
Sekring adalah salah satu komponen utama dalam sistem kelistrikan, terutama pada sepeda motor. Fungsinya adalah melindungi rangkaian listrik dari arus pendek (korsleting) atau kelebihan beban yang bisa merusak komponen lain, bahkan berisiko menyebabkan kebakaran. Tetapi banyak pemilik motor yang mengeluhkan sekring yang kerap putus. Hal ini tentu cukup merepotkan karena bisa mengganggu aktivitas, terutama saat motor digunakan dalam perjalanan. Lalu apa penyebab sekring motor sering putus dan bagaiamana cara mengatasinya?
Agar tidak terus mengalami masalah ini, penting untuk memahami apa saja yang menjadi penyebab sekring motor sering putus. Dengan mengenali akar permasalahannya, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan maupun perbaikan yang tepat dan cepat.
1. Korsleting pada Rangkaian Listrik
Penyebab paling umum dari sekring yang putus adalah korsleting atau hubungan arus pendek. Keadaan ini timbul ketika kabel positif dan negatif berhubungan atau terdapat bagian kabel yang terkupas lantas nempel ke badan motor. Korsleting dapat berlangsung akibat kabel yang lapuk, digigit hewan pengerat, atau pemasangan aksesori tambahan yang tak menurut prosedur.
2. Beban Listrik Berlebihan
Sekring didesain untuk menghentikan aliran listrik saat arus melebihi kapasitas yang sudah ditetapkan. Bila Anda menambahkan aksesori seperti lampu tambahan, charger HP, atau klakson modifikasi tanpa memperhitungkan kapasitas sekring, maka risiko kelebihan beban akan meningkat. Aliran listrik yang terlalu besar akan membuat sekring cepat panas dan akhirnya putus.
3. Kualitas Sekring yang Buruk
Tak jarang, penyebab sekring motor sering putus berasal dari kualitas sekring itu sendiri. Sekring palsu atau murah menjurus tak tahan terhadap panas dan peka terhadap perubahan arus sehingga gampang putus walaupun tak timbul korsleting. Pastikan Anda memakai sekring dari merek terkenal dan cocok dengan spesifikasi pabrikan motor Anda.
4. Pemasangan Komponen Listrik yang Tidak Tepat
Saat mengganti atau memasang komponen listrik, seperti lampu atau klakson, tanpa mengikuti standar prosedur atau menggunakan jalur kabel yang tidak sesuai, hal ini dapat memicu gangguan pada sistem kelistrikan. Kabel yang tidak tersambung dengan benar bisa menimbulkan arus liar yang memicu putusnya sekring.
5. Grounding yang Tidak Stabil
Grounding atau sistem arde yang tidak baik juga bisa menjadi penyebab sekring putus. Sistem kelistrikan pada motor amat bergantung sekali pada grounding yang stabil. Jika terjadi lonjakan arus akibat grounding buruk, sekring bisa menjadi korban. Ciri-ciri grounding yang bermasalah antara lain lampu yang redup, mesin sulit dinyalakan, atau suara klakson melemah.
6. Umur Komponen yang Sudah Tua
Bersamaan waktu, komponen kelistrikan yang terdapat pada motor dapat mengalami penurunan kualitasnya. Kabel menjadi rapuh, sambungan longgar, atau isolasi mengelupas. Semua kondisi ini dapat memicu korsleting ringan yang lama-lama membuat sekring menjadi sering putus.
Cara Mencegah Sekring Motor Sering Putus
Gunakan sekring sesuai spesifikasi: Perhatikan ukuran dan kapasitas arus yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Periksa kondisi kabel secara rutin: Pastikan tidak ada kabel yang mengelupas, longgar, atau mengalami korosi.
Hindari pemasangan aksesori sembarangan: Bila ingin menambah fitur, pastikan menggunakan jalur listrik tambahan dengan fuse tersendiri.
Gunakan produk berkualitas: Baik sekring maupun komponen kelistrikan lainnya harus berasal dari produsen terpercaya.
Rutin servis kelistrikan: Jangan hanya fokus pada mesin, sistem kelistrikan juga perlu dicek secara berkala di bengkel resmi.
*****************
Dengan mengetahui penyebab sekring motor sering putus dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Anda dapat menghindari persoalan berulang ini. Perawatan dan perhatian terhadap sistem kelistrikan adalah kunci agar motor Anda tetap aman dan nyaman digunakan.