Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap wanita, biasanya terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun. Pada masa ini, tubuh mengalami perubahan hormonal yang signifikan karena produksi hormon estrogen dan progesteron mulai menurun. Perubahan tersebut tidak hanya memengaruhi suasana hati dan siklus menstruasi, tetapi juga berdampak pada berat badan. Banyak wanita mengeluhkan berat badan bertambah saat menopause meski pola makan dan aktivitas fisik tidak banyak berubah.
Lalu, apa sebenarnya penyebab berat badan bertambah saat menopause? Mari kita bahas lebih dalam.
1. Penurunan Hormon Estrogen
Salah satu faktor utama adalah penurunan kadar estrogen. Hormon ini berperan penting dalam mengatur metabolisme dan distribusi lemak tubuh. Ketika kadar estrogen menurun, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak, terutama di area perut dan pinggang.
Selain itu, penurunan estrogen juga dapat mengubah cara tubuh menggunakan energi, membuat metabolisme melambat. Akibatnya, kalori yang dulunya mudah terbakar kini lebih mudah disimpan sebagai lemak.
2. Metabolisme Tubuh yang Melambat
Seiring bertambahnya usia, laju metabolisme memang menurun secara alami. Artinya, tubuh membakar kalori lebih lambat dibanding saat masih muda.
Jika pola makan tetap sama seperti sebelumnya, kelebihan kalori ini akan menumpuk menjadi lemak. Ditambah dengan menurunnya massa otot akibat penuaan, pembakaran energi menjadi semakin tidak efisien. Otot yang lebih sedikit berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori bahkan saat sedang beristirahat.
3. Perubahan Pola Tidur dan Stres
Menopause sering kali memicu gangguan tidur, seperti sulit tidur atau sering terbangun di malam hari karena hot flashes. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon ghrelin (yang menstimulasi rasa lapar) dan menurunkan hormon leptin (yang memberi sinyal kenyang).
Kondisi ini membuat wanita lebih mudah merasa lapar dan mengonsumsi makanan berlebih, terutama yang tinggi gula atau lemak.
Selain itu, stres akibat perubahan emosional juga bisa memicu emotional eating — kebiasaan makan untuk menenangkan diri — yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.
4. Penurunan Aktivitas Fisik
Faktor lain yang sering terjadi adalah berkurangnya aktivitas fisik. Saat menopause, energi dan stamina sering menurun, membuat seseorang cenderung lebih pasif.
Jika sebelumnya rutin berolahraga, kini mungkin frekuensinya berkurang karena kelelahan atau nyeri sendi. Padahal, aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga metabolisme tetap aktif dan mencegah penumpukan lemak.
5. Perubahan Distribusi Lemak Tubuh
Sebelum menopause, sebagian besar lemak tubuh wanita tersimpan di bagian pinggul dan paha. Namun setelah kadar estrogen menurun, lemak lebih mudah menumpuk di area perut — menciptakan bentuk tubuh yang disebut “apple shape.”
Jenis lemak ini disebut lemak viseral, yang berbahaya karena berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi.
***********
Berat badan bertambah saat menopause bukan semata-mata karena makan berlebihan, tetapi akibat kombinasi dari perubahan hormonal, metabolisme yang melambat, dan gaya hidup.
Untuk mengendalikannya, wanita perlu menyesuaikan pola makan, memperbanyak aktivitas fisik, mengelola stres, dan memastikan tidur cukup.
Menopause memang membawa perubahan, tapi dengan gaya hidup sehat dan kesadaran diri, kamu tetap bisa menjaga berat badan ideal dan merasa nyaman dengan tubuhmu.