You are here
Home > Berita Nasional >

Kepala Daerah Dapat Booster Vaksin Moderna, Perlu atau Tidak?

Kepala Daerah Dapat Booster
Bagikan Artikel Ini

Pemberian booster vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan mulai berjalan di tanah air. Vaksin dosis ketiga ini memang dibutuhkan demi efektivitas pencegahan penularan virus pada orang-orang yang berisiko tinggi yakni tenaga kesehatan. Namun kemudian muncul kabar kepala daerah dapat booster vaksin Moderna dan hal ini ramai diperbincangkan. Apakah memang kepala daerah butuh booster vaksin ini?

Khusus bagi Nakes

Program pengadaan vaksin Moderna pada awalnya dilakukan untuk memperkuat sistem pertahanan pertama dalam menghadapi pandemi ini, yaitu tenaga kesehatan. Nakes telah menerima suntikan vaksin dosis lengkap sejak awal program vaksinasi diadakan. Demi memperkuat sistem kekebalan para nakes, maka pemerintah mengadakan program booster vaksin dengan penyuntikan dosis ketiga.

Jenis vaksin yang digunakan untuk dosis ketiga ini adalah Moderna yang merupakan produk vaksin buatan Amerika Serikat. Sebagian besar nakes saat ini telah menerima booster vaksin dosis ketiga sebagai perlindungan lebih. Hal ini mengingat nakes harus bekerja bersinggungan langsung dengan pasien dan tak bisa jauh dari infeksi virus Corona.

Pemberian booster vaksin dosis ketiga ini mendapat tanggapan positif dari masyarakat luas. Masyarakat mendukung program pemerintah dalam mengadakan booster vaksin Moderna untuk tenaga kesehatan. Tentunya diharapkan langkah ini akan memperkuat kita semua dalam mengakhiri pandemi.

Diperebutkan Para Pejabat

Seiring dengan berjalannya program vaksinasi dosis ketiga bagi tenaga kesehatan, muncul berita yang cukup menghebohkan. Kabarnya vaksin booster Moderna ini menjadi rebutan bagi para pejabat daerah. Disebutkan bahwa para pejabat ingin mendapatkan suntikan vaksin ketiga sebagai booster perlindungan terhadap COVID-19.

Kabar ini tidak disangkal oleh dr Siti Nadia Tarmizi selaku juru bicara program vaksinasi dari Kementerian Kesehatan. Namun tidak disebutkan dengan jelas pejabat wilayah mana yang menginginkan adanya vaksin booster. Khususnya pengajuan vaksin booster ini diharapkan bagi para kepala daerah.

Lalu, apakah perlukah kepala daerah dapat vaksin booster Moderna ini? Hal ini masih belum mendapatkan kepastian dari pihak pemerintah. Kemenkes sendiri menyebutkan bahwa kepala dinas kesehatan di wilayah setempat akan mendapat teguran apabila memberikan booster vaksin kepada kepala daerah. Hingga saat ini booster vaksin masih dikhususkan bagi tenaga kesehatan.

Prioritas bagi Masyarakat

Selain digunakan sebagai booster dosis ketiga, Moderna ternyata juga dibagikan kepada masyarakat luas. Moderna akan disuntikkan sebagai vaksin dosis pertama dan kedua untuk masyarakat yang belum menerima suntikan vaksin sama sekali. Jadi tidak ada program suntikan vaksin dosis ketiga bagi masyarakat lain di luar tenaga kesehatan.

Perlu diketahui bahwa vaksin dosis ketiga memang secara klinis efektif untuk memberi perlindungan lebih baik terhadap infeksi virus. Namun, pemberian vaksin dosis ketiga ini sebenarnya tidak dilakukan dengan landasan klinis melainkan etik. Jika secara klinis, penyuntikan dua dosis vaksin sudah dinilai cukup untuk melindungi dari infeksi Corona.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tidak menanggapi pertanyaan terkait isu vaksin dosis ketiga akan diberikan kepada masyarakat yang bukan tenaga kesehatan. Hingga detik ini, disebutkan bahwa masih ada banyak masyarakat Indonesia yang belum menerima suntikan vaksin dosis pertama. Oleh sebab itu distribusi Moderna akan difokuskan pada golongan masyarakat ini.

Berita mengenai kepala daerah dapat booster vaksin Moderna ini belum bisa dipastikan kebenarannya. Hingga sekarang pemerintah masih terus menjalankan program vaksinasi dalam dua dosis. Sementara itu dosis ketiga hanya berlaku bagi tenaga kesehatan. Semoga program vaksinasi ini bisa menjadi jalan keluar terbaik dari situasi pandemi.

 

lilik sumarsih
Petualang,photographer dan penulis artikel tentang traveling dan alam liar

Leave a Reply

Top