
Dorongan supaya Tri Rismaharini maju di Pilkada DKI kian santer. Malahan telah muncul deklarasi relawan yang memakai nama Pasukan Tri Rismaharini (Pasutri). Mudah-mudahan saja Risma tidak terbuai dengan godaan ini. Karena sekarang ini Risma memiliki tugas besar memulihkan marwah Kementerian Sosial yang sempat remuk akibat kasus korupsi bansos mantan Menteri Sosial Juliari Batubara.
Dukungan supaya Risma maju di Pilkada DKI sebetulnya telah muncul 2017. Tetapi waktu itu Risma menampik dengan dalih ingin tetap di Surabaya. Kini sesudah ia menjadi Menteri Sosial (Mensos) dan tinggal di Jakarta, dorongan tersebut tumbuh kembali. Malah menjadi lebih besar. Terlebih sejak awal dilantik sebagai Mensos, Risma giat blusukan di Jakarta.
Pasutri Dorong Risma Maju di Pilkada DKI
Salah satu dorongan tersebut ialah dengan dideklarasikannya Pasutri di Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu (9/1). Yang datang dalam deklarasi itu sedikit karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Tetapi ini telah membuktikan bahwa dorongan tersebut telah nyata. Tak cuma omdo atau omong doang.
Khoirul Amin selaku Ketua Pasutri memastikan kalau dirinya dan seluruh anggotanya akan mendukung Risma di Pilkada Jakarta. Dia menganggap jika Risma adalah sosok yang tepat untuk memimpin Jakarta. Alasannya karena Risma seorang pekerja keras dan rajin turun langsung ke lapangan. Jakarta pun rindu pada sosok humanis dan keibuan seperti halnya Risma.
Menurut Khoirul, Pasutri dihuni oleh para pemuda yang berasal dari Jawa Timur. Mereka merasa bangga memiliki tokoh seperti Ibu Risma. Beliau merupakan tokoh yang cerdas, tegas, tetapi humanis dan keibuan. Jakarta perlu sentuhan perubahan dari seorang pemimpin seperti Ibu Risma.
Khoirul mengatakan, Jakarta tidak perlu pemimpin yang pintar beretorika. Jakarta akan lebih maju bila dipimpin oleh orang yang bekerja keras, ulet, dan tegas. Selain itu rajin turun tangan untuk mengenali kondisi lapangan yang sebenarnya.
Guna memuluskan jalan menuju DKI-1, Khoirul memohon supaya Risma fokus menjalankan tugasnya selaku Mensos. Tidak usah memerdulikan suara sumbang yang belakangan ini mengkritiknya.
Sebenarnya seberapa besar sih peluang Risma di Pilkada DKI? Hendri Satrio, pengamat politik dari lembaga survei Kedai KOPI melihat potensi Risma amat besar. Risma telah memiliki modal besar yakni sebagai kader PDIP yang mempunyai jumlah kursi paling banyak di DPRD DKI. Risma pun telah memiliki banyak pengagum setia.
Namun, sukses tidaknya Risma menuju Pilkada DKI itu tergantung pada elektabilitasnya. Bukan saat ini, tetapi nanti ketika telah dekat dengan Pilkada. Jika sekarang ini sih jangan sampai deklarasi relawan ini justru malah menghambat citra ia sebagai Mensos. Karena bila mengganggu, yang rugi pula Bu Risma.
Pro Kontra Risma Maju di Pilkada
Di jagat maya, deklarasi Pasutri ini menjadi obrolan panjang. Ada warganet yang mentertawakan. Ada pula yang memberi masukan.
Akun @zanuxa merupakan salah satu yang ngakak mentertawakan deklarasi Pasutri tersebut. Pasalnya, sebagian besar relawan Pasutri ialah pemuda-pemuda Jawa Timur yang berdomisili di Jakarta.
Sedangkan akun @devi2207 lebih memilih mendoakan Risma dan menurutnya ketulusan Risma dapat dilihat sewaktu menjadi Wali Kota Surabaya. Nyatanya berat sekali untuk menjadi seorang yang tegas seperti beliau. Mudah-mudahan Bu Risma selalu diberi kesehatan dan mendapatkan keberkahan dalam bertugas.
Sementara itu para pendukung Anies Baswedan langsung melancarkan sebuah serangan. Salah satunya akun @BknS4p4S4p4 mengatakan, mereka bentuk “PASUTRI”. Kita usung “SWINGER”, Solidaritas Warga Ibukota Nolak GErakan Risma.
Shamsi Ali, Imam Besar Masjid New York ikutan juga berkomentar. Ia menghubungkan blusukan Risma dengan deklarasi Pasutri. Di akun @ShamsiAli2 ia menulis; blusukan itu memang sakti … he he.