
Istilah skizofrenia paranoid barangkali masih terasa asing dan kurang paham bagi orang awam. Padahal tanpa disadari terdapat beberapa orang di sekitar kita yang menderita gejala ini. Gangguan mental itu tergolong jenis skizofrenia yang paling kerap terjadi dengan gejala sering merasakan kecurigaan dan takut pada sesuatu yang tidak nyata.
Pengidap gangguan inipun sering merasa dikejar, diperintah, atau dikontrol orang lain. Gejala lainnya yang kerap terlihat ialah sering berhalusinasi. Oleh karena itu sebagai orang awam harus mengetahui dan mengerti mengenai penyakit mental ini supaya bisa menemukan orang sekitar yang menderita gejala itu.
Mengetahui Penyebab Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang dialami selama hidup. Tetapi dengan beragam bantuan dokter dan perawatan teratur, umumnya gejala penyakit ini bisa dikurangi dan dikontrol. Oleh sebab itu, perlu untuk mengetahui apa saja sih penyebab penyakit ini.
Meskipun sampai sekarang belum diketahui dengan pasti apa saja yang menyebabkan terjadinya gangguan mental ini. Tetapi banyak yang memperkirakan bila keadaan ini diturunkan di dalam keluarga. Namun tak semua pengidap gangguan ini mempunyai anggota keluarga dengan keadaan yang sama.
Gangguan mental skizofrenia kerapkali terjadi pada umur berapa saja. Namun umumnya terjadi pada usia remaja dengan kisaran umur antara 18 hingga 30 tahun. Jika ada anggota keluarga yang mempunyai riwayat gangguan ini hendaknya waspada sejak dini.
Mengenal Gejala Skizofrenia
Gejala penting yang acapkali dirasakan dan timbul pada pengidap skizofrenia adalah delusi yang tidak wajar dan halusinasi tinggi. Gejala ini bisa tumbuh bersamaan dengan berjalannya waktu dan dapat reda walaupun tidak sembuh total.
Delusi yang paling kerap timbul adalah delusi kejar yang tidak jarang dicirikan dengan gejala timbulnya rasa takut dan cemas berlebihan terhadap hal-hal yang tak nyata. Dapat pula dibilang gambaran dari ketidakmampuan membedakan antara kenyataan dan khayalan atau fantasi.
Di bawah ini adalah gejala-gejala delusi yang kerap muncul:
- Merasa takut dan khawatir ada orang yang berupaya meracuni dirinya.
- Sering juga merasa orang terdekatnya bersekongkol guna mencelakakan dirinya.
- Merasa pasangan hidupnya tengah berselingkuh.
- Kerap merasa diperintah seseorang atau merasa ada orang yang memerhatikan aktivitasnya setiap hari.
Faktor Risiko
Walaupun sampai sekarang penyebab gangguan ini belum diketahui dengan pasti, ada berbagai faktor yang dianggap bisa menyulut risiko seseorang menderita skizofrenia. Berikut ini beberapa faktor risiko tersebut..
- Mengalami infeksi virus pada masa anak-anak ataupun pada waktu dalam kandungan.
- Menderita trauma pada masa anak-anak, seperti pelecehan seksual, perceraian orang tua dan perundungan.
- Mengalami gengguan dan kelainan pada otak
- Kekurangan oksigen ketika lahir yang mengakibatkan gangguan otak.
Diagnosis Skizofrenia
Guna mendiagnosis skizofrenia mesti dengan bantuan dokter atau ahli yang akan menanyakan mengenai gejala yang dirasakan dan riwayat kesehatan penderita serta keluarga. Kemudian dokter akan memeriksa lebih detil untuk mencari tahu apakah gejala itu merupakan penyakit umum ataukah pengaruh kekerasan.
Supaya diagnosis lebih jelas dan tepat dokter akan melakukan beberapa macam pemeriksaan pendukung, seperti EEG, MRI, tes pemindaian CT scan dan tes darah untuk melihat adanya kelainan pada pembuluh darah atau otak.
Tes urin pun dilaksanakan untuk melihat kemungkinan kecanduan pada obat tertentu. Pengobatan untuk gangguan ini bisa dilakukan dengan terapi atau pengobatan yang memerlukan waktu yang relatif lama.
Skizofrenia paranoid kerapkali diduga gangguan mental yang wajar dan tak ada tindak lanjut penanganannya. Padahal bila dibiarkan secara berlama-lama bisa menyebabkan bahaya yang lumayan serius untuk pengidap ataupun orang-orang sekitar. Jadi mesti ditangani dengan serius dan penuh perhatian serta memperoleh pengawasan dari dokter demi hasil yang maksimal.