Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan dan membaik di tahun 2021. Pemerintah sudah merasa optimis bahwa pemulihan ekonomi berlanjut hingga tahun depan.
Walaupun memang tak bisa dipungkiri bahwa adanya pandemi Covid -19 ini masih tetap memberikan efek untuk ekonomi Indonesia. Meski begitu, proyeksi ekonomi di Indonesia akan tumbuh mencapai 5,0 persen di tahun 2021.
Tiga bulan terakhir di tahun 2020 ini, kontraksi pertumbuhan ekonomi telah diprediksi lebih rendah dengan pengharapan bisa menuju ke arah yang positif.
Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia Maret lalu, harapan pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan semakin terlihat. Realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 telah diperkirakan akan terkontraksi. Dengan pencapaian pertumbuhan lebih rendah dari target 5,3 persen dari yang sudah ditetapkan di awal tahun.
Walaupun masih berkontraksi, maka ekonomi akan terus pulih disebabkan berbagai kebijakan yang dipayungi UU no 2 Tahun 2020. UU ini mengenai Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Sesudah sebelumnya diawali dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU no 1 Th 2020.
Suharso Monoarfa yang menjabat sebagai Menteri PPN dan kepala Bappenas menjabarkan tentang sejumlah kebijakan tersebut. Seperti kebijakan realokasi anggaran kegiatan non prioritas. Ada juga kebijakan refocusing sampai pemberian paket stimulus mitigasi pandemi Covid-19.
Stimulus ini diberikan oleh pemerintah Indonesia lewat tambahan belanja negara, insentif pajak dan pembiayaan anggaran dalam menangani masalah kesehatan serta perlindungan sosial. Selain itu juga berupa dukungan pada dunia usaha dan pemerintah daerah.
Pertumbuhan Ekonomi Mulai Menguat di Kuartal Ke-2 dan Ke-3
Menurut ASEAN Development Bank telah diprediksikan bahwa Indonesia akan mulai menguat pada kuartal ke-2 dan ke-3.
Saat ini kuartal ke kuarta mulai membaik . Dengan begitu negatifnya tak terlalu tinggi. Sementara itu, kuartal ke-4 juga bisa semakin kecil year on yearnya.
Bukan cuma itu saja, nilai tukar rupiah pada Dollar AS cenderung menguat. Walaupun dikhawatirkan nilai tukar rupiah bisa tembus pada angka Rp 15.000. Dampak ketidakpastian pemilu AS membuat rupiah cenderung terapresiasi dan mendekati Rp14.000.
Disamping itu, aktivitas pasar modal pada Indeks Harga Saham Gabungan juga naik. Meski kenaikan ini melahirkan dua sisi mata uang dalam kalangan pakar ekonomi.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dinilai positif. Namun tetap dihadapkan pada PR sebagai dampak pandemi Covid-19.