Hidup bertetangga memang terasa menyenangkan. Karena kita memang tak dapat hidup sendirian. Kita perlu bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain, salah satu diantaranya dengan tetangga. Tidak sedikit sifat – sifat tetangga yang unik, seperti tetangga yang baik, kepo, dan tetangga julid. Bicara soal tetangga julid, banyak orang yang pusing memikirkan mesti bagaimana menyikapi tindakan mereka. Bagaimanakah cara menghadapi tetangga julid dengan elegan?
Sering kali ada yang menanggapi nyinyirannya, berdebat, lalu tidak akur lagi. Malah ada juga yang memikirkan hal itu hingga tidak nafsu makan dan tidak nyenyak tidur. Padahal, Anda dapat menyikapi tetangga julid secara bijak lho. Berikut telah dirangkum beberapa cara menghadapi tetangga julid dengan elegan.
1. Jangan Terlalu Sering Berinteraksi
Supaya tak timbul pertengkaran ataupun emosi negatif dengan tetangga julid, sebaiknya hindari interaksi yang berlebihan. Karena hal itu cuma akan menguras emosi dan buang-buang waktu. Sebaiknya, Anda pun dapat memilih ketika akan bertetangga. Sedapat mungkin cobalah menjalin kedekatan dengan mereka yang betul-betul baik dan memberi energi positif.
2. Menutup Telinga
Cara menghadapi tetangga julid selanjutnya yakni dengan menutupi telinga rapat-rapat. Atau jangan pedulikan apa-apa yang telah mereka katakan. Sehingga mereka akan merasa pusing mesti menyinyirkan tentang apa lagi. Tidak memedulikan nyinyiran mereka dan tetap hidup damai dan santai akan menjadikan mereka lelah dan dengan sendirinya berhneti. Jadi, Anda tak usah membalasnya.
3. Katakan Langsung Bila Sangat Mengganggu
Jika Anda telah amat terganggu, tidak ada salahnya untuk memberitahukan secara langsung apa yang Anda rasakan. Ungkapkan secara jelas bila Anda merasa sakit hati dengan sikap ataupun ucapannya. Hal ini supaya mereka tak sembarangan dan semena-mena lagi dengan Anda. Karena orang seperti itu memang mesti diberi pelajaran. Dia akan menganggap Anda selaku sasaran empuk untuk dikomentari bila terus-terusan diam saja dan seakan menerima seluruh perkataannya.
4. Berprinsip
Meskipun tidak semuanya, tetapi ada beberapa orang yang saat diganggu oleh tetangga julid, ia akan terpaksa memenuhi tuntutan itu. Misalnya soal cara berpakaian. Saat kita berpakaian menurut kemampuan kita, lantas mendapat komentar yang negatif dari tetangga. Tetaplah Anda berprinsip kalau hakikatnya berpakaian adalah untuk menutup aurat dan melindungi diri. Bukanlah untuk memanjakan mata milik mereka.
5. Perlakukan Mereka Seperti Biasa
Ada sebagian orang yang bisa jadi saat berhadapan dengan tetangga julid lalu mereka akan menjadi enggan bergaul, merendahkan diri sendiri, dan menutup diri. Malah sebagian besar dari mereka menjadikan itu sebagai salah satu tujuannya. Ketimbang melakukan hal begitu, ada baiknya berprilakulah seperti biasa saja kepada mereka. Tetaplah tersenyum, bertegur sapa, dan bersikap seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa. Biarkanlah saja mereka lelah dan dengan sendirinya berhenti.
6. Bantu Mereka Saat Tengah Kesulitan
Terkadang seseorang memperoleh cobaan dan memerlukan bantuan orang lain. Sebagaimana kata pemeo, bila sedang senang, banyak orang yang menganggap kita sebagai teman. Tetapi, saat susah, semuanya tutup muka seakan tidak kenal sama sekali. Jadi saat kita melihat tetangga tengah kesusahan, coba bantulah mereka secara ikhlas tanpa pamrih. Kecuali dapat membuatnya mengingat akan kesalahannya, mereka pun akan menyesali dengan sendirinya.
7. Tidak Perlu Membalas
Tetangga julid tak usah Anda balas dengan hal serupa. Umpamanya dengan mencari-cari keburukannya cuma untuk membuat diri Anda merasa puas. Hal itu justru menunjukkan kalau Anda tidak ada bedanya dengannya. Makanya jadilah pribadi yang jauh lebih baik dengan cara memperlihatkan kalau Anda tetap dapat sukses walau mereka sering melemparkan komentar negatif tentang Anda. Tidak usah tertekan maupun merasa stres. Jadikanlah hal itu sebagai motivasi yang dapat menyemangati Anda.
Nah, itulah 7 cara menghadapi tetangga julid. Hal ini umum sekali ditemukan dalam kehidupan bermasyarakat. Kitalah yang mesti pandai-pandai menentukan sikap supaya tidak terpancing emosi dan khilaf.
