Anda pernah dengar sebutan work-life balance? Umumnya sebutan itu kerap dibicarakan oleh kaum karyawan maupun pegawai. Sebetulnya apa sich work-life balance itu? Apakah perlu dan bagaimana cara meningkatkan work-life balance dalam kehidupan setiap hari?
Kini semua kegiatan yang kita jalani sehari-harinya dapat dikatakan telah amat dimudahkan dan praktis dikerjakan. Ya, kemajuan teknologi di zaman digital dapat menyajikan berbagai perubahan dan pula dampak yang amat baik. Salah satunya ialah di dunia kerja. Tak cuma duduk manis di depan komputer di ruang kantor, sekarang dengan memanfaatkan gadget, seperti laptop, ponsel pintar, maupun tablet anda dapat bekerja dari mana saja.
Perubahan besar ini amat terasa berlangsung saat pandemi COVID-19 timbul pada tahun 2020. Sebagian besar perusahaan memakai sistem WFH (Work From Home) atau bekerja dari rumah guna menjalankan kegiatan bekerja. Dan terbukti, sampai kini sistem itu termasuk lumayan ampuh dan masih tetap dijalankan, malah ditambahkan dengan sebutan WFA (Work From Anywhere). Apa anda salah satunya anda?
Tetapi, tanpa disadari di dunia serba digital ini, kestabilan di antara kehidupan individu dengan tugas jadi tak bisa dipisahkan. Masalahnya tugas bisa timbul dimana dan kapan saja dan saat bekerja tak terbatasi. Masalah ini terbukti amat mempengaruhi work-life balance seseorang.
Apa itu Work-Life Balance?
Work-life balance merupakan suatu kondisi di mana seseorang berusaha mencapai atau mempertahankan kestabilan di antara kehidupan individu dan pula pekerjaan. Jika work-life balance tak dapat dicapai atau dijalani secara baik sudah pasti dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, fisik sampai mental. Langkah paling simpel dan biasa yang dapat dilaksanakan ialah dengan mengelola atau membagi waktu dengan jitu di antara masalah individu dan pula tugas. Bila terlampau banyak bekerja dan kurang menjalankan kehidupan individu, pasti dapat menyebabkan depresi sampai mempengaruhi kesehatan psikis anda.
Dikutip dari web Mental Health Foundation, penekanan budaya yang makin menuntut dapat jadi menjadi salah sebuah kendala paling besar untuk kesehatan psikis seorang.
Work-Life Balance yang Baik
Barangkali tidak sedikit yang bertanya, seperti apakah work-life balance yang bagus? Masih dari situs Psikis Health Foundation, kestabilan kehidupan kerja yang sehat sebenernya berbeda tiap orang. Bukan cuma mengenai membagi waktu 50/50 di antara pekerjaan dan kehidupan individu, tetapi menentukan anda merasa senang saat menjalankan ke-2 perkara itu. Work-life balance barangkali dapat nampak lebih bagus dan sehat jika semacam ini:
- Memenuhi deadline pekerjaan sembari terus menjalankan waktu berjumpa rekan, teman dekat, atau keluarga, mempunyai waktu buat hoby atau sekadar mengadakan me time.
- Mempunyai waktu yang cukup buat sekadar istirahat, tidur yang berkualitas, dan makan yang betul.
- Tak usah kuatir atau cemas mengenai pekerjaan saat anda ada di rumah.
Sudah pasti masalah itu dapat jadi suatu rintangan yang berat dan tak dapat dilaksanakan dengan gampang. Karena anda pun mempunyai tanggung-jawab atas tugas yang dijalankan, bos yang menuntut, atau terhambat hal kesehatan.
Bagaimana Cara Menangani Work-Life Balance?
Bila anda telah terjerat dalam work-life balance yang buruk, belum telat buat mengadakan peralihan. Menurut riset terkini dari situs Harvard Business Review, merekomendasikan untuk secara rutin memeriksa work-life balance yang ditempuh dengan ikuti lima cara berikut.
Pause. Ada bagusnya buat anda dapat berhenti sesaat dari aktivitas padat yang dijalankan. Lantas, tanya pada diri kita apa yang mengakibatkan anda merasa stres atau malah tak berbahagia? Bagaimana masalah itu mempengaruhi pekerjaan dan kehidupan individu?
Lihat rasa emosional yang anda alami. Mengetahui hati yang tengah anda rasakan terbukti dapat menolong buat bikin keputusan dan menjalankan perubahan.
Utamakan ulangi. Pikirkan perubahan apa yang hendak anda jalani. Misalkan, apa bekerja diakhir minggu sebanding dengan kehidupan individu anda? Ataupun memakan waktu beberapa jam buat bekerja lebih pantas ketimbang menggunakan waktu dengan orang tersayang?
Mencari alternative lain. Buat mencukupi fokus anda, cari info apa dapat menjalankan perubahan pada tempat bekerja.
Untuk peralihan. Bila memungkinkannya meminta atau tempuh jam kerja yang fleksibel, pakai sarana cuti tahunan yang anda peroleh guna sekadar istirahat atau liburan, maupun tak mengecek e-mail diakhir minggu.
Anda pernah merasakan work life balance yang jelek?