Dunia ini sempat digegerkan dengan adanya pandemi Covid-19 dan juga perang Rusia-Ukraina. Adapun dampak secara global akibat kejadian ini yaitu ancaman ekonomi global. Setidaknya, terdapat sekitar 10 negara di dunia yang sudah alami inflasi dan terancam resesi dalam kuartal kedua tahun 2022 ini.
Ancaman Ekonomi Global di Indonesia
Sekarang ini, ancaman krisis telah menghantui perekonomian dunia. Pandemi COVID-19 dan perang Rusia-Ukraina adalah penyebab utama dari kondisi naiknya harga pangan dan energi yang terjadi sekarang ini.
Terlebih sekarang ini sudah ada beberapa negara sudah terkena dampak dari hal ini. Salah satu negara yang terdampak yaitu Amerika Serikat (AS). Dilaporkan bahwa tingkat inflasi negara AS pada bulan Mei 2022 mengalami peningkatan 8,6 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan, untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dinilai sebagai salah satu negara yang paling resilien. Bahkan, pihak Bank Dunia juga memprediksi akan berada pada tingkat 5,1 persen untuk tahun 2022. Kemudian, hanya mengalami penurunan sebanyak 0,1 persen dari proyeksi yang sebelumnya.
Untuk proyeksi ini masih ada pada kisaran outlook pemerintah yaitu 4,8 persen sampai dengan 5,5 persen. Tak hanya itu saja, Bank Dunia juga menyampaikan jika untuk perekonomian Indonesia masih akan memperoleh dorongan dari kenaikan berbagai macam harga komoditas.
Indonesia Dinilai Mampu Bertahan Pada Kondisi Ini
Di tengah-tengah gempuran ekonomi global, Piter Abdullah selaku Direktur Riset Center of Reform Economic (CORE) tetap merasa optimistis. Sebab, Indonesia dinilai masih bisa menjaga pertumbuhan ekonominya pada angka 5 persen.
Menurut Piter Abdullah, resesi yang saat ini sedang terjadi di belahan negara tidak akan berdampak yang cukup signifikan kepada pertumbuhan ekonomi dalam negara Indonesia ini.
Indonesia juga diprediksi akan mampu bertahan meskipun sedang ada ancaman ekonomi global di berbagai negara. Bahkan Indonesia dinilai tetap bertahan meski perekonomian global ini sedang dihantam resesi, yaitu dengan asumsi jika masalah pandemi ini sudah mereda.
Kondisi Ekonomi Global di Negara Maju
Kondisi ekonomi global diduga akan resesi dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian di berbagai negara maju. Sebagai contoh angka inflasi di negara Amerika Serikat melambung tinggi.
Inflasi yang tinggi itu selanjutnya menimbulkan kenaikan suku bunga AS atau The Fed. Nah, suku bunga yang tinggi dan juga likuiditas yang kering tentunya akan menjadikan demand terbatas dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi turun.
Keadaan seperti ini berakibat membawa negara Amerika mengalami resesi, kontraksi ekonomi dalam kurun waktu selama dua triwulan berturut-turut
Resesi yang ada di negara-negara maju seperti Amerika Serikat akan berpengaruh terhadap perekonomian global. Namun, tidak berarti seluruh negara akan mengalami resesi.
Jadi, resesi terjadi di Amerika tidak selalu membuat Indonesia resesi juga. Perekonomian Amerika ini rupanya berdampak negatif dengan tingginya impor pada saat harga komoditas yang tinggi.
Sebaliknya, Indonesia harga komoditasnya tinggi, sehingga bisa membantu ekspor dan juga bisa mendorong surplus neraca perdagangan tertinggi. Meski demikian ancaman ekonomi global ini perlu diwaspadai setiap negara.