
Ariana Grande adalah salah satu penyanyi pop paling berpengaruh di dunia. Dikenal dengan vokalnya yang luar biasa dan lagu-lagu yang penuh emosi, Ariana telah mengalami berbagai tantangan dalam hidupnya. Namun, alih-alih terpuruk, ia menjadikan musik sebagai terapi penyembuhan dari masa-masa sulit yang pernah ia alami.
Menghadapi Trauma dan Kehilangan
Salah satu peristiwa yang sangat mempengaruhi kehidupan Ariana adalah tragedi bom Manchester pada tahun 2017. Insiden mengerikan ini terjadi saat konsernya di Manchester Arena, yang menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Peristiwa ini tidak hanya mengguncang dunia, tetapi juga memberikan dampak emosional yang besar bagi Ariana.
Sebagai bentuk penghormatan dan penyembuhan, Ariana mengadakan konser amal “One Love Manchester” yang berhasil mengumpulkan jutaan dolar untuk para korban dan keluarga mereka. Musik menjadi jembatan bagi Ariana untuk menyalurkan emosinya sekaligus memberikan dukungan bagi mereka yang terkena dampak tragedi tersebut.
Musik sebagai Pelarian dari Kesedihan
Selain tragedi Manchester, Ariana juga mengalami berbagai kesulitan dalam kehidupan pribadinya, termasuk kehilangan mantan kekasihnya, Mac Miller, yang meninggal dunia akibat overdosis pada tahun 2018. Kepergian Mac Miller memberikan luka mendalam bagi Ariana, yang kala itu masih dalam proses pemulihan dari berbagai trauma sebelumnya.
Sebagai bentuk ekspresi perasaan dan penyembuhan, Ariana merilis album Thank U, Next pada tahun 2019. Album ini berisi lagu-lagu yang menggambarkan perjalanannya dalam menghadapi kehilangan, patah hati, dan menemukan kebahagiaan dalam dirinya sendiri. Lagu seperti “Ghostin” dan “Imagine” mencerminkan kesedihan dan refleksi atas kepergian Mac Miller, sementara “Thank U, Next” menjadi simbol pertumbuhan dan penerimaan diri.
Pesan Positif dalam Musiknya
Ariana Grande selalu berusaha menyampaikan pesan positif melalui musiknya. Ia ingin para penggemarnya memahami bahwa setiap orang memiliki luka dan tantangan, tetapi selalu ada cara untuk bangkit dan sembuh. Melalui lirik-lirik yang jujur dan penuh makna, ia mengajak pendengarnya untuk merangkul emosi mereka dan menjadikan musik sebagai alat untuk menenangkan diri.
Lagu “No Tears Left to Cry” yang dirilis setelah tragedi Manchester, misalnya, menjadi anthem bagi mereka yang sedang mencoba bangkit dari kesedihan. Dengan nada yang uplifting, lagu ini menyampaikan pesan bahwa kehidupan harus terus berjalan, meskipun ada masa-masa sulit yang harus dilalui.
****************
Ariana Grande adalah contoh nyata bagaimana musik dapat menjadi terapi dalam menghadapi masa-masa sulit. Dari tragedi hingga kehilangan orang yang dicintainya, ia selalu menemukan kekuatan dalam musik untuk menyembuhkan diri dan menginspirasi orang lain. Karya-karyanya tidak hanya menggambarkan perjalanan emosionalnya, tetapi juga memberikan harapan dan semangat bagi banyak orang yang mengalami hal serupa.
Dengan terus menciptakan musik yang penuh makna, Ariana Grande membuktikan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, menyatukan, dan memberi kekuatan bagi mereka yang sedang berjuang. Musik bukan hanya hiburan baginya, tetapi juga bentuk terapi yang membawa ketenangan dan kebahagiaan di tengah cobaan hidup.