
Mengasuh anak merupakan salah satu tantangan terbesar untuk para orang tua. Bukan tanpa sebab, pola asuh yang diaplikasikan oleh orang tua pasti akan memengaruhi perkembangan sang anak. Seperti yang kita ketahui, ada empat pola asuh yang dapat dipraktikkan oleh orang tua dalam mendidik anak. Keempat pola asuh itu ialah pola asuh otoritatif, otoriter, permisif, dan tak terlibat.
Salah satu pola asuh yang kerap diaplikasikan oleh para orang tua di Indonesia ialah permisif. Pola asuh ini condong mempraktikkan hubungan pertemanan antara anak dan orang tua. Berikut ini ulasan mengenai pengaruh buruk pola asuh permisif bagi anak.
Keuntungan
Orang tua yang menerapkan pola asuh ini memperlihatkan bahwa sang anak amatlah dicintai dan diberi perhatian seutuhnya. Secara global, anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif mempunyai keterampilan sosial yang baik, harga diri tinggi, dan banyak akal atau lebih kreatif ketimbang pengasuhan jenis otoriter atau terlampau mengekang.
Dari sisi orang tua, jenis permisif secara langsung menunjang emosional dan menanggapi anak saat berinteraksi. Sebisa-bisanya para orang tua memastikan bila sang anak tak akan kekurangan kasih sayang sedikit juga.
Biasanya, orang tua yang menggunakan pola ini dalam mendidik anaknya jarang timbul konflik atau argumen di antara keduanya. Anak diberikan kebebasan untuk berkreasi, berinovasi, dan mempunyai berbagai pemikiran yang cerdas plus inovatif.
Kekurangan
Pola pengasuhan permisif memang secara terang-terangan mencintai dan memberi perhatian penuh pada anak, tetapi sayangnya pengasuhan ini dapat dikatakan terlampau santai bila dibandingkan dengan orang tua yang menerapkan pengasuhan berkonsep tradisional.
Pertama, orang tua yang menggunakan pola permisif condong tidak menetapkan aturan yang biasanya diberlakukan untuk mendisiplinkan anak. Umumnya, penerapan aturan cuma dilakukan di awal saja tanpa kesinambungan. Kedua, orang tua condong menyuruh anak untuk mencontoh dan taat dengan memakai embel-embel hadiah seperti mainan atau makanan.
Ketiga, pola asuh ini memberi keleluasaan untuk anak-anak yang pula meletakkannya pada posisi seolah tidak bisa dewasa dan melakukan tanggung jawabnya sendiri. Paling akhir, orang tua yang menggunakan pola permisif condong tidak pernah menghukum anaknya ketika bersalah.
Dampak Buruk
Walaupun pola asuh ini seluruhnya memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak, tetapi terdapat beberapa pengaruh buruk yang dapat terjadi karena pengasuhan berpola permisif. Anak-anak dari hasil pengasuhan permisif memang diketahui mempunyai kebebasan penuh, tetapi tidak sedikit dari mereka yang terpaksa kehilangan periode kritis ketika mengembangkan keterampilan dasar, misalnya tanggung jawab.
Untuk lebih gamblangnya, di bawah ini dampak buruk dari pola asuh jenis permisif yang harus Anda ketahui.
Menjadi kurang beradab saat ada di rumah. Anak akan condong kurang sopan dan kurang bertanggungjawab pada tingkah laku dan sikapnya selama di rumah ataupun di luar.
Tatanan perilaku jadi tak teratur dan berantakan. Kebebasan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya ini kadang-kadang cukup berlebihan sampai anak tak lagi mempunyai batasan ketika melakukan sesuatu seperti waktu makan yang tak teratur, melalaikan pekerjaan rumah, dan menonton TV tanpa ingat waktu.
Persoalan sikap anak yang menjadi egois dan terlampau menuntut banyak hal terhadap orang tuanya.
Tidak bisa tepat dan responsip dalam menyusun keputusan. Meski ada di bawah kendali orang tua, anak condong kesulitan dalam memilih keputusan yang tepat. Anak-anak itu membutuhkan orang tua atau wali untuk membantunya mengatasi masalah atau hanya membuat keputusan simple.
Demikianlah informasi dan pengaruh buruk dari pola asuh permisif yang hingga sekarang kerap diterapkan para orang tua untuk mendidik sang anak. Walau mempunyai keuntungan, pola asuh permisif ini condong kurang baik untuk digunakan kepada anak. Anak yang diasuh dengan pola seperti ini justru akan condong kurang mempunyai tanggung jawab di masa dewasa nanti. Jadi, alangkah lebih bijaknya bila Anda menggunakan pola asuh lainnya yang baik pada anak.