You are here

Olimpiade Tokyo Jalan Terus Meski Dikecam Masyarakat Lewat Petisi Online

olimpiade tokyo
Bagikan Artikel Ini

Olimpiade Tokyo rencananya akan tetap digelar walaupun mendapat banyak tantangan dan permintaan penundaan. Salah satunya adalah muncul sebuah petisi yang dibuat secara online meminta agar pesta olahraga ini ditunda. Ibu kota Jepang itu sendiri memang memberlakukan darurat covid 19 dan berencana memperpanjangnya.

Sementara itu IOC berpendapat kalau tidak mungkin ditunda lagi. Para atlet pun berharap kalau bahwa acara harus dilaksanakan pasalnya mereka sudah berlatih untuk berlaga. Namun memang tak bisa dielakkan kalau tren penyebaran corona di Jepang meningkat. Itulah sebabnya sejumlah pihak masih ragu soal event ini.

Warga Jepang Minta Dibatalkan, IOC : Jalan Terus

Lebih dari 200.000 penduduk menunjukkan keprihatinan sekaligus menentang dihelatnya Olimpiade Tokyo. Direncanakan bakal dihelat pada 23 Juli 2021 nanti, jadwal ini sudah mundur setahun. Musim panas dipilih sebagai waktu pelaksanaan dan rencananya akan diikuti 207 negara. Sementara itu, Komite Olimpiade Internasional menanggapi dingin seruan ini.

Toshiro Muto yang menjabat sebagai CEO Olimpiade Tokyo mengatakan kalau sangat tidak mungkin acara ini ditunda lagi apalagi dibatalkan. Alasannya adalah karena sesi latihan yang sudah dijalani para atlet plus penundaan tahun lalu. Sangat tidak mungkin memaksa mereka berlatih lagi untuk periode depan karena hasilnya tidak akan maksimal.

Belum lagi soal kampung atlet yang tidak mungkin lagi ditangguhkan penggunaanya sampai tahun depan. Rencananya, kondominium yang ada di lokasi itu bakal dihuni di bulan Maret 2024. Sedangkan untuk masalah penonton luar Jepang masih dalam pembahasan mendalam. Kekhawatiran tetap mendera para pemangku kebijakan Olimpiade jika memperbolehkan orang asing menonton.

Jika dilihat dari jumlah orang yang setuju pesta olah raga dunia ini dibatalkan, artinya ada sekitar 80 persen masyarakat enggan event dilangsungkan. Petisi dibuat salah satunya menanggapi kunjungan Presiden IOC Thomas Bach ke Jepang minggu depan. Salah satu agendanya adalah membahas mengenai pelaksanaan pawai obor.

Kentji Utsunomiya adalah orang yang menggagas seruan pembatalan Olimpiade di jagad maya. Berprofesi sebagai pengacara ini pernah mencalonkan dirinya sebagai Gubernur Tokyo. Menurutnya, pelaksanaan event olahraga ini mengesampingkan penanganan virus corona. Dimana kapasitas tempat tidur di rumah sakit mulai menipis dan banyak yang meninggal di rumah sendiri.

Sementara itu, masih menurut Kentji, anggaran yang digunakan untuk menggelar Olimpiade harusnya digunakan untuk menangani semua hal yang berhubungan dengan Covid 19 seperti misalnya program vaksinasi. Jepang sendiri diketahui baru memvaksin 2 persen warganya.

Petisi lain juga dibuat oleh surat kabar Mainichi dan sekitar 9 gubernur dari beberapa prefektur di Jepang sudah menyatakan menolak Olimpiade Tokyo. Tapi 47 sisanya memilih untuk tidak berpendapat apa-apa karena merasa bukan decision maker.

Vaksinasi Atlet Sudah Diamankan

Mendapat kecaman dari sejumlah pihak termasuk pengamat kesehatan, pesta akbar olahraga di Jepang tampaknya akan tetap digelar. Kabar baiknya adalah sudah ada kesepakatan antara IOC dan produsen vaksin Pfizer serta BioNTech tentang program imunisasi bagi official dan pemain.

Olimpiade Tokyo yang sudah ditunda setahun terus mendapat penolakan namun IOC mengatakan akan tetap menggelarnya. Itulah mengapa vaksinasi menjadi penting demi keselamatan dan keamanan para atlet dan semua pekerja yang terlibat. Menurut CEO Pfizer, vaksin bisa membuat event berjalan dengan lancar karena ini merupakan momen penting setelah dunia dibekap isolasi panjang.

Sebelumnya, juga ada kerjasama dengan China soal penggunaan vaksin dari Tiongkok itu untuk keadaan darurat. Namun kehadiran Pfizer ternyata memberi angin segar karena cakupan vaksinasinya lebih luas. Jepang sendiri memang belum mengeluarkan kebijakan apapun soal pemakaian dosis vaksin dari Cina terkait Olimpiade Tokyo ini.

Nantinya, ada sekitar 11 ribu atlet berlaga di perhelatan ini. Itulah sebabnya imunisasi sangat penting agar tidak terjadi klaster Olimpiade yang justru bisa membahayakan banyak pihak. Semakin jelas bahwa tidak akan ada penundaan untuk pergelaran olahraga ini.

Sementara itu, Kanada memilih untuk mundur dari kompetisi karena mempertimbangkan penyebaran virus yang masih terjadi. Bahkan menunjukkan peningkatan. Pada kualifikasi senam di Brazil, Canada menyatakan timnya tak akan melanjutkan.

Keadaan Covid 19 Terkini di Jepang

Terlepas dari kukuhnya para pemangku kebijakan Olimpiade Tokyo, kondisi persebaran virus corona tidak bisa diabaikan. Itu sebabnya ada perpanjangan status darurat di Ibu kota hingga 17 Mei dan mungkin akan ditambah lagi jika masih ada penularan. Prefektur lain yang terkena kebijakan ini adalah Kyoto, Osaka, dan juga Hyogo.

Penambahan masa darurat ini salah satunya untuk menghadapi Golden Week yang merupakan waktu libur panjang di Jepang. Walaupun secara akumulasi kasus corona di Jepang tercatat “hanya” sekitar 550 ribu kasus, tapi ada tren peningkatan. Itu sebabnya negara ini juga memberlakukan larangan masuk dari sedikitnya 151 negara, termasuk Indonesia.

Sebelumnya, negara asal Samurai ini dianggap salah satu yang berhasil mengalahkan Corona pada Mei tahun lalu. Padahal, Jepang mengklaim tidak ketat menerapkan protokol atau rulebook penanganan Covid 19. Kegiatan masyarakat berjalan seperti biasa namun memang budaya baru cepat terbentuk seperti memakai masker, rendahnya obesitas, bahkan penutupan sekolah lebih cepat.

Selain itu, keterampilan tenaga medis yang terbiasa melacak, meneliti, dan menelusuri virus membuat baru penanganan lebih efektif. Namun sekarang keadaan memburuk akibat adanya temuan varian a Jepang ditambah dari India. Jenis virus yang ditemukan dikenal dengan sebutan Eek menimbulkan sedikitnya 400 kasus baru pada April lalu.

Varian ini ditengarai mutasi lokal karena orang yang terjangkit tidak bepergian dari luar negeri maupun memiliki kontak. Jenis virus di Jepang juga dikabarkan mempengaruhi keefektifan vaksin. Ditambah lagi program vaksinasi yang belum maksimal membuat penularan menjadi lebih agresif. Itu sebabnya diberlakukan lagi masa darurat setelah sebelumnya bisa dikatakan bebas Covid 19.

Olimpiade Tokyo dikabarkan tetap digelar meskipun kecaman dan penolakan datang. Anggaran yang sudah digelontorkan tampaknya menjadi salah satu pemicu mengapa para pemangku kebijakan tetap akan melaksanakan pesta olahraga ini. Tidak ingin kerugian semakin besar tapi tak mau juga ada penularan, penonton dikabarkan hanya lokal saja. Orang luar menyaksikan dari siaran di televisi.  

Sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210423171528-4-240412/covid-mengganas-tokyo-dan-3-kota-jepang-berstatus-darurat

https://sports.sindonews.com/read/422420/51/jepang-perpanjang-status-darurat-ioc-olimpiade-tokyo-maju-terus-1620475517

https://www.antaranews.com/berita/2147702/olimpiade-tokyo-gelar-uji-coba-atletik-tanpa-penonton

https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/08/23045348/olimpiade-tokyo-tim-kanada-pilih-mundur

https://www.cnbcindonesia.com/news/20210507130919-8-244077/kasus-covid-naik-jepang-perpanjang-status-darurat-di-tokyo

https://news.detik.com/abc-australia/d-5561926/tokyo-darurat-covid-19-muncul-petisi-agar-olimpiade-ditunda

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top