You are here
Home > Berita Nasional >

Faktor Penyebab Perceraian Pasangan Muda Yang Mungkin Bisa Terjadi Serta Pandangan Psikolog Atas Hal Tersebut

Penyebab Perceraian Pasangan Muda
Bagikan Artikel Ini

Angka perceraian yang terjadi di Indonesia memang cukup terbilang tinggi. Diantara yang menjadi penyebab perceraian pasangan muda dipicu oleh berbagai faktor. Mulai dari belum siapnya mental antara kedua belah pihak yakni suami dan istri sampai dengan faktor ekonomi. Hal ini tentunya cukup memprihatinkan sehingga membutuhkan penyelesaian sesegera mungkin. 

Tidak lain agar para generasi muda tidak banyak yang terjerumus pada lubang perceraian. Hingga para kaum muda lebih bisa mempertimbangkan apa yang akan dilakukan supaya dapat memperkecil tingkat kemungkinan untuk melakukan perpisahan. Berikut informasi tentang beragam faktor penyebab antara pasangan suami istri untuk lebih memilih berpisah:

Pandangan Psikolog Tentang Perceraian

Masalah perihal perceraian tidak luput dari perhatian seorang psikolog salah satunya yang bernama Kasandra Putranto. Menurutnya bahwa diantara hal yang menjadi penyebab perceraian pasangan muda melakukan sebuah tindakan perceraian yaitu masalah pernikahan dini. 

Saking banyaknya jumlah yang melakukan praktek pernikahan di usia dini membuat nama Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat perceraian tertinggi. Diketahui bahwasanya pernikahan dalam usia yang yang terbilang masih muda mempunyai dampak negatif pada beberapa sisi. Misalnya seperti belum adanya kesiapan mental antara pihak suami dan pihak istri. 

Selain itu usia yang belum matang membuat seorang anak masih mempunyai rasa keinginan untuk menjalankan hidup bebas. Serta tingkat emosional yang dimiliki juga termasuk dalam kategori belum matang. Dari beberapa faktor tersebut mengakibatkan pada terjadinya sebuah keadaan belum siap atas konsekuensi dari pernikahan yang dilakukan. 

Hal tersebut ditambah dengan faktor ekonomi yang kebanyakan pasangan muda belum memiliki pekerjaan. Pasalnya kebutuhan ekonomi yang tidak tercukupi terutama untuk kebutuhan sehari-hari sedikit banyak memicu keluarga untuk bertikai. Namun perihal ekonomi tetap tergantung dengan kepribadian dan gaya hidup pelakunya. Mengingat sedikit jika dirasa cukup maka akan cukup dan sebaliknya. 

Penyebab Perceraian 

Mendapatkan status janda ataupun duda di usia yang masih muda memang kurang mengenakkan, mengingat omongan dari tetangga dan lainnya. Untuk itu beberapa hal diketahui dapat memicu timbulnya keinginan untuk mengakhiri hubungan pernikahan dengan pasangan. Bagi yang ingin mengetahui, berikut pembahasannya:

1. Merasa Terkekang 

Menjalani kehidupan rumah tangga tentunya akan cukup berbeda dari kehidupan sewaktu masih sendiri. Mulai dari adanya sebuah tanggung jawab baru dan beban baru yang harus dipikul oleh kedua belah pihak. Dari suami yang bertanggung jawab harus mencari nafkah untuk keluarga. Sampai istri yang kebagian tugas untuk mengurus rumah dan segala yang berhubungan dengannya. 

Rentan usia 18 sampai dengan 25 tahun merupakan sebuah umur dimana seseorang masih menginginkan kehidupan bebas. Tanpa harus mendapatkan sebuah kekangan dari pihak lain termasuk pasangan sekalipun. Oleh karena itu bagi kalangan muda yang belum siap akan hal tersebut biasanya merasa terkekang dalam menjalankan sesuatu.

2. Menikah Karena Terburu-buru

Faktor lain yang dapat menjadi penyebab perceraian pasangan muda adalah terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan untuk menikah. Tindakan menikah dalam waktu cepat tersebut dapat dilatarbelakangi oleh berbagai permasalahan. Misalnya karena lingkungan yang kebanyakan teman sebayanya sudah pada melepas masa lajang. Nyatanya menikah tidak hanya sekedar cinta saja. 

Melainkan butuh juga yang namanya kesiapan akan banyak hal. Mulai dari kesiapan akan fisik secara biologis. Ada juga kesiapan tentang ekonomi apakah calon suami sudah berpenghasilan atau belum. Serta tidak terlewatkan yakni kesiapan akan tingkat emosional dari pasangan baik pihak istri maupun suami.

3. Ekonomi 

Uang, penghasilan, serta pemasukan adalah hal yang memiliki kesamaan dalam beberapa sisi yang turut menyumbang penyebab perceraian pasangan muda dalam mengambil keputusan. Hal ini dikarenakan sewaktu masih dalam masa-masa awal kehidupan pernikahan tingkat ekonomi keluarga dapat dibilang masih kurang tercukupi secara baik. 

Ditambah pula dengan tingkat pengaturan keuangan yang masih minim di kalangan pasangan muda. Serta pekerjaan yang tidak menentu, sehingga berdampak pula pada pemasukan untuk kebutuhan. Kembali lagi bahwa jika sudah menikah beban yang ditanggung menjadi dua orang atau lebih, tidak seorang diri layaknya masih sendiri.

4. Belum Siap Menjadi Ayah Ataupun Ibu

Tidak sedikit dari pasangan muda yang masih merasa belum siap untuk memiliki momongan sehingga merubah statusnya menjadi orang tua. Untuk itu sebagian orang yang merasa kaget serta belum siap akan hadirnya anak dalam dunia pernikahan yang dijalani bisa mengalami yang namanya baby blues. 

Kejadian tersebut dijumpai ketika salah satu orang tua menderita stres karena harus mengurus si kecil selama 24 jam. Belum lagi kegiatan begadang jika anaknya menangis karena popok penuh ataupun merasa haus dan lainnya. Tingkat ketidak siapan inilah yang dapat menjadi pemicu pencarian pasangan muda karena sama-sama kurangnya pengetahuan hingga berakibat pertengkaran.

5. Terlalu Mesra 

Mungkin hal ini tidak aneh bagi pasangan pengantin baru yang sedang bahagia-bahagianya. Namun perlu diketahui bahwa terlalu mesra tersebut justru memiliki peluang terjadinya perpisahan. Pasalnya sebuah penelitian menjelaskan bahwa pasangan yang terlanjur kelewat mesra pada saat awal pernikahan. 

Dinilai terlalu mempercayai dan menganut sebuah keromantisan. Hal tersebut berakibat pada respon ketidak siapan ketika kehidupan rumah tangga sedang ditimpa permasalahan. Bahkan perubahan yang terjadi cukup drastis sehingga lebih memilih untuk menyerah atas badai yang terjadi dalam rumah tangga.

6. Ketidak Sesuaian Dengan Ekspektasi 

Dari ekspektasi yang terlalu tinggi ketika masih di awal. Membuat seseorang memiliki harapan besar mengenai pernikahan yang dilakukan. Misalnya seperti kehidupan indah, mesra sepanjang waktu, hidup bahagia bersama pasangan dan lainnya. Akan tetapi sebaiknya ekspektasi tersebut dapat diimbangi dengan perasaan menerima jika harapan yang diinginkan tidak terwujud. 

Dikarenakan sebuah harapan tetap dipaksakan dan tidak menjadi kenyataan dapat mengikis rasa cinta terhadap pasangan. Dalam sebuah pernikahan munculnya permasalahan memang nyata terjadi. Hingga kenyataan yang hadir beberapa memang tidak sesuai dengan ekspektasi sebelumnya. 

Itu tadi pembahasan terkait faktor penyebab perceraian pasangan muda yang mungkin bisa terjadi. Bagi yang ingin menikah di usia masih terbilang belia, beberapa pembahasan di atas bisa menjadi referensi pengetahuan dan pertimbangan. 

Mengingat banyak hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengambil keputusan untuk menikah. Termasuk mempertimbangkan konsekuensi yang akan ditanggung nanti kedepannya oleh kedua belah pihak mempelai.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top