You are here

Fenomena Alam yang Terjadi Pada Desember 2020

Fenomena Alam yang Terjadi Pada Desember 2020
Bagikan Artikel Ini

Pandemi Covid menguasai tahun 2020. Tetapi panorama langit di penghujung tahun ini mengiming-imingi kejadian spektakuler. Beberapa fenomena alam akan terjadi selama bulan Desember 2020.

Bulan Desember menyuguhkan panorama luar biasa yang mampu dirasakan sebagian besar orang. Dari rumah sekalipun, tanpa butuh teleskop ataupun perlengkapan mahal.

2 planet jadi satu, hujan meteor paling indah dan gerhana Matahari total. Guna menyaksikan panorama ini yang dibutuhkan ialah keadaan terang, protektor mata apabila dibutuhkan dan titik-titik khusus guna menentukan ke arah mana, mata harus ditujukan.

3 Fenomena Alam Terjadi di Bulan Desember 2020

13-14 Desember; Hujan Meteor Geminid

Dalam beberapa bulan belakangan, barangkali Anda bisa melihat meteor, tetapi siap-siap berlangsungnya raja hujan meteor.

Panorama hujan meteor bisa berwarna kuning dan seringkali hijau ataupun biru, seperti layaknya deretan lampu di langit malam dan berlangsung ketika meteor dibakar dan terbang ke beberapa penjuru.

Kian kelam malam, kian baik kesempatan kita guna menikmati fenomena indah ini, tetapi kita masih bisa melihat sejumlah cahanya di wilayah perkotaan yang berpolusi.

Tak seperti tahun yang lalu (hujan meteor berlangsung pada waktu Bulan Purnama), kali ini akan terjadi Bulan baru, dan ini artinya bulan tertutup, akibatnya langit akan kelihatan lebih kelam.

14 Desember; Gerhana Matahari Total

Pada saat prapandemi, banyak orang yang berduyun-duyun menuju Patagonia di Chile selatan dan Argentina guna menyaksikan kejadian luar biasa ini.

Selama 24 menit, Bulan baru akan melintas di hadapan Matahari, menyelubungi secara keseluruhan selama cuma 2 menit dan 9, 6 detik.

Ukuran Bulan 400 kali lebih kecil dibanding Mahatari, tetapi nampak lebih besar sebab akan jauh lebih dekat dengan kita, dan nampak menutupi semua piringan matahari.

Kedudukan Bulan di hadapan Mahatari akan menimbulkan atmosfer hitam di wilayah paling selatan Amerika Selatan, pada waktu tengah hari.

Pergantian di langit bisa kelihatan oleh suku asli Patagonia, warga Mapuche. Warga Mapuche umumnya berhati-hati apabila berlangsung gerhana matahari. Dalam bahasa mereka, kejadian ini dinamakan lhan Antü, yang berarti kepergian Matahari.

Sebagian besar sejarah memperlihatkan gerhana total matahari diduga selaku petanda tidak baik, sebab Matahari nampak terisap sepanjang beberapa waktu dan hari jadi malam.

Dapat berlangsung 5 kali gerhana matahari dalam satu, tetapi gerhana matahari total cuma terjadi satu kali tiap-tiap 18 bulan, ketika Bulan ada di kedudukan kanan dan menghentikan penuh sinar dari Matahari.

21 Desember;  Jupiter dan Saturnus Ada dalam Sebuah Garis

Pertemuan Saturnus-Jupiter cuma berlangsung tiap-tiap 19, 6 tahun, tetapi kali ini lebih istimewa ketimbang sebagian besar pertemuan lain. Sebab kejadian pada 2020 2 planet pada kedudukan paling dekat semenjak permulaan Abad ke-17.

Terakhir kali, Jupiter dan Saturnus nampak demikian dekat berlangsung pada 397 tahun silam, pada 1623.

Sebab itu, kaum astronom dan pengamat bintang amat menunggu kejadian ini, dan jadi semacam, pengalaman seumur hidup.

Memerhatikan gerakan planet menyajikan pemahaman mengenai sistem tata surya, jauh hari sebelum kita bisa tiba ke ruang angkasa.

Melihat sistem dan proses di balik pergerakan planet, menyajikan penjelasan lebih jauh mengenai kosmos, lewat perkembangan dalam dunia sains.

Leave a Reply

Top