Di zaman sosial media yang semakin berkembang cepat seperti sekarang ini, makin banyak orang yang ingin menunjukkan sisi lain dari kehidupan mereka. Sayangnya, hal ini tidak selalu berdampak baik. Kehidupan seseorang yang terekspos di sosial media menjadikan orang lain dapat dengan mudah juga memberi komentar. Salah satunya yang sering terjadi adalah mom-shaming. Bagaimana cara bijak menghadapi Mom Shaming?

Mom shaming adalah tindakan mengkritik cara pengasuhan seorang ibu secara terbuka. Tindakan ini nampak seperti memberikan saran, tetapi sesungguhnya mom shaming lebih seperti usaha melabeli seseorang menjadi ibu yang buruk. Sehingga menyebabkan ibu yang mendapatkan tindakan mom shaming merasa malu dan meragukan dirinya sendiri dalam mengurus anaknya.

Akan tetapi sayangnya, mom shaming tidak cuma bisa datang dari teman-teman saja. Orang-orang terdekat seperti mertua, orang tua, malah suami dapat menjadi pelaku mom shaming. Lantas bagaimana kaum ibu mesti menghadapi mom shaming secara bijak?

Berikut ini beberapa cara bijak menghadapi mom shaming di antaranya:

Tetaplah tenang dan jangan langsung reaktif pada kritikan yang datang

Kadang-kadang orang-orang tidak serius dengan segala ucapannya kepada orang lain. Jika ibu mendapat perkataan buruk tentang cara mendidik anak, tidak boleh langsung emosi dengan omongan yang ditujukan pada ibu.

Sikap tenang amat dibutuhkan di keadaan ini. Karena sekali saja langsung memperlihatkan respon reaktif, seperti mengamuk pada si pelaku mom shaming salah satunya. Malah akan berpengaruh buruk pada mental ibu sendiri. Walau berat, setidaknya cobalah tidak memberikan tanggapan apapun untuk sesuatu yang tidak patut untuk direspon.

Abaikan omongan yang hanya ingin membuat mental ibu down

Bila omongan mom shaming telah terdengar amat subjektif dan tidak mempunyai dasar, ibu mesti berupaya keras mengabaikan segala omongan buruk itu. Jangan sampai mental ibu rusak cuma gara-gara omongan bualan dari sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.

Curahkan isi hati pada orang terdekat yang dipercaya, salah satunya suami

Bila dikira beban yang ditanggung ibu-ibu korban mom shaming telah amat berat, tidak ada salahnya untuk membagi pada suami.

Curahkan semua hal yang menjadi unek-unek selama ini hingga terasa lega. Kadang-kadang kekalutan dalam pikiran dapat hilang demikian saja saat kita mempunyai teman berbicara yang menjadikan kita nyaman dan bisa dipercaya.

Bila pelaku mom shaming adalah keluarga atau orang terdekat, coba ajaklah bicara baik-baik

Pelaku mom shaming tidak cuma orang lain yang berjumpa di media sosial saja. Namun pula bisa keluarga seperti mertua, orang tua, malah suami sendiri.

Untuk mengatasinya, usahakan ada obrolan yang mendalam tentang alasan mereka melakukan mom shaming terhadap ibu. Apalagi jika orang itu ialah orang tua atau suami sendiri.

Tentukan batasan ruang obrolan pribadi dengan orang lain

Mom shaming dapat berawal dari obrolan dengan orang lain tanpa membatasi masalah kehidupan pribadi. Tak terkecuali obrolan masalah cara mengasuh anak yang terlalu khusus. Untuk mencegah hal ini, ada baiknya tidak boleh terlalu banyak ngobrol hal-hal pribadi dengan orang lain, termasuk pola asuh anak.

Abaikan bila dirasa telah amat mengganggu

Kesabaran setiap orang tentunya ada batasnya, termasuk toleransi tiap ibu yang menerima mom shaming terhadapnya. Bila dianggap mom shaming yang diterima telah semakin keluar batas, maka barangkali ini waktunya mundur teratur untuk tidak berhubungan kembali dengan pelaku mom shaming.

Yakinkan pada diri sendiri kamu telah melakukan yang terbaik

Sesudah hari yang berat mengalami mom shaming, ujung-ujungnya diri sendirilah yang dapat menolong. Seburuk apapun omongan orang terhadap ibu, tetap yakinlah bahwa Anda telah melakukan yang terbaik untuk anak. Orang lain bolehlah mencaci, tetapi para ibu jangan lupa untuk tetap mencintai diri sendiri.

Itulah beberapa cara bijak menghadapi mom shaming. Pada dasarnya, mom shaming dapat diatasi dengan rasa percaya diri yang tinggi dari diri Anda sendiri.