
Kabar duka lagi-lagi menghampiri tanah air. Atlet yang telah dikenal sebagai legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido tutup usia pada tanggal 14 Juni 2021. Nama Markis Kido tentu sudah tak asing lagi khususnya bagi para pecinta bulu tangkis. Ribuan pertandingan telah dilalui dan banyak prestasi yang sudah dicatatkan olehnya. Kini sang legenda telah pergi, meninggalkan banyak kenangan bagi Indonesia.
Penyebab Kematian
Markis Kido diberitakan meninggal dunia karena mengalami serangan jantung saat dirinya dengan bermain bulu tangkis. Kido dikabarkan jatuh tersungkur di lapangan bulu tangkis GOR Petrolin, Tangerang. Pada saat itu, Kido tengah bermain rutin bersama teman-teman. Termasuk di antaranya ada Candra Wijaya yang juga merupakan legenda ganda putra dari tim Indonesia.
Pada pukul 18.30, Kido ditemukan terjatuh di tengah lapangan bulu tangkis. Spontan teman-teman di lokasi langsung berusaha memberikan pertolongan pertama. Kido pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutera. Sayangnya, pihak rumah sakit menyatakan bahwa pria berusia 37 tahun itu telah meninggal dunia akibat henti napas dan henti jantung mendadak.
Sempat Dilarang Pergi Bermain Badminton
Sebelum bermain bulu tangkis pada malam kepergiannya, Kido sempat dilarang oleh pihak keluarga untuk pergi. Sang Ibu, Zul Asteria, sempat melarang putranya untuk bermain bulu tangkis. Sang adik, Bona Septano, mengungkapkan bahwa kakaknya telah merasa tak enak badan beberapa hari sebelum meninggal.
Menurut Bona yang juga merupakan pemain bulu tangkis, Kido memang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Kakaknya tersebut juga mengkonsumsi obat rutin setiap hari Jumat. Sebelum malam kepergiannya, disebutkan bahwa Kido sempat makan siang bersama sang mama. Sore hari sang kakak berpamitan untuk pergi bermain bulu tangkis bersama Candra Wijaya.
Gagal Dimakamkan di TMP
Kabar Markis Kido tutup usia ini tentu mengejutkan banyak pihak, terutama keluarga dan sahabat. Dunia bulu tangkis pun merasa begitu kehilangan akibat kepergian Kido yang begitu mendadak. Termasuk pihak Kemenpora yang pada saat itu langsung berencana untuk memakamkan Kido di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Sayang sekali, upaya Kemenpora untuk mengajukan pemakaman Kido di TMP Kalibata ternyata tidak menuai hasil yang positif. Pada akhirnya Kido gagal dimakamkan di makam pahlawan dan dikebumikan di TPU Kebon Nanas. Keputusan ini tentunya juga membuat pihak keluarga merasa kecewa.
Pihak keluarga sangat berharap Markis Kido bisa dimakamkan di TMP Kalibata. Apalagi Kido memiliki peran dan jasa besar bagi dunia bulu tangkis di Indonesia. Prestasi Kido bersama Hendra Setiawan juga tak bisa dianggap remeh. Pasangan ganda putra itu berhasil meraih banyak medali termasuk medali emas di Olimpiade Beijing pada tahun 2008 silam.
Pencapaian Tinggi Kido
Markis Kido mungkin telah pergi namun nama dan jasanya jelas akan selalu dikenang. Bersama dengan Hendra Setiawan, Markis Kido pernah menduduki peringkat pertama dunia IBF untuk kategori ganda putra. Pasangan ini diketahui menjadi andalan bagi Indonesia setelah pasangan sebelumnya Chandra Wijaya dan Sigit Budiarto pensiun. Kido dan Hendra berhasil mencatatkan diri sebagai juara dunia tahun 2007 silam.
Kabar Markis Kido tutup usia ini tentu juga membekaskan luka mendalam bagi dua adiknya, Pia Zebadiah dan Bona Septano. Kedua adik Kido ini juga ikut berkarier di bidang bulu tangkis. Keduanya juga ikut mewakili Indonesia dalam berbagai jenis kejuaraan bulu tangkis tingkat dunia. Jasa Markis Kido bagi keluarga juga Indonesia tentu akan selalu terkenang. Selamat jalan, legenda!