
Nama putra sulung Presiden Joko Widodo, yakni Gibran Rakabuming Raka belakangan ini menyita perhatian masyarakat. Karena tersiar kabar yang mengatakan Gibran diduga terlibat kasus korupsi bansos (bantuan sosial) sembako Covid-19.
Akan tetapi Gibran sendiri menyangkal tuduhan yang menyeret namanya dalam kisaran korupsi bansos sembako Covid-19. Sanggahan ini timbul seiring dengan ramainya tagar si media sosial #tangkapanakpaklurah.
Gibran Diduga Terlibat Kasus Korupsi, Ini Sanggahannya
Gibran tidak ragu-ragu untuk menepis tudingan yang diarahkan kepada dirinya, ia mengaku sama sekali tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi itu yang juga sebelumnya menjerat Juliari P Batubara sebagai Menteri Sosial.
Wali Kota Solo terpilih itu menyatakan siap ditangkap bila terbukti bersalah. Ia tak pernah ikut-ikutan. Tak pernah ada yang namanya merekomendasikan, memerintah ataupun apapun itu.
Terkait hubungannya dengan mantan Mensos Juliari Batubara, Gibran membenarkan mengenalnya. Tetapi Gibran mengaku tidak pernah ketemu langsung sekalipun. Belum pernah dan tak pernah ia ikut campur dalam masalah bansos ini. Terlebih rekomendasi goodie bag.
Pemenang Pilwalkot Solo 2020 kemarin itu bercanda. Bila ia mau korupsi, kenapa kok baru sekarang. Mengapa tidak dari dulu? Jika ia memang mau proyek, banyak proyek yang jauh lebih besar nilainya. PLN, Pertamina, jalan tol itu triliunan nilainya. Ia tak pernah seperti itu. Terlebih, ikut campur.
Gibran pun menyilakan untuk memeriksa KPK dan PT Sritex terkait rumor itu. Putra sulung Presiden Joko Widodo itu pun menanyakan sumber informasi yang telah memojokkan dirinya.
Tanggapan KPK dan Sritex
Apa tanggapan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)? Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menjawab soal ini secara diplomatis. KPK memastikan akan menggali setiap informasi dan dikonfirmasikan kepada saksi-saksi yang diperiksanya.
Walau begitu juru bicara dengan latar belakang jaksa ini mengingatkan bila KPK tak dapat menyampaikan materi penyidikan. Semuanya akan terbuka pada waktunya. Nanti saat proses persidangan terbuka untuk diketahui umum.
Sekarang proses penyelesaian berkas perkara korupsi bansos yang menjerat Juliari Batubara dan empat tersangka yang lain masih terus berjalan. Penyidik masih terus akan melengkapi bukti-bukti, data dan informasi dengan cara memanggil dan memeriksa sejumlah saksi.
Sementara itu, Joy Citradewi selaku Head of Corporate Communication Sritex pun menyanggah kabar tersebut. Joy berkata, Sritex mendapatkan penawaran langsung dari Kemensos buat memproduksi tas wadah bansos. Bukannya direkomendasikan oleh Gibran.