You are here

China-India Tarik Pasukan dari Area Konflik Danau Pangong

Konflik Danau Pangong
Bagikan Artikel Ini

Semua pasukan China maupun India sudah ditarik dari wilayah konflik danau Pangong pada Sabtu, 20 Februari 2021. Bentrokan yang terjadi sejak Juni 2019 ini memakan 24 korban jiwa. Kedua negara sepakat untuk mengurangi ketegangan di wilayah perbatasan atau sepanjang garis LAC.

China dan India berniat untuk menarik pasukan militer masing masing dari area konflik pada 11 Februari. Para pemimpin pasukan juga sudah bertemu pada Sabtu untuk memonitoring sejauh mana operasi tersebut mengalami kemajuan.

Penilaian positif datang dari kedua belah pihak dengan mencatat itu merupakan langkah maju. Berarti awalan yang baik untuk menyelesaikan masalah lainnya yang terjadi di area konflik danau Pangong tersebut.

Sudah Dilakukan Upaya Diskusi

Disebut para pemimpin militer mengadakan sembilan kali diskusi untuk sampai ke tahapan tersebut. Kedua belah pihak juga sepakat untuk mendiskusikan mengenai wilayah perbatasan yang menjadi sengketa tersebut.

Kedua pihak sepakat ikut konsensus dari pemimpin negara maing-masing. Untuk melanjutkan komunikasi dialog, mengendalikan situasi lapangan dan penyelesaian yang bisa diterima kedua belah pihak.

Bisa dengan cara yang tertib lagi agar kemufakatan bisa dicapai. Untuk menjaga ketertiban dan perdamaian di wilayah perbatasan juga.

Sebelum kesepakatan penarikan pasukan di wilayah konflik danau Pagong, masing-masing militer dari negara baik China maupun India berjaga di tepi danau. Bagian selatan dan utara yang diklaim oleh kedua negara tersebut.

Kedua pasukan yang menjaga perbatasan juga semakin tegang dan ini berlangsung selama berbulan-bulan. Akibatnya, banyak pihak khawatir terjadi pengerahan pasukan di wilayah Aksai Chin dan Ladakh yang dikuasai China semakin memanas.

Dunia Internasional pun khawatir mengenai konflik kedua negara tersebut. Dan juga keduanya mempunyai kekuatan nuklir yang mumpuni serta kaitannya dengan dampak ekonomi. Mengingat China merupakan salah satu mitra India terbesar.

Sengketa serta klaim wilayah ini memang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Sebelumnya juga pernah terjadi perang singkat antara kedua pihak, tepatnya pada tahun 1962. Perbatasan yang menjadi konflik mempunyai panjang sekitar 2,100 mil.

Salju Membuat Garis Batas Berubah-Ubah

Danau dan sungai dengan tumpukan salju yang menutupi perbukitan membuat garis batas negara seringkali berubah ubah. Pasukan berhadapan di banyak titik dan memicu ketegangan. Tetapi, kedua negara punya perjanjian lama yakni pasukan tidak boleh menggunakan bahan peledak dan senjata di wilayah perbatasan.

Januari lalu, pasukan masing masing negara yang berjaga di perbatasan mengalami luka dalam bentrok di wilayah Sikkim, India. Di tahun sebelumnya, tepatnya Juni 2020, bahkan dua puluh tentara India tewas dalam bentrok di wilayah Lembah Galwan.

Beberapa waktu lalu juga China mengatakan bahwa empat tentaranya tewas dalam bentrok yang terjadi tahun 2019 silam. Mengenai senjata, bukan senjata api yang digunakan melainkan tongkat yang sudah ditanami paku dan juga batu.

Seperti halnya tawuran jika di Indonesia. Tawuran yang terjadi ini disebut perkelahian dengan tangan kosong.

Kedua Negara Bangun Infrastruktur di Wilayah Konflik

India dan Cina keduanya membangun infrastruktur sepanjang perbatasan Himalaya dimana wilayah tersebut merupakan sengketa. Jalan baru yang dibangun menuju pangkalan militer India menjadi pemicu bentrok antara pasukan kedua negara yang terjadi bulan lalu.

Setidaknya, 20 tentara India tewas. Jalan yang dinamakan DSDBO ini memiliki panjang 225 km yang membentang melewati gunung. Dan juga merupakan landasan udara tertinggi di dunia karena letaknya lebih dari lima ribu meter di atas permukaan laut.

Jalan sudah selesai pembangunannya dua tahun lalu dengan proses yang hampir memakan waktu dua puluh tahun. Konflik yang terjadi pada 2020 membuat ketegangan antara kedua negara semakin memanas.

Keduanya tidak pernah menyetujui posisi pasti perbatasan tersebut. Pasukan kedua negara pun saling berhadapan di banyak titik konflik danau Pagong, perbatasan yang cukup mencekam.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top