
4 Gangguan Mental Akibat Dunia Maya – Tak ada yang tak dapat kita temukan di dunia maya atau internet. Mulai dari berita sehari-hari, materi pelajaran, pekerjaan, sampai hiburan. Itulah sebabnya saat ini internet telah menjadi kebutuhan primer masyarakat secara luas. Tetapi, keberadaan internet pun dapat menjadi pedang bermata dua. Kecuali sinar biru (blue light) yang mempunyai dampak buruk untuk kesehatan fisik, internet pun dapat membawa pengaruh buruk untuk kesehatan mental.
Ada berbagai macam gangguan psikologis yang timbul akibat pengaruh teknologi dan dunia maya. Beberapa di antaranya adalah transformasi dari gangguan yang sudah ada dan sebagian yang lainnya adalah gejala yang betul-betul baru di dunia psikologi. Lantas, apa saja gangguan mental yang timbul akibat adanya teknologi dan internet?
4 Gangguan Mental yang Dapat Timbul Akibat Dunia Maya
Nomophobia
Istilah nomophobia asalnya dari frasa “no mobile phobia” yang artinya munculnya kegelisahan karena tidak memegang ponsel. Keresahaan ini bukan hanya rasa tidak enak, namun berbentuk kepanikan yang berasal dari FOMO (Fear of Missing out). Kemunculan gangguan psikologis ini lumayan mencemaskan. Bahkan, sudah masuk ke dalam DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) yang disusun oleh Asosiasi Psikiater Amerika (APA). Salah satu gejala paling umum dari nomophobia adalah kebiasaan memeriksa notifikasi ponsel setiap beberapa menit sekali. Sikap ini dipicu oleh ketakutan akan ketertinggalan pada informasi atau kabar khusus.
Online Game Addiction
Sesuai namanya, gangguan psikologis ini adalah timbulnya keinginan tak sehat untuk terus-terusan bermain online game bersama pemain lainnya. Korea Selatan sudah melaksanakan riset yang berhubungan dengan kelainan psikologis ini. Hasilnya ditemukan 8% dari populasi, dengan rentang usia 9-39 tahun menderita ketagihan internet atau online game. Untuk itulah Negeri Ginseng itu menerapkan kebijakan “Cinderella Law”. Kebijakan ini yang memutus jaringan internet anak di bawah usia 16 tahun dari tengah malam sampai jam 6 pagi. Walau ketagihan online game tidak diakui oleh DSM-5, APA berjanji untuk melakukan riset lebih dalam pada gangguan psikologis ini.
Ketagihan game online bersumber dari keperluan tubuh terhadap dopamin dan serotonin untuk merasa bahagia. Otak lantas menerjemahkan mana saja kegiatan yang bisa menghasilkan dua hormon itu. Bila game online yang menjadi penyulutnya, otak akan mendorong keinginan untuk mengerjakan kegiatan itu terus-terusan.
Social Media Depression
Depresi timbul dalam beragam bentuk dan mempunyai berbagai penyebab, antara lain internet dan media sosial. Depresi ini dapat timbul akibat penggunaan media sosial yang terlampau berlebihan dan atau terlampau sedikit. Menurut penelitian yang dilakukan University of Michigan, ada depresi yang diderita anak muda yang berhubungan dengan penggunaan media sosial. Ini dikarenakan oleh konten media sosial orang lain yang cuma menyajikan momen-momen bahagia saja. Hal ini mengakibatkan seseorang merasa semua orang mempunyai hidup yang lebih baik. Untuk mengatasi gangguan mental ini, menjalankan detoks media sosial dapat menjadi salah satu solusinya.
Phantom Ringing Syndrome
Sindrom ini diindikasikan dengan adanya perasaan bahwa saku bergetar karena notifikasi dari ponsel. Tidak jarang sensasi getar ini timbul bahkan saat Anda tidak sedang menyimpan ponsel di dalam saku atau kantong. Berdasarkan Dr. Larry D. Rosen, penulis buku sekaligus psikolog menyatakan 70% orang yang mengaku selaku pengguna ponsel tingkat berat sempat mengalami sindrom buzzing itu. Sindrom ini datang dari otak yang mengelabui Anda untuk lekas memeriksa ponsel sesudah mendapatkan notifikasi.
Nah, di antara berbagai gangguan mental yang bisa timbul akibat dunia maya, mungkinkah Anda mengidap salah satunya?