
Partai Demokrat kini sedang diwarnai kisruh. Hal itu jelas terjadi setelah adanya isu menguat tentang rencana proses ambil alih pimpinan kepada pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Adapun melihat situasi ini, nampak kedepannya akan digelar sebuah kongres luar biasa pada partai Demokrat atau KLB Partai Demokrat.
Awal mula kasus ini terbentuk akibat adanya pernyataan dari seorang pendiri partai Demokrat. Pendiri partai Demokrat bernama Hencky Luntungan ingin melakukan KLB pada partai Demokrat karena beberapa alasan. Dan, saat ini, Henkcy mengklaim memiliki dukungan 80%.
Menyoal keadaan ini, publik kemudian digegerkan. Saat ini, banyak pernyataan-pernyataan yang keluar dari beragam tokoh yang membicarakan adanya Kongres Luar Biasa yang terjadi nantinya. Apalagi, saat ini Hencky mengklaim sudah memiliki 300 sampai 400 an dukungan. Bisa diartikan, terselenggaranya KLB saat ini sudah pada progress 70 sampai 80 persen. Berikut adalah rangkuman fakta terkait KLB Partai Demokrat.
1. Hencky Tidak Ingin Menyebut Nama-Nama Pendukung KLB
Meski dengan lantang menegaskan bahwa telah mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Hencky lantas tidak ingin menyebut siapa-siapa saja yang menjadi bagian dalam kelompok pendukung tersebut. hal ini dikarenakan Hencky tidak ingin mencelakakan orang lain atas kejadian ini. Oleh karenanya, saat ini banyak kemudian publik yang menerawang siapa saja orang yang tergabung tersebut.
2. KLB Mengatasnamakan GAMKI Dalam Rencana
Ada sebuah fenomena yang unik. Seorang ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat yang bernama Andi Arief turut berucap. Andi berkata bahwa rencana kudeta ini akan dilaksanakan di Hotel The Hill yang berlokasi di Sumatera Utara. Anehnya, saat tim Demokrat datang ke lokasi, dikatakan oleh pihak hotel bahwa tidak ada acara KLB di sini.
Selanjutnya, Andi Arief mengatakan bahwa yang digelar saat itu adalah kegiatan dari Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia atau yang biasa disebut GAMKI. Lantas, sesaat setelah itu tim dari Demokrat dimintai untuk meminta keterangan orang-orang yang akan datang. Usut punya usut, terdapat nama Moeldoko di sana.
Moeldoko dikatakan memiliki keterlibatan intim terhadap terselenggaranya acara KLB Partai Demokrat tersebut. Selanjutnya Arief menduga bahwa KLB tersebut sangat kurang etis dilaksanakan karena membawa nama dari orang luar partai demokrat. Dalam artian, rencana KLB ini mengatasnamakan GAMKI.
3. GAMKI Menolak Namanya Dikaitkan dengan Kisruh KLB Demokrat
Mendengar nama GAMKI disangkut pautkan dengan proses penggelaran KLB. Pihak dari GAMKI pun bersuara lantas dengan tegas menolak kaitan tersebut. Adapun Ketua DPP GAMKI mengatakan tidak pernah melakukan kegiatan apapun di hotel tersebut semenjak tanggal 4 sampai dengan 6 Maret ini.
Saat ini, pihak dari GAMKI tengah menyusun sebuah tim untuk mencari kebenaran atau fakta atas pemakaian nama GAMKI pada Hotel The Hill tersebut. Pihak dari GAMKI juga mengeluarkan kecaman, bahwa siapa pun yang ketahuan memakai nama GAMKI, maka akan diproses secara hukum. Ditegaskan pula bahwa organisasi GAMKI merupakan organisasi yang sangat independen.
Pengurus atau anggota dari GAMKI memang diberikan kebebasan dalam hak berdemokrasi dan berpolitik dalam ranah individu. Akan tetapi, untuk hal mencampuri kondisi internal dari partai politik itu sudah ada aturan mainnya. Tidak boleh ada pengurus atau anggota dari GAMKI yang dengan sengaja mencampuri urusan internal organisasi atau lembaga lain.
4. Jokowi Diharap Turut Berbicara
Sjarifuddin Hasan selaku Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat sangat meminta harap kepada Presiden Jokowi untuk angkat bicara menyoal kasus ini. Apalagi, sekarang ada nama Moeldoko yang menjadi dugaan atas keterlibatannya dalam pengambilalihan kepemimpinan tersebut.
Itulah beberapa fakta menyoal adanya isu akan dilaksanakannya KLB partai Demokrat. Saat ini, isu-isu tersebut masih banyak diperbincangkan oleh publik dan masih belum terselenggara. Ada banyak hambatan-hambatan, baik perizinan maupun lainnya.