You are here
Home > Berita Nasional >

Dampak PSBB Jakarta Diperpanjang Dari Sisi Positif Dan Negatif

Dampak PSBB Jakarta Diperpanjang
Bagikan Artikel Ini

DKI Jakarta memperpanjang PSBB hingga 8 Maret mendatang. Tujuannya, agar laju pertumbuhan kasus aktif bisa ditekan. Lantas apa sih dampak PSBB Jakarta diperpanjang?

PSBB sendiri diambil oleh pemerintah provinsi DKI berdasar data dari Dinas Kesehatan yang menunjukkan efektif menekan laju pertumbuhan pandemi. Kepala dinas kesehatan DKI memaparkan bahwa per 7 Februari terjadi penurunan kasus.

Turun kembali secara signifikan pada 21 Februari 2021. Berbicara dampak, ada dampak negatif dan juga positif, dampak positifnya adalah kualitas udara di ibukota menjadi lebih baik.

Dampak Positif : Kualitas Udara Membaik

Hal ini disampaikan oleh Gubernur DKI, Anies Baswedan. Ia mengatakan bahwa dampak PSBB diperpanjang bisa meningkatkan kualitas udara Jakarta. Ini ditandai dengan langit yang berwarna biru cerah karena polusi udara berkurang.

PSBB Juga membawa banyak orang untuk menerapkan gaya hidup baru seperti bersepeda. Apalagi, sepeda sangat ramah lingkungan juga karena bebas polusi. Pandemi ini memberikan ruang untuk lingkungan yang lebih baik.

Gubernur juga berharap kebaikan ini bisa tetap berjalan meski pandemi usai nantinya. Kualitas udara Jakarta yang membaik juga akibat dari kebijakan gubernur. Prasarana transportasi terus dikembangkan pemprov DKI untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan umum.

Lalu lintas kendaraan bermotor juga menurun selama penerapan PSBB. Sementara untuk sepeda meningkat sebanyak 4,01 persen. Ini sangat baik mengingat sudah berpuluh-puluh tahun DKI pekat oleh asap akibat polusi.

DKI lenggang hanya saat lebaran saja dimana orang-orang banyak yang pulang kampung. Sementara hari-hari bisa, identik dengan macet, polusi dan panas. Saat PSBB total ini, restoran hanya melayani take away atau bungkus bawa pulang.

Transportasi publik juga dibatasi dengan ketat. Jam operasionalnya pun dibatasi. Angkutan umum pun dibatasi kapasitasnya lima puluh persen. Sangat susah menggunakan kendaraan umum. Apalagi jika sudah terbiasa dengan hal tersebut.

Karena itu banyak yang beralih ke sepeda. Tetapi jika jarak dari rumah ke kantor jauh juga cukup melelahkan. Apalagi, kebijakan ganjil genap diberlakukan lagi. Solusi terbaik ya work from home. Tetapi tidak semua industri bisa memberlakukan hal ini. Misalnya saja industri otomotif.

Dampak Negatif : Laju Pertumbuhan Ekonomi Tersendat

Dampak PSBB diperpanjang ini pastinya bersinggungan langsung dengan sektor ekonomi. Salah satu pengamat ekonomi dari Core, Yusuf Rendi mengatakan Jakarta sendiri merupakan kota yang menyumbang sektor ekonomi terbesar di Indonesia.

DKI menyumbang 15 hingga 17 persen pendapatan nasional. Jika terhambat, maka otomatis ekonomi nasional juga melambat. Misalnya saja pertumbuhannya pada kuartal kedua minus delapan persen. Ekonomi nasional juga ikut minus sebesar lima persen.

PSBB yang diperpanjang membuat pertumbuhan ekonomi tetap tersendat memasuki kuartal ketiga. Jika terus negatif, potensi resesi semakin nyata karena pertumbuhan minus terus selama dua kali berturut-turut.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kepala center Indef, Rizal Taufiqurrahman. Ia mengatakan bahwa ekonomi di kuartal tiga mungkin akan berkurang dua hingga tiga persen dengan pertimbangan karena pemerintah masih memberlakukan PSBB.

Ia juga mengatakan bahwa sumbangan PDB DKI sebesar 18 persen merupakan terbesar dari semua wilayah di Indonesia. Menurunya aktivitas perdagangan dan Industri akan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional.

Memang ibarat pedang bermata dua, jika tidak memberlakukan PSBB banyak korban melayang akibat pandemi. Pandemi pun akan lebih cepat meluas dan persebarannya semakin massif. Di sisi lain, jika PSBB diberlakukan, ekonomi yang berdampak.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan untuk diberlakukan kembali PSBB karena angka positif COVID-19 yang terus naik. Bahkan mencapai 1,1 juta per Februari 2021. Dengan DKI penyumbang kasus terbanyak.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top