Pada intinya, mood swing berarti meruapakan perubahan suasana hati secara tiba-tiba atau dalam jangka waktu amat cepat. Sejumlah penderitanya akan merasakan kebahagiaan yang teramat sangat dalam hatinya, lalu selang beberapa waktu perasaan terus bisa berubah tajam dilantarankan sebuah sebab. Dalam hal ini penyebab perubahan mood seseorang relatif beragam.
Beberapa penyebab perubahan mood diantaranya datang tamu bulanan untuk kaum wanita, terlalu banyak begadang, riwayat penyakit psikologis seperti bipolar disorder, kadar gula dalam darah yang tinggi, dan stres. Menurut pendapat dari buku Psikologi Abnormal, gangguan perubahan mood terbagi dalam dua jenis, yaitu:
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar merupakan sebuah gangguan psikologis yang dicirikan dengan perubahan mood seseorang dari perasaan senang yang berlebihan dan bisa mendadak bergerak turun sehingga menderita kondisi depresi berlebihan atau sebaliknya.
Di satu segi, pengidapnya akan mengalami euforia atau kebahagiaan cuma karena ini merupakan hari khusus tanpa diikuti dengan momen kebahagiaan yang lainnya. Seringkali diikuti dengan sikap menuntut dan bahkan condong menunjukkan penilaian yang buruk, senang mengolok-olok orang lain, sampai amat argumentatif terhadap orang lain.
Di segi lainnya, mereka dapat menjadi amat dermawan dan memberikan beberapa kontribusi maupun melakukan suatu hal melebihi kemampuan mereka. Saat dalam episode manik (perasaan senang-ekstrem), umumnya seseorang akan merasakan penambahan self-esteem. Antara lain deliso, halusinasi, dan rasa percaya diri yang meningkat drastis. Misalnya bisa saja orang itu mempercayai dirinya sendiri selaku titisan dari Tuhan. Gangguan bipolar sendiri terbagi menjadi 2 tipe, yaitu bipolar I dan bipolar II.
Gangguan Siklotimik
Secara umum gangguan siklotimik dimaknai sebagai gangguan mood kronis yang mencakup beberapa bagian hipomanik dan bagian mood tertekan atau hilangnya keinginan seseorang untuk menjalankan suatu aktivitas. Namun, taraf keparahannya tak mencukupi kriteria babak depresi-mayor.
Gangguan siklotimik umumnya berawal pada penghujung masa remaja atau awal dewasa, dan dapat terjadi selama bertahun-tahun. Biasanya babak hipomanik lebih ringan ketimbang babak manik, dan tak diikuti dengan masalah sosial ataupun pekerjaan yang bersifat berat. Saat babak hipomanik terjadi seseorang akan merasakan penghargaan dirinya bertambah, perasaan kehati-hatian tidak biasa, lebih gampang gelisah, merasa mempunyai energi yang penuh, juga lebih cepat tersinggung ketimbang umumnya.
Cara Mengendalikan Perubahan Mood
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengontrol perubahan mood pada kehidupan setiap hari.
1. Mencurahkan Emosi Melalui Buku Harian
Seseorang dapat mencoba mencurahkan segala emosi yang dirasakannya serta tanggapan yang muncul akibat emosi itu. Upaya ini memiliki tujuan untuk lebih mengetahui jenis emosi dan perasaan yang dialami saat episode rasa itu berlangsung. Cobalah untuk mencatat hari atau tanggal peristiwa itu terjadi, bagaimana wujud pikiran yang timbul saat menghadapinya, jenis emosi yang dialami, dan respon sikap yang ditimbulkan ketika merasakan emosi tersebut serta pengaruh yang timbu; dari sikap itu.
2. Rutin Berolahraga
Olahraga dipercaya efektif menaikkan perasaan positif dan mengurangi emosi marah, lelah, atau cemas secara berarti. Khususnya untuk orang-orang yang tengah mengalami kondisi mood depresi. Ada juga untuk jenis olahraga yang dapat dipilih sebenarnya lumayan beragam, seperti yoga, bersepeda, mengangkat beban, berlari, dan berenang.
3. Istirahat Cukup dan Berkualitas dan Meditasi
Minimnya waktu istirahat dapat menjadi penyebab munculnya masalah terhadap mood seseorang. Oleh karena itu upayakan untuk istirahat secara cukup supaya terlepas dari mood swing. Tak cuma itu, Anda pun dapat bermeditasi. Menjalankan meditasi secara teratur dapat mengurangi mood negatif seseorang, sekalian menambah fokus dan kinerja memori pada suatu hal.