Mungkin sebagian dari kita sudah bosan berolahraga hanya di dalam rumah atau bahkan memilih cuti olahraga. Sekarang, sejumlah tempat sudah boleh dibuka, termasuk pusat kebugaran. Tapi, berhati-hatilah karena ada resiko olahraga di Gym yang mengintai saat pandemi.
Pertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk pergi ke pusat kebugaran. Sejumlah ahli memberikan panduan mengenai apa yang harus dilakukan agar tetap aman selama di gym.
Ketahui Resikonya
Salah seorang dokter ahli bedah olaraga ortopedi yakni Alexis Colvin mengatakan bahwa meski gym sudah dibuka namun berolahraga di luar ruangan lebih baik. Itu karena resiko penularan COVID-19 di tempat terbuka lebih rendah jika dibandingkan ruang tertutup seperti gym.
Seseorang dapat lari di luar ruangan tanpa berpapasan dengan orang lain. Tetapi, ini tidak akan terjadi di pusat kebukaran. Saat berolahraga, nafas yang berat akan menyebarkan droplet dari saluran nafas.
Ini menjadikan resiko olahraga di gym untuk menularkan virus dan terkena menjadi lebih tinggi. Bagi yang berusia lanjut bahkan sebaiknya jangan pergi ke gym saat kondisi masih pandemi seperti ini.
Begitupun bagi mereka yang merasa tidak enak badan, tetaplah di rumah saja. Apalagi saat menunjukkan gejala COVID-19 seperti demam tinggi, sakit tenggorokan atau batuk.
Menjaga Diri Tetap Aman Di Gym
Jika sudah terlampau jenuh karena sudah berbulan-bulan berada di rumah, bisa sesekali pergi ke gym tetapi harus menjaga diri. Yakni dengan menjaga jarak, cuci tangan dan menyemprot desinfektan ke peralatan sebelum dan setelah menggunakannya.
Sebaiknya, pilih gym yang menyediakan ruang luas sehingga bisa menjaga jarak saat berolahraga. Tenang saja, karena sekarang pusat kebugaran sudah memberlakukan sistem booking untuk membatasi jumlah peserta. Kapasitasnya juga hanya 50 persen.
Namun, tetap saja resiko olahraga di gym saat pandemi bisa terkena dan menyebarkan virus Corona. Kita juga perlu membawa perlengkapan sendiri, mulai dari matras yoga, handuk, hingga air minum.
Sebaiknya, sebisa mungkin usahakan jangan menggunakan kamar mandi gym, langsung saja pulang ke rumah. Memang rasanya tidak enak, tetapi demi keamanan. Pastikan juga pusat kebugaran yang dikunjungi mematuhi protokol kesehatan.
Periksa apakah tersedia han sanitizer atau tisu untuk digunakan para pengunjung gym. Untuk berjaga-jaga, bisa juga dengan membawanya sendiri. Namun, di luar itu, meski gym menerapkan protokol kesehatan, namun virus masih akan hidup dalam ruang tertutup.
Sekarang banyak yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala atau yang dikenal dengan OTG. Jadi, ada kemungkinan seseorang menyebarkan virus atau kita yang menyebarkannya tanpa sadar.
Apakah Harus Memakai Sarung Tangan dan Masker
Tidak perlu memakai sarung tangan. Lebih baik jaga kebersihan tangan saja. Itu karena kebanyakan orang tidak sering menggantinya dan cenderung menyentuh permukaan yang kotor dengannya.
Tidak perlu menggunakan sarung tangan apalagi saat berolahraga, tangan pun akan semakin lembap dan tidak nyaman. Namun, untuk masker tetap dipakai untuk mengurangi resiko menyebarkan dan terkena virus.
Tetapi, berolahraga dengan masker akan sangat sulit bernafas, jadi kurangi saja intensitas penggunaanya. Saat masker basah karena keringat, penggunaanya juga kurang efektif. Jika ingin berlama-lama dalam gym, bawalah beberapa masker sekaligus.
Sehingga, saat sudah basah karena keringat, kita bisa menggantinya. Pastikan juga pihak pengelola rutin membersihkan peralatan gym sesudah dan sebelum dipergunakan. Jika tidak yakin, kalian bisa membawa tisu atau disinfektan sendiri untuk membersihkan peralatan gym sebelum dipakai.
Memang, ditengah pandemi yang makin massif seperti ini segala resiko penularan semakin tinggi. Bahkan, yang konsisten menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saja masih ada yang terkena virus.
Di sisi lain, sudah sangat jenuh berbulan-bulan dipaksa berada dalam rumah saja. Tidak mengapa sesekali pergi ke gym, tetapi untuk lebih aman sebaiknya berolahraga di luar ruangan saja seperti Jogging.