
Pojokjakarta.com – Kejadian yang baru kembali timbul dari partai demokrat. Polemiknya masih belum selesai dan menciptakan sebuah pro dan kontra. Beberapa hari yang lalu Kader Partai Demokrat Geruduk pemerintah untuk mendapatkan keadilan dan menekan untuk tidak menyetujui KLB Deli Serdang.
Ternyata, konflik ini belum usai. Kubu pengusung KLB Deli Serdang dan Kader Demokrat di bawah AHY. Selain itu, beberapa waktu lalu, kader partai Demokrat dan pengusung KLB dipertemukan dalam diskusi di Mata Najwa.
Konflik Internal Sejak Lama
Ternyata, dibeberkan jika di dalam internal partai Demokrat sudah ada banyak pro dan kontrak. Dinamisasi politik yang ada di internal memang berjalan dengan baik. Sehingga banyak terjadi perdebatan yang cukup seru di antara kedua kubu.
Ada yang tidak ingin partai demokrat menjadi partai yang dikuasai oleh satu keluarga saja, sehingga harus diganti pemimpinnya. Sehingga tidak ada dinasti di dalam partai ini. Sehingga, mengadakan KLB di Deli Serdang menjadi sebuah solusi.
Namun di pihak lain, ada kader Partai Demokrat yang mengataskan jika KLB Serdang adalah sebuah bentuk pengkhianatan pada partai Demokrat. Sehingga para pentolannya harus dihukum dengan dipecat dan dikeluarkan dari partai.
Pengadaan KLB Deli Serdang tersebut digadang-gadang menjadi sebuah media untuk mengkudeta AHY. Maka dari itu, para penggagas KLB dicap sebagai pengkhianat oleh kader lainnya.
Saling Menyalahkan
Tentunya satu kubu memiliki pengutannya sendiri. Kubu AHY dan kubu Pengusung KLB memiliki argumentasi tersendiri dalam setiap langkah yang mereka lakukan. Keduanya juga memiliki bukti yang kuat sehingga hingga saat ini masih terus berlangsung.
Ada yang mengatakan jika KLB tersebut diadakan dengan dasar penyuapan dan sejenisnya. Setelah itu, kubu KLB mengatakan jika partai Demokrat sudah tidak bersih lagi dan terbuka untuk kadernya. Dan masih banyak lagi pro dan kontra dari partai yang satu ini.
Banyak ahli yang berpendapat soal polemik partai yang satu ini. Beberapa ada yang membela kubu AHY dan ada yang menguatkan kubu KLB. Keduanya masih bersikukuh untuk mempertahankan idealisme masing-masing.
Membahas Posisi SBY
Di pertemuan pada acara Mata Najwa, kedua kubu sempat adu mulut mengenai posisi SBY dalam pergulatan Demokrat dalam kontestasi pemilu di Indonesia. Pihak KLB mengatakan jika SBY kurang memiliki sumbangsih dalam pendirian partai.
Di kubu lainnya, mengatakan jika SBY memiliki sumbangsih yang sangat besar pada pendirian partai. Karena mars, logo, dan manifesto pergerakan yang menciptakan adalah SBY. Sehingga posisi SBY tidak dapat disepelekan dalam pergulatan partai Demokrat.
Elektabilitas Partai Demokrat Naik
Keluar dari permasalahan pro dan kontra kader partai, elektabilitas partai ini naik beberapa waktu terakhir ini. Karena masyarakat semakin mengenal partai demokrat. Meski lewat sebuah masalah internal.
Hal itu juga dikarenakan pada pro dan kontranya, partai demokrat membaca pencalonan presiden 2024 yang tentunya sangat menarik untuk diulas oleh berbagai pihak. Mengingat pada tahun itu, tentu akan ada calon yang baru untuk memimpin Indonesia ini.
Maka tidak heran jika banyak orang mengatakan jika Partai Demokrat sedang pansos untuk menaikkan elektabilitas untuk menyambut pemilu 2024. Namun pihak partai Demokrat tentu menyangkal hal tersebut.
Keputusan kader partai Demokrat Geruduk Pemerintah ini, semakin membuktikan jika konflik di internal partai memang benar adanya dan tidak dibuat-buat. Selain itu, masuknya Moeldoko ke dalam tubuh partai Demokrat tentu juga masih melahirkan polemik hingga saat ini.