Kabar buruk masih terdengar pada bidang perekonomian Indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal empat tahun 2020 minus 2,19% YoY. Hal ini menandakan bahwa PDB Indonesia anjlok dan perekonomian Indonesia masih dalam fase resesi. Meskipun begitu, secara kuartalan tersebut ada kenaikan sebesar minus 0,42%.
Secara general, PDB Indonesia pada kuartal 4 tahun 2020 tersebut tidak berubah. Suhariyanto selaku Kepala BPS mengatakan bahwa ada lima sektor yang memberikan banyak kontribusi, di antaranya konstruksi, pertanian, manufaktur, perdagangan dan pertanian.
Tahun 2020 memang menjadi periode terkelam perekonomian Indonesia, sejak krisis moneter 1998, untuk pertama kalinya Indonesia kembali jatuh ke jurang resesinya. Diketahui ekonomi Indonesia tahun 2020 minus sebesar 2,07 persen. Tetapi tidak semua bidang mengalami penurunan, ada beberapa juga yang melesat naik.
Tercatat dari 16 golongan lapangan usaha, ada sebanyak 9 bidang yang mengalami penyusutan, 5 bidang mengalami pertumbuhan yang melambat dan 2 sektor tumbuh secara pesat. Adapun yang paling terdampak adalah sektor terhadap mobilitas publik. Adapun sektor yang mengalami penurunan dan pertumbuhan sebagai berikut.
1. Transportasi dan Pergudangan
Hasil lapangan usaha transportasi dan pergudangan diketahui anjlok 13,42 persen yoy kuartal akhir 2020. Padahal, pada tahun 2019 diketahui sektor ini tumbuh pesat sekitar 7,55% yoy. Diketahui yang menjadi dampak besar akibat anjloknya bidang tersebut adalah adanya penerapan PSBB.
2. Sektor Makanan dan Minuman
Sektor selanjutnya yang menyebabkan PDB Indonesia anjlok adalah akomodasi makanan dan minuman yang turun sampai 8,88%. Dikala adanya pembatasan jarak dan anjuran untuk tetap di rumah. Restoran yang ada pun sepi pengunjung, hal ini menyebabkan omzet yang ikut menurun. Bahkan, tercatat ada beberapa yang sampai gulung tikar.
3. Sektor Wisatawan
Selanjutnya adalah terjadi juga pada sektor wisatawan. Kunjungan wisatawan baik dalam skala domestik maupun asing ikut juga menurun. Hal ini juga terdampak akibat adanya larangan kunjungan untuk warga negara asing serta penutupan sektor pariwisata di berbagai tempat. Adanya pengetatan di momen hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, dan Natal Tahun Baru juga ikut menekan turunnya output yang ada.
4. Sektor Jasa Perusahaan
Sektor selanjutnya yang digadang menjadi sektor yang anjloknya signifikan adalah bidang Jasa Perusahaan. Hal ini dibuktikan bahwa pada tahun 2019, output yang dihasilkan oleh jasa perusahaan tumbuh signifikan sebanyak 10,49 persen. Namun, di tahun 2020 khususnya periode September sampai Desember diketahui anjlok sebesar 7,02 persen.
5. Industri Kimia dan Farmasi serta Obat Tradisional
Adapun yang mengalami kenaikan adalah industri Kimia, farmasi dan obatan. Hal ini sangat memungkinkan karena di masa pandemi Covid-19 permintaan domestik terkait produk sabun, desinfektan, obat-obatan, vitamin, hand sanitizer dan sebagainya sangatlah tinggi. Diketahui bahwa industri ini tumbuh dengan angka 8,45 persen yoy.
6. Sektor Pertanian
Selanjutnya yang termasuk menjadi penyelamat perekonomian Indonesia ada pada sektor pertanian. Kepala Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa sektor pertanian menjadi salah satu penyelamat, diketahui tumbuh sekitar 1,75%. Meskipun agak melambat dibanding tahun 2019, ini perlu untuk disyukuri bersama.
Namun, dibalik tumbuhnya tersebut, ternyata ada beberapa subsektor yang masih mengalami penyusutan. Subsektor tersebut adalah bidang peternakan dan kehutanan & penebangan kayu. Sementara untuk sub sektor yang lain tetap mengalami pertumbuhan yang baik.
Diketahui bahwa pertumbuhan dalam subsektor Tanaman Pangan sebesar 3,54 persen. Subsektor Tanaman Hortikultura tumbuh sebesar 4,17 persen. Tanaman Perkebunan tumbuh sebesar 1,33 persen. Pengolahan Jasa Pertanian dan Perburuan juga tumbuh 1,60 persen.
Itulah sektor yang memberikan dampak secara signifikan terhadap peristiwa PDB Indonesia Anjlok. Adapun sampai saat ini, pemerintah masih mengusahakan berbagai cara untuk memulihkan kembali kondisi perekonomian Indonesia. Baik secara langsung, maupun tidak langsung.