You are here
Home > Olah Raga >

Olahraga Atletik Kategori Lempar, Ketahui Sejarah dan Jenisnya

Mengenal Sejarah dan Jenis Olahraga Atletik Kategori Lempar
Bagikan Artikel Ini

Ketahui olahraga atletik kategori lempar. Mulai lempar cakram, tolak peluru, lempar lembing, hingga lontar martil. Atletik sendiri merupakan cabang olahraga paling tua dan dianggap induk dari semua cabang olahraga.

Jenis Olahraga Atletik Kategori Lempar

Sudah dilombakan sejak Olimpiade 1896, yang juga merupakan olimpiade pertama dalam era modern. Atletik ini merupakan cabang olahraga. Gabungan dari beberapa jenis olahraga fisik. Sebut saja olahraga lari, lempar, lompat dan jalan.

Kini atletik sudah menjadi salah satu dari banyaknya olahraga yang populer dimainkan. Sebenarnya atletik tak hanya membangun secara fisik. Tetapi juga membantu koordinasi tubuh serta memberikan kekuatan mental. Seorang atlet dituntut untuk terampil dalam lari, melompat, melempar dan berjalan.

Cabang olahraga atletik kategori lempar beragam. Terdiri atas jalan, lompat, nomor lari, dan bahkan juga lempar. Ada 4 jenis olahraga yang merupakan kategori atletik dilombakan dalam Olimpiade musim panas.

Berada di bawah naungan IAAF atau Asosiasi Federasi Atletik Internasional. Berikut ada 4 perlombaan atletik nomor lemparan. Contohnya lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram, serta lontar martil.

Lempar Lembing

Menjadi salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik kategori lempar dengan menggunakan alat berupa lembing. Serupa dengan tombak, tapi memiliki ukuran yang lebih kecil serta ringan. Tujuan dari lempar lembing ini ialah dengan capai jarak lemparan sejauh-jauhnya.

Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal, atlet harus bisa menguasai teknik dasar dari lempar lembing. Selain itu, juga harus memiliki kecepatan dan kekuatan.

Sejarah Lempar Lembing

Menurut laman Badan Atletik Dunia atau World Athletics. Olahraga lempar lembing ditemukan dalam peradaban Yunani kuno. Dalam sebuah perkiraan, bentuk olahraga ini berasal dari aktivitas berburu dan perang pada peradaban awal manusia.

Kemudian lempar lembing dimasukkan sebagai bagian dalam kategori olahraga pentathlon dalam ajang Olimpiade di era Yunani kuno pada sekitar tahun 708 sebelum Masehi.

Namun pada pagelaran era modern, lempar lembing hanya terbatas untuk atlet putra dalam Olimpiade London 1908. Pada saat Olimpiade berlangsung di Los Angeles Amerika Serikat tahun 1032, barulah lempar lembing untuk atlet putri digelar.

Teknik Melempar Lembing

Teknik dalam melempar lembing yang benar adalah dengan membawa lembing dengan posisi siku tangan yang membawa lembing berapa cukup tinggi. Kemudian usahakan agar kaki kiri melangkah terlebih dahulu.

Arahkan pandangan menuju ke titik tujuan dari lemparan. Ketika akan melempar, mulai condongkan badan ke depan dengan posisi tangan yang melakukan lemparan lembing berada di atas dan bergerak ke depan searah dengan titik tujuan lembing.

Sikap akhir pada saat setelah lembing lepas dari tangan adalah dengan kaki kanan di depan, badan membungkuk serta kaki kiri diangkat ke belakang.

Terdapat dua jenis ayunan pada lempar lembing. Jenis gaya pertama dilakukan gaya silang atau cross step. Dan gaya yang kedua adalah gaya berjingkat atau hop step.

Lempar Cakram

Biasa juga disebut dengan discus throw yang dalam bahasa Inggris adalah salah satu kategori cabang olahraga atletik. Pengertian lempar cakram sendiri adalah cabang olahraga atletik kategori lempar, dimana atlet akan melempar sebuah kayu yang berbentuk piring dengan sabuk besi atau bahan lain yang berbentuk bundar pipih.

Atlet dengan lemparan terjauh akan menjadi pemenang perlombaan. Sehingga untuk menjadi pemenang, peserta wajib melemparkan cakram sejauh-jauhnya dengan kecepatan maksimal. Dengan mengerahkan tenaga terbesar yang dimiliki, serta tidak lupa untuk mengambil sudut lemparan terbaik dan benar, yaitu sekitar 45 derajat.

Peraturan Lempar Cakram

Peraturan dalam cabang olahraga ini cukup sederhana. Atlet hanya perlu melempar cakram sejauh mungkin. Tidak boleh keluar dari lingkaran yang dituju. Untuk nomor pira, cakram memiliki berat 2 kg dengan diameter 22cm. Sedangkan untuk nomor wanita, cakram yang digunakan adalah dengan berat 1 kg dengan diameter 18cm. Lingkaran area melempar memiliki diameter 2.5 meter.

Tolak Peluru

Olahraga atletik kategori lempar selanjutnya adalah tolak peluru. Tolak peluru dilakukan dengan cara menolak atau juga mendorong peluru, tidak dilempar. Bola besi atau peluru yang digunakan dalam perlombaan adalah seberat 7.25 kg untuk putra, dan 4 kg untuk putri.

Sejarah Tolak Peluru

Pertandingan ini pertama kali diadakan di Skotlandia pada tahun 1866. Mulai digemari di Eropa dan mendunia, termasuk juga di Indonesia.

Pada saat itu, tolak peluru hanya dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran sekolah Belanda. Beda seiring berjalannya waktu. Olahraga ini juga mulai masuk ke sekolah pribumi dan semakin berkembang hingga saat ini.

Peraturan Tolak Peluru

Sasaran dalam olahraga ini adalah dengan menempatkan peluru pada titik jatuh sejauh mungkin. Setelah atlet melakukan tolakan. area lingkaran melempar sekitar 2,134 meter dengan papan tumpuan setinggi 10 cm.

Peluru yang jatuh harus dalam sektor tujuan dengan radius 34,92 derajat. Saat melakukan lontaran, atlet hanya boleh menggunakan satu tangan saja. Dengan posisi tangan lebih tinggi dari bahu. Durasi dari pemanggilan nama hingga selesai lontaran pun hanya 60 detik saja.

Lontar Martil

Lontar martil atau hammer throw merupakan jenis olahraga dimana atlet harus melontarkan sebuah benda yang bulat dan berat. Cara melemparnya dengan memutar di udara menggunakan bantuan kawat atau tali yang melekat pada benda tersebut.

Dalam situs resmi IAAF, bola metal yang digunakan dalam olahraga lontar martil memiliki ukuran 16 pon atau 7,26 kg dengan panjang tali 121,3 cm untuk putra. Sedangkan untuk putri, memiliki berat 8,8 pon atau 4 kg dengan panjang tali 119,4 cm.

Tujuan Lontar Martil

Tujuan dari olahraga ini adalah untuk melemparkan bola dengan jarak maksimum dengan mengayunkan martil tersebut di atas kepala untuk mengatur gerakan memutar.

Menambah kecepatan dengan menyelesaikan satu atau empat putaran dalam lingkaran. Dalam kompetisi pertandingan, atlet berputar tiga atau empat kali secara bertahap.

Dengan tujuan meningkatkan kecepatan pada setiap belokan. Faktor paling penting dalam lemparan jauh adalah sudut pelepasan serta kecepatan.

Teknik Lemparan

Teknik dasar olahraga atletik kategori lempar martil yang pertama adalah kedua tungkai diluruskan dengan kuat. Kemudian busungkan badan dan posisikan kepala secara menengadah atau direbahkan ke bagian arah belakang.

Setelah itu, arahkan pandangan menuju lemparan, ketika posisi martil berada pada sudut trayektori. Angkat kedua lengan pada saat gerakan berakhir dan arahkan pandangan mata mengikuti gerakan martil.

adriana
Penulis,suka traveling dan photography

Leave a Reply

Top