
Belakangan beredar kabar mengenai usulan Presiden 3 periode yang membuat orang nomor satu di Indonesia saat ini turut angkat bicara. Di samping itu sejumlah tokoh juga ikut memberikan suara atas wacana tersebut. Dimana diantaranya ada yang mendukung, sementara lainnya ada yang menilai usulan tersebut cukup buruk.
Diketahui bahwa para relawan yang mendukung masa 3 periode dari Presiden tengah fokus mencari dukungan. Meskipun penolakan datang dari sejumlah kalangan. Pasalnya para relawan memiliki pandangan apabila rakyat yang mendukung dan setuju tergolong banyak. Maka Partai Politik akan mengikuti keinginan rakyat. Berikut informasi terkait wacana 3 periode masa kepemimpinan Presiden:
Pendapat Bivitri Susanti
Awalnya salah seorang tokoh politik yang tergolong senior memberikan dugaan bahwa terjadi usulan Presiden 3 periode untuk pemilihan umum mendatang. Kemudian Bivitri selaku seorang ahli hukum tata negara mengungkapkan bahwasanya tokoh politik yang yang diketahui bernama Amin Rais tersebut memberikan hembusan agar orang pada waspada.
Menurut pandangan dari Bivitri bahwa masa kepemimpinan dari Presiden jangan sampai melebihi 2 periode atau bisa disebut jangan sampai membuka ‘kotak pandora’. Dalam hal ini yang dimaksud dengan ‘kotak pandora’ merupakan sebuah sumber dari hadirnya permasalahan yang tergolong besar dan tidak diinginkan.
Maka dari itu Bivitri menilai jika usulan terkait masa jabatan Presiden yang dijadikan 3 periode termasuk buruk. Mengingat semangat masa reformasi di tahun 1998 silam memiliki sejumlah tujuan. Salah satunya adalah untuk memberikan batasan atas kekuasaan jabatan yang diemban oleh pemimpin negara atau Presiden.
Tanggapan Presiden Joko Widodo
Sebenarnya pemimpin RI ini telah menyampaikan penjelasannya tentang kabar masa jabatan Presiden menjadi 3 periode. Melalui sebuah saluran Video YouTube milik Sekretariat Presiden bahwa beliau memberikan penegasan bahwa tidak berminat untuk menjadi pemimpin di 3 periode. Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan jika konstitusi telah memberikan amanah jabatan Presiden paling banyak selama 2 periode.
Untuk itu Presiden Jokowi juga berpesan untuk segenap warga Indonesia harus menjaga secara bersama-sama hal tersebut. Serta kegaduhan yang ada di tengah masyarakat supaya ditiadakan. Mengingat yang paling penting di waktu ini adalah penanganan pandemi covid-19.
Pandangan Relawan
Walaupun diketahui bahwa sejumlah kalangan memberikan penolakan atas usulan Presiden 3 periode, para relawan tetap optimis tentang hal ini. Mengingat para relawan tengah menggalang dukungan sebanyak-banyaknya dari masyarakat. Apabila rakyat telah memilih mendukungnya, maka pihak partai akan ikut rakyat.
Hal tersebut diungkapkan relawan bernama Qodari melalui sebuah sambungan telepon di hari Senin tanggal 21 bulan Juni kemarin. Masa jabatan 3 periode tersebut mengusung Joko Widodo dengan Prabowo Subianto sehingga jika disingkat sebutannya menjadi Jokpro. Menurut Qodari saat terjadinya demokrasi maka partai politik akan mendengarkan suara yang berasal dari rakyat.
Untuk itu tim relawan lebih memilih fokus kepada masyarakat. Bahkan pernyataan yang dilontarkan oleh Qodari merujuk berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh pihak dari SMRC. menyebutkan bahwa sebanyak 66 persen menjatuhkan pilihan setuju apabila Presiden Joko Widodo maju di 3 periode. Maka dari itu hasil survei patut untuk menjadi pertimbangan agar parpol tidak ditinggalkan oleh para pemilihnya.
Itu tadi ulasan mengenai usulan Presiden 3 periode yang mempersatukan Jokpro. Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa wacana tersebut menghadirkan dukungan dan penolakan. Di samping itu Presiden Jokowi sendiri telah memberikan tanggapannya terkait permasalahan ini. Yang menyatakan bahwa dirinya tidak berniat untuk maju di 3 periode.