Ditundanya Olimpiade tahun 2020 mengakibatkan berbagai event-event dunia diundur. Tahun 2020 juga sudah berada di penghujung. Sebagaimana kita ketahui, menjadi tahun yang berat,sekaligus sepi. Tetapi antusias masyarakat secara online di dunia olahraga sangat meriah.
Ditundanya Olimpiade Tahun 2020
Sejak Maret lalu, dunia digemparkan oleh virus yang berasal dari Wuhan, China. Virus tersebut tidak terlihat, tetapi bisa mematikan. Pandemi Covid-19 atau virus Corona hingga saat ini masih merajalela sehingga membuat event-event yang ada ditiadakan, termasuk ditundanya Olimpiade Tokyo dan Euro 20.
Hal tersebut bukan berhenti, tetapi malah berkepanjangan setelah FIFA pada 24 Desember menunda Piala Dunia U-20 tahun depan yang akan dilangsungkan di Indonesia untuk pertama kalinya.
Jadwal turnamen olahraga di Indonesia seperti bulutangkis juga dihentikan secara mendadak, termasuk Liga 1 Indonesia serta PON Papua yang seharusnya bisa berlangsung tetapi digeser ke tahun yang akan datang.
Kegiatan tersebut mengikuti dengan apa yang sedang terjadi di seluruh dunia. Yang bahkan memaksa berbagai event bersejarah pun tidak digelar. Seperti: Wimbledon, Maraton Boston, dan masih banyak lagi.
Semua jadwal yang sudah tersusun rusak. Tidak hanya merugikan dalam hal waktu, namun juga merugikan dalam finansial dimana olahraga sudah lama menjadi bagian dari industri. Uniknya dari keadaan ini memaksa olahraga ke arena virtual seperti dalam kegiatan lainnya.
Tahun 2020 menjadi tahun yang semuanya dilakukan secara virtual, tidak ketinggalan dalam hal olahraga. Terdapat beberapa kegiatan olahraga yang melakukannya dengan virtual. Seperti: atletik virtual, ada NBA, Formula 1, ada juga tenis virtual, dan seterusnya.
Beberapa Momentum yang Terjadi pada Dunia Olahraga
Pada tahun ini juga, olahraga mencatat beberapa momentum kebangkitan aktivisme atlet. Setelah kasus pembunuhan lelaki kulit hitam George Floyd di Amerika oleh polisi yang berkulit putih, memicu gerakan yakni Black Lives Matter yang berisi tentang keadilan sosial dan kesetaraan ras.
Hal tersebut mendorong atlet-atlet disana. Masyarakatnya bersuara tentang kesadaran perihal politik AS guna menghentikan orde yang mereka anggap rais serta tidak memiliki toleran dilakukan pada pemilu 3 November lalu.
Terdapat keunikan juga pada tahun ini, karena bulan-bulan mukadimah dan epilognya diisi dengan kehilangan legenda besar pada olahraga. Keduanya adalah Kobe Bryant di NBA, meninggal akibat kecelakaan helikopter pada 26 Januari, dan Diego Maradona wafat pada 25 November.
Hal diatas merupakan momentum yang terjadi akibat ditundanya olimpiade tahun 2020. Semoga tahun depan event-event yang mundur akibat pandemi Covid-19 bisa dilangsungkan, khususnya dalam bidang olahraga.