Terdapat banyak cara menggairahkan perekonomian warga di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Di waktu ekonomi serba sulit, warga Perumahan Griya Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor mencoba hoki dengan menciptakan destinasi wisata baru. Jadi mereka membangun destinasi Tebing Gricil atau Griya Ciliwung.
Tebing itu merupakan satu dari beberapa tempat wisata di Katulampa seperti Kampung Warna-warni dan Bendungan Katulampa. Tebing Gricil telah dirintis lewat swadaya semenjak 4 bulan yangg lalu.
Nama Tebing Gricil ini diambil dari dua buah kata yakni Griya dan Ciliwung. Karena lokasinya memang berada di Perumahan Griya Katulampa dan tidak jauh dari tebing sungai Ciliwung. Sejauh ini warga tak pernah menebang pohon di sekitar tebing demi menjaga keasrian alamnya.
Tebing Gricil Wujud Nyata Swadaya Warga Katulampa
Warga bergotong royong membersihkan kawasan tersebut dan menormalkan aliran air sehingga tak lagi kumuh seperti dulu.
Rencananya, warga Perumahan Griya Katulampa ini akan membuat lintasan joging sepanjang 1,7 kilometer dan sarana penunjang yang lainnya untuk meningkatkan eksotis panorama di aliran sungai Ciliwung itu.
Disamping panorama tebing sungai dan Bendungan Katulampa, Tebing Gricil ini rencananya akan terintegrasi dengan Kebun Organik seluas 2.000 meter atau One Home Farm yang telah lama dikelola komunitas petani muda yang bertempat tinggal di Bogor.
Potensi Wisata Gricil
Banyak potensi yang bisa dikembangkan di kawasan Griya Katulampa. Kecuali terdapat sungai, ada pula urban farming, Bendung Katulampa, ditambah lagi dengan modal sosial warganya yang kompak.
Warganya, pemudanya, RT RW-nya itu semua kompak. Malahan tidak butuh menanti bantuan dari pemkot. Swadaya ini memang hebat. Jogging track ini hasil swadaya, membersihkan air pun dilakukan secara swadaya. Ini contoh untuk yang lainnya.
Lebih jauh, Bima Arya menjanjikan Pemerintah Kota Bogor akan memperkuatnya supaya lebih tertata dan menarik untuk didatangi para turis. Pemkot Bogor percaya potensi yang luar biasa ini dapat lebih berkembang dan bisa menggerakkan roda perekonomian warga yang sedang lesu.
Jadi Pemkot ini merasa malu kalau yang gerak warganya tapi pemkotnya tidak memperkuat. Semoga ini menginspirasi wilayah di Kota Bogor.