You are here
Home > Berita Nasional >

Mengenal Doom Spending, Kebiasaan Belanja Impulsif yang Merusak Keuangan

Mengenal Doom Spending Kebiasaan Belanja Impulsif yang Merusak Keuangan
Bagikan Artikel Ini

Pernahkah Anda merasa ingin membeli sesuatu secara tiba-tiba, meski sebenarnya tidak terlalu membutuhkannya? Jika iya, Anda mungkin pernah mengalami yang namanya doom spending. Istilah yang mungkin terdengar asing ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama di kalangan generasi muda.

Doom spending adalah sebuah perilaku di mana seseorang cenderung berbelanja secara impulsif sebagai bentuk pelarian dari perasaan negatif seperti stres, kecemasan, atau ketidakpastian akan masa depan. Kebiasaan ini seringkali dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan dapat berdampak buruk pada kondisi keuangan seseorang.

Mengapa Doom Spending Terjadi?

Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya doom spending antara lain:

Stres dan Kecemasan: Ketidakpastian ekonomi, perubahan iklim, atau masalah pribadi dapat memicu perasaan cemas dan stres. Sebagai bentuk pelarian, beberapa orang memilih untuk berbelanja.

Media Sosial: Paparan konten media sosial yang menampilkan gaya hidup konsumtif dapat memicu keinginan untuk memiliki barang-barang tertentu.

FOMO (Fear of Missing Out): Takut ketinggalan tren atau momen-momen menyenangkan bersama teman-teman juga dapat mendorong seseorang untuk berbelanja.

Perasaan Tak Berdaya: Ketika merasa tidak memiliki kendali atas situasi, beberapa orang mencari kepuasan instan melalui belanja.

Dampak Doom Spending

Masalah Keuangan: Kebiasaan belanja impulsif dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali, sehingga sulit untuk menabung atau mencapai tujuan finansial.

Utang: Jika pengeluaran melebihi pendapatan, maka seseorang akan terjebak dalam lingkaran utang yang sulit diatasi.

Stres: Meskipun awalnya memberikan rasa senang, doom spending justru dapat meningkatkan stres jangka panjang karena perasaan bersalah dan khawatir akan kondisi keuangan.

Kehilangan Prioritas: Fokus pada pemenuhan keinginan instan dapat mengalihkan perhatian dari tujuan hidup yang lebih penting.

Cara Mengatasi Doom Spending

Kenali Pemicu: Coba identifikasi situasi atau emosi apa yang memicu Anda untuk berbelanja impulsif.

Tunda Keputusan: Sebelum membeli sesuatu, berikan waktu untuk berpikir apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan.

Buat Anggaran: Rencanakan pengeluaran Anda dan patuhi anggaran tersebut.

Cari Alternatif: Alihkan perhatian dari keinginan untuk berbelanja dengan melakukan aktivitas lain yang lebih produktif, seperti berolahraga atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

Cari Dukungan: Bicarakan masalah Anda dengan teman, keluarga, atau seorang profesional jika diperlukan.

Tips Tambahan

Belajar Menabung: Mulai biasakan menabung secara teratur, meskipun hanya dalam jumlah kecil.

Investasi Diri: Gunakan uang Anda untuk hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas hidup Anda, seperti mengikuti kursus atau membeli buku.

Minimalisme: Coba terapkan gaya hidup minimalis dengan mengurangi jumlah barang yang dimiliki.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat mengelola keuangan dengan lebih baik dan mencapai tujuan finansial Anda.

******************

Doom spending adalah sebuah fenomena yang perlu diwaspadai, terutama bagi generasi muda. Dengan memahami penyebab dan dampaknya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kebiasaan ini dan membangun kebiasaan keuangan yang lebih sehat. Ingatlah bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari barang-barang materi, tetapi dari pengalaman dan hubungan yang berkualitas.

Leave a Reply

Top