You are here

Australia Menuntut China Meminta Maaf

Australia Menuntut China Meminta Maaf Atas Unggahan Menyebalkan
Bagikan Artikel Ini

Australia menuntut China meminta maaf sebab telah mengunggah foto palsu yang menerangkan seorang tentara Australia membinasakan seorang anak Afghanistan.

Scott Morrison, Perdana Menteri Australia menyatakan Beijing mestinya merasa amat malu lantaran membagikan foto menyebalkan, yang diupload oleh juru bicara Departemen Luar Negeri China, Lijian Zhao.

Tetapi salah seorang teman sejawat Zhao menyatakan Australia mesti memfokuskan perhatian kepada hukuman terhadap tentara dan bukannya mengkritik pihak lain.

Di balik Australia Menuntut China

Ketegangan ini timbul di tengah memanasnya ikatan dagang antara kedua negeri menyusul ajakan Australia untuk penyelidikan asal usul virus corona.

Potret yang diupload itu mengarah pada dugaan kejahatan perang oleh tentara Australia, yakni pembunuhan tahanan dan warga sipil.

Pada bulan November 2020 ini, sebuah laporan mengatakan mendapatkan informasi yang kredibel kalau 25 tentara Australia ikut serta dalam pembinasaan terhadap tahanan dan 39 warga sipil Afghanistan antara tahun 2009 – 2013.

Hasil penelitian oleh Pasukan Pertahanan Australia atau Australian Defence Force (ADF) tersebut menyulut kecaman dan tengah diselidiki oleh polisi.

Apa Yang Menimbulkan Kemarahan?

Ljian Zhao, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China telah meng-upload foto yang dibuatnya sendiri menjelaskan seorang tentara Australia bersama pisau berdarah di dekat seorang anak. Anak itu nampak memegang domba.

Gambar ini mengarah pada laporan tuduhan terhadap pasukan khusus australia yang memakai pisau untuk membinasakan 2 anak muda Afghanistan berumur 14 tahun. Media Australian Broadcasting Corporation (ABC) mengatakan kalau laporan ADF tersebut tak mendukung tuduhan-tuduhan itu.

Tetapi ADF mendapatkan bukti meyakinkan berlangsungnya pembunuhan semena-mena dan budaya pejuang di lingkungan pasukan khusus.

Tuduhan itu tak terkecuali tentara yunior didorong untuk membinasakan tahanan sebagai orang pertama yang mereka bunuh.

Dalam cuitannya di Twitter Zhao merasa tercengang atas pembunuhan tahanan dan warga sipil yang dilakukan oleh tentara Australia. Kami secara keras mengecam aksi tersebut dan mengajak supaya mereka dituntut pertanggungjawaban.

Tanggapan dari Pemerintah Australia

Australia meminta unggahan di Twitter tersebut dicabut dan dinyatakan sebagai salah informasi. Morrison menerangkan unggahan itu amat menyebalkan, amat menyinggung, dan amat memalukan.

Pemerintah China mestinya amat malu atas unggahan yang merendahkan mereka di mata dunia, katanya. Unggahan itu potret palsu dan menghujat pasukan pertahanan kami.

Ia pun menambahkan kalau Australia sedang membangun proses keterbukaan dalam investigasi kejahatan perang, seperti yang diinginkan dalam negara demokrasi liberal.

Morrison pun membenarkan kalau ada ketegangan antara 2 negeri tetapi mengatakan, triknya bukan seperti ini untuk menanganinya.

Morrison pun memperingatkan Beijing kalau negara-negara lain di dunia melihat aksi mereka pada Australia.

Peristiwa ini adalah rentetan terkini dalam hubungan yang telah amat tegang antara 2 negeri yang bermitra dagang.

Insiden ini pun menjadi petunjuk lain kalau hubungan Canberra dan Beijing terus menurun pada waktu hubungan kedua negeri amat tegang.

Perdana Menteri Australia membenarkan kalau 2 negera memang mempunyai permasalahan tetapi cuitan ini, katanya, telah keterlaluan.

Leave a Reply

Top