinggung soal kemungkinan Indonesia menerapkan lockdown sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang belum segera membaik.
Hal tersebut disampaikannya ketika berbicara dalam rapat terbatas bersama menteri dan gubernur yang disiarkan dalan live Instagram Sekretariat Presiden, Rabu 6 Januari 2021.
Jokowi Siapkan Opsi Terapkan Lockdown
Presiden Joko Widodo memastikan Pemerintah terus berupaya mengendalikan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali selama dua pekan, mulai 11 hingga 25 Januari.
Menurut Presiden ini amat penting untuk menjaga kestabilan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
Presiden meminta masyarakat di Jawa dan Bali untuk mengurangi mobilitas selama dua pekan tersebut. Karena jumlah angka kasus positif virus Corona-nya memang tinggi. Menurutnya, bila jumlah penularan Covid-19 tak terarah, pemerintah bisa saja mengambil opsi terapkan lockdown, seperti negara lain yang penularannya tinggi.
Jokowi menegaskan, hati-hati ini menjadi catatan kita semuanya. Jangan sampai terjadi peningkatan yang amat drastis di Indonesia. Sehingga kita dipaksa untuk melakukan lockdown.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan sekarang ini beberapa kota di mancanegara kembali menerapkan lockdown. Dua hari yang lalu London lockdown, Tokyo pun sama. Bangkok yang dekat kita pun lockdown. Terakhir, kemarin bukan cuma di London saja, tetapi di Inggris pun diberlakukan lockdown.
Lebih jauh, Jokowi merinci data kasus aktif Covid-19 pada November dan Desember tahun 2020 lalu.
Pada November 2020 jumlah kasus aktif sebanyak 54.000 kasus. Pada Desember naiknya drastis sekali menjadi 110.000 kasus dan ini menjadi catatan khusus.
Masyarakat mesti mengetahui mengenai hal itu, tidak menakut-nakuti tetapi informasinya mesti sampai bila kita mesti disiplin dan menjaga protokol kesehatan.
Survei memperlihatkan, tingkat kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan kian menurun. Jokowi meminta adanya pernyataan pengingat dan penegasan kalau pelaksanaan 3M itu penting sekali dan mesti terus dilakukan. Jokowi mengingatkan pula supaya disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M itu jangan sampai menurun.
Upaya Pengendalian Pandemi dan Pemulihan Ekonomi
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian berharap, PPKM bisa mengendalikan penambahan kasus positif Covid-19 di beberapa Kota/Kabupaten yang memiliki risiko tinggi dan berpotensi jadi episentrum kenaikan kasus Covid-19.
Kita terus berusaha memanfaatkan peluang dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi. Tetapi, usaha menjaga momentum pemulihan ekonomi ini mesti tetap dibarengi pengendalian Covid-19.
Mantan Menteri Perindustrian tersebut menjelaskan, pembatasan kegiatan masyarakat ini bukanlah pelarangan aktivitas. Namun, pembatasan supaya kegiatan masyarakat itu tidak menjadi sumber penyebaran Covid-19.
Pemberlakuan pembatasan yang diterapkan di beberapa Kota/Kabupaten itu sudah diatur lewat Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tanggal 6 Januari 2021 mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.
PPKM tidak dilakukan di seluruh wilayah Kota/Kabupaten di Jawa dan Bali, tetapi cuma dilaksanakan terbatas di beberapa Kota/Kabupaten yang menjadi prioritas pengendalian.
Ia optimis kinerja perekonomian akan tetap baik meski diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat.
IHSG dan nilai tukar rupiah yang membaik di awal tahun menunjukkan confident dari pasar atau confident dari sektor keuangan, ini tentu yang mesti dijaga.
Optimisme tersebut juga didukung oleh kinerja manufaktur yang mulai menunjukkan berlangsungnya ekspansi. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur tercatat sudah naik ke 51,3. Harga beberapa komoditas juga telah tercatat meraih harga tertinggi.
