
Pernahkah Anda merasa agak cemburu terhadap kehidupan orang lain, yang hidupnya selalu nampak bahagia dan adem ayem saja? Bila iya, barangkali Anda perlu mengingat kembali pepatah “tidak ada gading yang tidak retak”. Ya, semua manusia yang hidup di dunia ini tentu mempunyai masalahnya masing-masing. Tetapi memang belakangan ini tidak sedikit orang yang lebih kerap mengunggah atau menunjukkan kebahagiaan mereka di depan umum. Salah satunya di media sosial. Tetapi kita sebagai penonton tidak pernah mengetahui apakah kebahagiaan yang diperlihatkan itu nyata atau cuma pencitraan alias berpura-pura bahagia. Sebetulnya berpura-pura bahagia mempunyai banyak manfaat, salah satunya ialah memulihkan mood. Tetapi, terlampau sering berpura-pura bahagia nyatanya mempunyai dampak negatif untuk kesehatan mental.
Berpura-pura tersenyum ketika suasana hati sedang tidak baik bisa memperparah keadaan isi hati. Kadang-kadang ketika tengah dalam suasana hati yang buruk, kita merasa perlu untuk menyembunyikan perasaan saat mesti berhadapan dengan orang-orang di sekitar, dengan selalu berpura-pura tertawa atau tersenyum ketika bersama dengan mereka. Tetapi, seperti yang dikutip dari New York Times, sebuah hasil penelitian yang terbitkan oleh Academy of Management Journal menyatakan bahwa berpura-pura tersenyum ketika suasana hati tengah tidak baik, atau berupaya menekan pikiran negatif, ternyata dapat menjadikan pikiran-pikiran negatif itu menjadi lebih kuat, ketimbang ketika kita tidak malu mengungkapkan dengan jujur perasaan ataupun pikiran kita yang sesungguhnya.
Dampak Negatif Sering Berpura-pura Bahagia untuk Kesehatan Mental
Berpura-pura bahagia membuat kita lemah dan mudah tertekan
Setiap orang pasti ingin mempunyai kehidupan yang selalu bahagia. Tetapi menurut Brinkmann, seorang ahli psikolog asal Denmark, terlampau terobsesi dengan kebahagiaan justru bisa membentuk rasa stres dan depresi yang mendalam saat kenyataan tak selaras dengan harapan. Kecuali itu Brinkmann pun menyatakan bila ia percaya untuk mempunyai keseimbangan dalam hidup maka pikiran dan emosi mesti selaras dengan kenyataan yang terjadi pada hidup yang dijalani. Jadi bila Anda sedang merasa bersedih, tak ada salahnya untuk mengungkapkan perasaan itu. Kita perlu menghadapi dan menerima kesedihan atau masalah yang timbul sebab dari situ Anda bisa belajar untuk tegar dan mengatasi berbagai masalah besar yang datang nanti.
Bila kita terus terusan berusaha merasa baik-baik saja dalam situasi dan kondisi apa saja termasuk di waktu yang sulit. Maka ketika hal terburuk menimpa, Anda akan betul-betul terpuruk dan sedih. Hal ini disebabkan diri Anda tak terbiasa untuk memperlihatkan kesedihan dan selalu memalsukannya dengan berpura-pura bahagia. Sehingga akhirnya tak ada orang yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada diri Anda. Dan Anda juga tak akan memperoleh dorongan semangat dari orang lain.
Selalu berpura-pura bahagia dapat menimbulkan rasa tidak puas dalam hidup
Dalam riset yang dilakukan oleh seorang psikologi sosial asal Australia, Brock Bastian ia membentuk dua kelompok uji coba. Satu kelompok diletakkan pada sebuah ruangan di mana mereka mesti menanggapi segala sesuatunya dengan bahagia. Sementara satu kelompok lagi diletakkan pada ruangan yang membebaskan mereka untuk memperlihatkan ekspresi yang mereka rasakan. Hasilnya, partisipan pertama selalu memaksakan diri mereka untuk selalu bahagia. Sehingga lebih keras memikirkan berbagai hal negatif dibanding kelompok lainnya yang tak dipaksa untuk bahagia. Hal ini pun menyebabkan kesehatan emosional dan mental orang-orang yang berada pada kelompok pertama lebih berisiko menderita stres dan depresi, malahan perasaan tidak pernah puas dalam hidup.
Alhasil, walau kita tak disarankan untuk berpura-pura bahagia, tidak berarti kita dapat terus-terusan larut dalam kesedihan. Tentu saja kita mesti tetap menjalani hidup dan maju. Cuma, sebaiknya bila kebahagiaan yang dipertunjukkan berasal dari hati, bukanlah sebuah kepura-puraan. Lantaran apapun perasaan yang dirasakan, entah sedih maupun bahagia adalah unsur penting dalam hidup yang tak bisa dihindari.